DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN
SISWA KELAS 5 SEMESTER GENAP
SDN SAMBIREJO 4 KECAMATAN MANTINGAN KAB NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2006/2007
|
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Ilmu pendidikan atau disebut sebagai pedagogic dapat didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan merenungkan tentang konsep-konsep dalam
mendidik. Istilah pedagigic berasal
dari pedagogia yang berarti pergaulan
dengan anak-anak (Purwanto, 1998).
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa
ilmu pendidikan selalu memerlukan inovasi-inovasi konsep yang mengarah pada
peningkatan kualitas anak didik. Dalam hal ini, ilmu pendidikan mensyaratkan
adanya penelitian dan penemuan yang reliabel
atau handal untuk memaksimalkan hasil pendidikan.
|
Apabila dikaitkan dengan peningkatan kualitas dalam
pendidikan, maka terdapat kaitan yang jelas anatara ilmu pendidikan teoretis,
praktis, historis, dan sistematis. Untuk memaksimalkan kualitas anak didik
diperlukan suatu teknik atau metode yang paling sesuai dengan kondisi siswa.
Untuk menemukan metode ini, diperlukan suatu konsep sistematis yang dapat
digali dari pengalaman atau histori pada masa lampau serta konsesp-konsep atau
ide-ide sistematis yang mendukung. Ide-ide atau teori tidak akan dapat
diaplikasikan secara maksimal tanpa metode pendidikan atau teknik yang tidak
mendukung dalam proses belajar mengajar.
Dengan menyadari keterkaitan yang cukup kuat antara
aspek teknis (praktis), teoretis, dan ilmu pendidikan sistematis ini, maka
dapat dikatakan bahwa metode atau cara
dalam teknik pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan
guna mendukung kualitas yang maksimal dan mendukung ilmu pendidikan sistematik
secara umum.
Dalam konsep “Model
of School Learning”, Carol (1963) mengemukakan suatu konsep yang memberikan
garis besar faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan pelajar dalam
kegiatan belajar di sekolah. Konsep Carol diperoleh melalui
penelitian-penelitian modern, dengan hasil yang menyatakan bahwa dalam kondisi
belajar tertentu di sekolah, waktu yang benar-benar digunakan untuk belajar dan
waktu yang dibutuhkan siswa merupakan fungsi karakteristik individu dan
pengajaran yang diberikan pada siswa. Waktu yang digunakan ditentukan oleh
jumlah waktu yang diinginkan siswa untuk melibatkan diri dalam belajar (yaitu
ketekunannya) dan keseluruhan waktu yang diizinkan. Waktu belajar yang dibutuhkan
siswa ditentukan oleh bakat kemampuannya terhadap tugas, oleh mutu pengajaran,
dan kemampuannya menangkap pelajaran pelajaran yang ia dapat (Block, 1971:6).
Konsep Carol ini dijelaskan lebih lanjut, yaitu bahwa mutu pengajaran yang
dihadapi pelajaran dan kemampuannya dalam menangkap pelajaran berinteraksi pada
perluasan waktu yang ia butuhkan berdasarkan bakat kemampuannya untuk menguasai
pelajaran itu. Jika siswa memiliki bakat bakat yang tinggi dan pengajaran
dilakukan dengan mutu pengajaran yang bagus, maka waktu yang dibutuhkan akan
lebih sedikit.
Pada
dasarnya, konsep Carol lebih mengedepankan waktu belajar yang disesuaikan
dengan bakat siswa dan mutu pengajaran untuk mencapai hasil maksimum pemahaman
siswa. Jelas terlihat bahwa bakat untuk menerima pelajaran dan metode
pendidikan yang bagus sebagai faktor yang mempengaruhi efisiensi waktu belajar
yang efektif, yang pada akhirnya
'Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar