PENGGUNAAN
ALAT KONTROL PADAI PEDAL THRESHER
DITINJAU
DARI KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN
PETANI
PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN
BAKI
KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
.
A. Latar
Belakang
Negara Indonesia
adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Hal ini diketahui bahwa 70% dari seluruh penduduk Indonesia
hidup dari bidang pertanian dan kurang lebih 40 % pendapatan nasional berasal
dari sektor pertanian, disamping itu juga karena eksport hasil - hasil
pertanian meliputi hampir 42 % dari keseluruhan nilai eksport Indonesia
(Mubyarto, 1977).
Kebijaksanaan pembangunan
pertanian di Indonesia senantiasa didasarkan pada amanat yang telah
dituliskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara. Dalam Pembangunan Lima Tahun
ini pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk memenuhi tujuan yang
ingin dicapai yaitu untuk mencapai kesejahteraan` masyarakat petani secara
lebih merata.Secara nasional tujuan ini harus dapat dicapai melalui konsep Tri
Logi Pembangunan, yaitu :
a.
Pemerataan hasi pembangunan
b.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
c.
stabilitas nasional yang dinamis.
Sedangkan tujuan dari
pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus
akan mempertinggi pendapatan petani. Untuk meningkatkan produksi pertanian
tersebut perlu adanya pembinaan baik dari pusat, maupun dari daerah. .
Dukungan tehnik yang
diperlukan untuk dapat menguntungkan di Indonesia dengan diterapkannya
tehnolooi pasca panen, yang meliputi penggunaan alat dan mesin
pertanian, varietas unggul,pemupukan, pengolahan, tanah, pengendalian
hama secara terpadu,pengairan, penyempurnaan proses pemanenan,perontokan,
pengeringan, penyimpanan, pengangkutan sampai temdat pemasaran. Hasil-hasil dan kemajuan-kemajuan dalam
pembanggunan pertanian memberikan petunjuk perlunya dilaksanakan mekanisasi
pertanian,baik dalam rangka peningkatan produksi, maupun dalam kegiatan panen dan
pasca panen. Tapi sebaliknya kepadatan penduduk di Jawa, Bali, dan Lombok,
memerlukam pemikiran yang mendalam dalam menyelenggarakan mekanisasi tersebut,
sehingga tidak akan mengakibatkan bertambahnya pengangguran buruh tani. Oleh
karena itu, penyelenggaraan . mekanisasi pertanian harus dilakukan dengan
hati-hati dan selektif,baik daerahnya maupun macam kegiatannya, serta apa yang
diajarkan kepada petani beserta keluarganya melalui kegiatan penyuluhan
pertanian, perlu disaring secermat mungkin (Mocharam M.Tajib, 1981). Pemilihan
dan penerapan alat dan mesin pertanian untuk menaikan produksi pertanian perlu
diperhatikan, karena pemilihan dan penerapan alat dan mesin pertanian tidak
saja menyangkut aspek sosial ekonomi petani di pedesaan. Pengadaan alat dan
mesin pertanian untuk para petani perlu pola peralatan yang sederhana
dan dapat dengan mudah dirakit di bengkel-bengkel atau oleh petani sendiri.
Penggunaan alat mesin
pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian,
yang setiap saat tahapan dari proses produksi tersebut memerlukan alat mesin
pertanian. Dengan demikian permasalehannya adalah bagaimana mengurangi atau
menekan kehilangan hasil dan memperbaiki mutu hasil produksi pertanian dengan
memakai tehnologi yang serasi dan memanfaatkan bahan serta tenaga petani yang
tersedia.
B. Perumusan
Masalah
Alat mesin pemanen di
Indonesia macamnya masih sangat terbatas. Sebagai contoh alat mesin pemanen
padi yang biasa digunakan adalah ani-ani. Dan didorong oleh
perkembembangan varietas padi, yaitu padi yang pendek dan mudah
rontok, menyebabkan penggunaan ani-ani terbatas. Sekarang berkembang penggunaan
sabit bergerigi serta alat perontok seperti gebuk, pedal thresher dan power
thresher. Sedang alat pemanen yang digunakan untuk tanaman yang
lain masih terbatas.
Penggunaan tenaga
manusia dan hewan didalam bidang pertanian akan banyak mempunyai keterbatasan
baik kemampuannya maupun ketahanannya. Sedangkan sumber daya alam yang ada
di Indonesia ini jumlahnya sangat banyak dan semuanya perlu diusahakan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Karena ketera batasan tenaga manusia dan hewan yang ada, maka sangatlah
diperlukan suatu mesin pertanian yang bisa digunakan untuk menangani masalah
tersebut di atas.
Dengan menggunakan alat mesin pertanian
dalam proses produksi
A. Kohar lrwanto, 1982, Alat dan Mesin Budidaya
Pertanian. Jurusan
Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Bogar-.
Kaslan
A Tohir, 1983, Seuntai Tentang Pengetahuan Usahatani
Indonesia, PT Bina Aksara,Jakarta
Mocharam M Tojib, 1982, Penyelenggaraaan
Mekanisasi Pertanian dalam Pengembangan Mekanisasi Pertanian
di Indonesia,, Agroekonomika no. 19 / Agustus, Departemen Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM, Yogjakata
Mubyarto, 1977. Pengantar
Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta.
Soedarsono Hadisapoetro, 1977,
Biaya dan Pendapatan di dalam
Usahatani,_ Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.
Sumartono, 1984, Rancangan
Percobaan I. Yayasan Pembinaan Fakultas Pertanian U6M,
Yogyak:arta.
Triharso, Pedoman Penulisan
Tesis, UGM, 1934. Yogyakarta
Tri Pranadji dais Rini Budianti.
1988, Kendala Penyerapan. Peralatan Mekanis di
Jawa Timur, Agroekonomi Vol 6 no.1/Juli, Bogor.
.
Vink,GJ, 1982, Tenaga Kerja dalam Usaha Pertanian Indonesia,
Bunga Rampai Perekonomian Desa, Yayasan Agroekonami, Yo
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar