Rabu, 02 Januari 2013

PT 13- PENGGUNAAN ALAT KONTROL PADAI PEDAL THRESHER DITINJAU DARI


PENGGUNAAN ALAT KONTROL PADAI PEDAL THRESHER
DITINJAU DARI KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN
PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN
BAKI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN
.
A.      Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini diketahui bahwa 70% dari seluruh penduduk Indonesia hidup dari bidang pertanian dan kurang lebih 40 % pendapatan nasional berasal dari sektor pertanian, disamping itu juga karena eksport hasil - hasil pertanian meliputi hampir 42 % dari keseluruhan nilai eksport Indonesia (Mubyarto, 1977).
Kebijaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia senantiasa didasarkan pada amanat yang telah dituliskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara. Dalam Pembangunan Lima Tahun ini pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencapai kesejahteraan` masyarakat petani secara lebih merata.Secara nasional tujuan ini harus dapat dicapai melalui konsep Tri Logi Pembangunan, yaitu :
a.       Pemerataan hasi pembangunan
b.       Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
c.        stabilitas nasional yang dinamis.
Sedangkan tujuan dari pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus akan mempertinggi pendapatan petani. Untuk meningkatkan produksi pertanian tersebut perlu adanya pembinaan baik dari pusat, maupun dari daerah.  .
Dukungan tehnik yang diperlukan untuk dapat menguntungkan di Indonesia dengan diterapkannya tehnolooi pasca panen, yang meliputi penggunaan alat dan mesin pertanian, varietas unggul,pemupukan, pengolahan, tanah, pengendalian hama secara terpadu,pengairan, penyempurnaan proses pemanenan,perontokan, pengeringan, penyimpanan, pengangkutan sampai temdat pemasaran.   Hasil-hasil dan kemajuan-kemajuan dalam pembanggunan pertanian memberikan petunjuk perlunya dilaksanakan mekanisasi pertanian,baik dalam rangka peningkatan produksi, maupun dalam kegiatan panen dan pasca panen. Tapi sebaliknya kepadatan penduduk di Jawa, Bali, dan Lombok, memerlukam pemikiran yang mendalam dalam menyelenggarakan mekanisasi tersebut, sehingga tidak akan mengakibatkan bertambahnya pen­gangguran buruh tani. Oleh karena itu, penyelenggaraan . mekanisasi pertanian harus dilakukan dengan hati-hati dan selektif,baik daerahnya maupun macam kegiatannya, serta apa yang diajarkan kepada petani beserta keluarganya melalui kegiatan penyuluhan pertanian, perlu disaring secermat mungkin (Mocharam M.Tajib, 1981). Pemilihan dan penerapan alat dan mesin pertanian untuk menaikan produksi pertanian perlu diperhatikan, karena pemilihan dan penerapan alat dan mesin pertanian tidak saja menyangkut aspek sosial ekonomi petani di pedesaan. Pengadaan alat dan mesin pertanian untuk para petani perlu pola peralatan yang sederhana dan dapat dengan mudah dirakit di bengkel-bengkel atau oleh petani sendiri.
Penggunaan alat mesin pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian, yang setiap saat tahapan dari proses produksi tersebut memerlukan alat mesin pertanian. Dengan demikian permasalehannya adalah bagaimana mengurangi atau menekan kehilangan hasil dan memperbaiki mutu hasil produksi pertanian dengan memakai tehnologi yang serasi dan memanfaatkan bahan serta tenaga petani yang tersedia.

B.      Perumusan Masalah
Alat mesin pemanen di Indonesia macamnya masih sangat terbatas. Sebagai contoh alat mesin pemanen padi yang biasa digunakan adalah ani-ani. Dan didorong oleh perkembembangan varietas padi, yaitu padi yang pendek dan mudah rontok, menyebabkan penggunaan ani-ani terbatas. Sekarang berkembang peng­gunaan sabit bergerigi serta alat perontok seperti gebuk, pedal thresher dan power thresher. Sedang alat pemanen yang digunakan untuk tanaman yang lain masih terbatas.
Penggunaan tenaga manusia dan hewan didalam bidang pertanian akan banyak mempunyai keterbatasan baik kemampuannya maupun ketahanannya. Sedangkan sumber daya alam yang ada di Indonesia ini jumlahnya sangat banyak dan semuanya perlu diusahakan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Karena ketera batasan tenaga manusia dan hewan yang ada, maka sangatlah diperlukan suatu mesin pertanian yang bisa digunakan untuk menangani masalah tersebut di atas.
Dengan menggunakan alat mesin pertanian dalam proses produksi


A. Kohar lrwanto, 1982, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi  Pertanian, Bogar-.

Kaslan A Tohir, 1983, Seuntai Tentang Pengetahuan Usahatani  Indonesia, PT Bina Aksara,Jakarta

Mocharam M Tojib, 1982, Penyelenggaraaan Mekanisasi Pertanian dalam Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Indonesia,, Agroekonomika no. 19 / Agustus, Departemen Ekonomi  Pertanian Fakultas Pertanian UGM, Yogjakata

Mubyarto, 1977. Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta.

Soedarsono Hadisapoetro, 1977, Biaya  dan Pendapatan di dalam Usahatani,_ Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.

Sumartono, 1984, Rancangan Percobaan I. Yayasan Pembinaan Fakultas Pertanian U6M, Yogyak:arta.

Triharso, Pedoman Penulisan Tesis, UGM, 1934. Yogyakarta

Tri Pranadji dais Rini Budianti. 1988, Kendala Penyerapan. Peralatan Mekanis di Jawa Timur, Agroekonomi Vol 6 no.1/Juli, Bogor.
.
Vink,GJ, 1982, Tenaga Kerja  dalam Usaha Pertanian Indonesia, Bunga Rampai Perekonomian Desa, Yayasan Agroekonami, Yo
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700


0 komentar:

Posting Komentar