UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA KELAS XII IPS DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SALATIGA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia,
pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber
daya manusia. (Umaedi (1999 : 1) mengatakan bahwa “Peningkatan kualitas
pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan sumber daya manusia
itu sendiri”. Salah satu strategi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah melalui peningkatan mutu
pendidikan. Sejalan dengan perkembangan abad 21, yang dikenal dengan era
globalisasi maka diperlukan profesionalisme di segala bidang termasuk dunia
pendidikan.
Permasalahan yang selalu mengemuka dalam dunia
pendidikan adalah bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang dan diturunkan
dalam praktek. Baik dan buruknya kualitas pendidikan sangat berhubungan dengan
kinerja guru dalam menjalankan profesinya sebagai pembelajar. Dalam ruang ini,
seorang guru selalu ditantang untuk dapat menemukan format yang tepat dan
memformulasikan dalam strategi yang taktis suatu rancangan pembelajaran yang
mencerahkan (Parman, 2005 : 9).
Berangkat dari latar belakang tersebut, secara mikro
(praksis pembelajaran) perlu ditemukan cara terbaik untuk menyampaikan konsep
yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep-konsep tersebut sebagai suatu
kompetensi yang berguna. Di samping itu, guru dituntut kemampuannya untuk
berkomunikasi secara efektif dengan siswanya. Konsekuensi logis dari tuntutan
profesionalitas ini adalah kemampuan menemukan pendekatan dan strategi
pembelajaran yang tepat sesuai dengan kekhasan mata pelajaran tertentu.
Dalam
kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama
berkembang di lingkungan akademis, secara teoritik idealnya Sosiologi memiliki
posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik
yang berkembang di masyarakat. Karenanya, pengajaran Sosiologi perlu semakin
tanggap dan sensitif terhadap perkembangan di masyarakat dan selalu siap dengan
pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan
masyarakat kita, sosiologi semakin dituntut untuk tanggap terhadap isu
globalisasi yang didalamnya mencakup demokratisasi, meliputi desentralisasi dan
otonomi, penegakkan HAM, good governance (kepemerintahan yang baik),
emansipasi, dan masyarakat yang demokratis.
Pengajaran
Sosiologi di Sekolah Menengah Umum berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
berfikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam keragaman realitas sosial dan
budaya berdasarkan etika. Tujuan pengajaran sosiologi Sekolah Menengah Umum
pada dasarnya mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan bersifat praktis.
Secara kognitif
pengajaran sosiologi dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar sosiologi
agar siswa mampu memahami dan menelaah secara rasional komponen-komponen dari
individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara itu sasaran
yang bersifat praktis dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sikap dan
perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan
masyarakat, kebudayaan, situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
tataran realitas, pengajaran sosiologi di sekolah, sering kali guru terjebak
dengan cara-cara konvensional yang hanya berorientasi pada pencapaian
aspek-aspek kognitif yang mengandalkan metode ceramah dalam
pembelajarannya. Jika hal ini terjadi, yang
terjadi kemudian sebuah verbalisme pengetahuan belaka. Siswa mampu menghafal
sejumlah konsep-konsep sosiologi tertentu dalam dimensi akademis, tetapi tidak
memiliki kemampuan memecahkan masalah.
Pendekatan
pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based
Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Dengan asumsi dasar pada batasan
masalah tersebut, Problem-Based Learning
(PBL) menjadi relevan untuk diterapkan sebagai strategi pembelajaran Sosiologi.
Dengan pendekatan PBL diasumsikan belajar Sosiologi akan menjadi menarik karena
objek yang dipelajari situasi dunia nyata yang dekat dengan kehidupan siswa. Di
samping itu, konsep pengetahuan esensial yang dipelajari akan menggerakkan pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan
dengan sendirinya akan mendorong siswa untuk belajar pada situasi bagaimana
belajar.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah
tersebut di atas, maka secara spesifik masalahnya dapat dirumuskan sebagai
berikut
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Ghofur. 2004. Pedoman Umum Pengembangan
Penilaian Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Depdiknas Dikdasmen Dikmenum.
Ahmad
Munib. 2004. KBK Sebuah Inovasi Kurikulum
dalam Pembelajaran. Edukasi (Jurnal Ilmiah Pendidikan). FIP-UNNES. Edisi
Mei – Agustus 2004.
Agus
Purwito. 2006. Penerapan Metode
Pembelajaran Problem-Based Learning dan Minat Belajar dalam Pencapaian
Kompetensi Dasar Sosiologi. Salatiga: Tesis S-2 Prodi Teknologi Pendidikan
– UNS.
Arnie
Fajar. 2002. Portopolio dalam
Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Anies.
2003. Problem-Based Learning.
http://www.suara merdeka.com/harian/ 0304/28/kha2.html.(28 April 2003).
Anderson.
C.W 1992. Strategic Teaching in Science.
(Marchia K Pearshall Relevant Reasearch). Washington: TNSTA.
Asmawi
Zainul 2001. Alternative Assesment
Applied Approach Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 2.09, Jakarta: Dirjen
Dikti Depdiknas.
Bloom,
Menjamin S. 1982. Human Characteristic
and School Learning. New York: McGraw-Hill Book Company.
Depdiknas.
2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004. Jakarta: Depdiknas.
Finkle
& Torp. 1995. http://www.cotf.edu/ete/teacherout.html
Fred
Percival and Herry Ellington alih bahasa Sudjarwo. S. 1988. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Hamzah,
Upu. 2004. Makalah Workshop Metode-Metode
Pembelajaran Problem Based-Learning. Sulawesi Selatan: Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan. http://www.eudel.edu/pbl
Moleong.
J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa.
E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004,
panduan pembelajaran KBfC\Jakarta: Rosda Karya
Safari.
2004. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:
Dirken Dikdasmen Rirektorat Tenaga Kependidikan.
Sutarno.
2002. Pembelajaran Efektif: Upaya
Peningkatan Kualitas Lulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul.
Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. Salatiga: Sebelas Maret University Press.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar