HUBUNGAN
ANTARA KADAR P DALAM CAIRAN TANAMAN DENGAN PERTUMBUHAN,PRODUKSI DAN SERAPAN
N,P, K, Ca SERTA Mg TANAMAN JAGUNG ( Zea Mays L.)
PENDAHULUAN
Penelitian dalam
kesuburan tanah umumnya mencakup aspek kimia, fisika, dan biologi dori sistem
tanah air, tanaman dan udara. Program-program kesuburan tanah merupakan bagian
integral dari program peningkatan produksi tanaman yang sangat berperan bagi
keberhasilan usaha pertanian. Secara luas ada dua bidang penelitian kesuburan
tanah, yaitu (1) deteksi keracunan dan defisiensi unsur hara serta (2) koreksi
keracunan dan defisiensi hara tersebut.
Defisiensi dan
keracunan suatu unsur hara esensial dalam jaringan tanaman sering menjadi salah
satu penyebab terjadinya kegagalan produksi pertanian. Analisis tanah dan
analisis tanaman merupakan salah satu metode evaluasi status hara yang sangat
berperan dalam mendeteksi keracunan dan defisiensi unsur hara secara dini.
Analisis tanaman
semakin meningkat peranannya dalam perkembangan teknologi ekonomi produksi
pertanian. Secara garis besar ada dua jenis analisis tanaman, yaitu (1)
analisis total atau kuantitatif dan (2) semi kuantitatif atau analisis cepat
jaringan tanaman. Masing-masing dapat digunakan pada berbagai tahap pertumbuhan
tanaman dan pada bermacam bagian tanaman. Analisis tanaman bertitik tolak pada
anggapan bahwa jumlah unsur-unsur hara dalam tanarnan merupakan petunjuk suplai
hara dan berhubungan langsun dengan jumlah hara tersedia dalam tanah.
Analisis cepat
jaringan tanaman secara kimia bersifat kualitatif atau semi kuantitatif yang
biasanya dilakukan di lapang untuk menduga status hara tanaman pada saat pertumbuhannya.
Analisis semi kuantitatif jaringan tanaman ini hanya mengukur kadar unsur hara
yang terlarut dalam cairan jaringan tanaman yang belum diasimilasikan. Unsur-unsur
hara tersebut masih dalam proses perjalanan untuk dipergunakan dalam tubuh
tanaman (Nelson, 1956; Jackson, 1958, Aldrich, 1973; Tisdale, Beaton dan
Nelson, 1985)
Analisis cepat
jaringan tanaman ini berdasarkan pada metode pembandingan warna (colorimetric)
antara warna yang terbentuk dari cairan ekstrak tanaman dengan kartu
warna standar yang telah dikoreksi dengan respon tanaman untuk menilai status
hara tanaman (Jones dan Eck, 1973; Jackson, 1958).
Analisis cepat
jaringan tanaman sangat terkenal karena penanganannya mudah dan.alat-alat yang
diperlukan hanya sedikit dan sederhana. Menurut Nelson (1956) beberapa keuntungan
analisis semi kuantitatif adalah : (1) analisis ini tidak mahal dan dapat
secara cepat dilakukan di lapang dan (2) unsur hara yang terukur bukanlah
merupakan bentuk-bentuk rumit seLingga merupaka petunjuk yang baik untuk
pengukuran status hara tanaman pada saat pertumbuhannya.
Menurut Tisdale
et al. (1985) analisis cepat jaringan tanaman secara luas ditujukan untuk :
(1) Membantu dalam penetapan kemampuan
tanah dalam mensuplai unsur hara, ditunjang dengan analisis tanah dan sejarah
pengelolaannya.
(2) Membantu mengidentifikasi gejala
defisiensi dan yang lebih penting untuk mendeteksi keadaan hara selama masa pertumbuhan
tanaman (hidden hunger)
(3) Membantu menentukan pengaruh
perlakuan pupuk terhadap suplai hara dalam tanah
(4) Mempelajari hubungan antara status
hara tanaman dan kenampakan atau produksi
(5) Meneliti lahan yang luas.
(6) Lebih menarik minat para peneliti
terhadap program analisis tanaman darn tanah.
Dengan melihat
kegunaan dan kelebihan analisis cepat jaringan tanaman, maka metode praktis ini
perlu dikembangkan lebih jauh. Analisis jaringan tanaman ini perlu diinterpretasikan
dalam satuan-satuan yang lebih bersifat kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan teknik penetapan unsur P dalam cairan tanaman secara
semi kuantitatif dan kuantitatif untuk uji cepat di lapang. Selain itu penelitian
ini juga bertujuan untuk melihat hubungan antara kadar P dalam cairan tanaman
dengan pertumbuhan, produksi, dan serapan N, P, K, Ca, serta Mg tanaman jagung (Zea
ma s L.).
DAFTAR PUSTAKA
Aldrich, S.
R. 1973. Plant analysis : Problem and opportunities. p 213 - 221. In,
L. M. Walsh and J. D. Beaton (ed). Soil Testing and Plant Analysis. Soil Sci.
Soc. Am., Inc., Madison, Wisconsin.
______ ., W. 0. Scott, and E. R. Leng. 1975. Modern Corn
Production, 2 nd ed. A and L Publications. Illionis.
Black, C. A. 1964.
Soil Plant Relationship. John Wiley & Sons. Inc., New York.
Clark, R. a, 1975.
Mineral element concentrations of corn plant parts with age. Commun. In
Soil Sci, and Plant Analysis. 6(4): 451 - 464.
Chapman, H,
D. 1975. Diagnostic Criteria for Plants and Soils. Eurasia Publising House (p)
LTD. Ram Negar, New Delhi.
Epstein, E, 1972,
Mineral Nutrition of Plant. : Principles and Perspectives. John Willey and
Sons, Inc., New York.
Fathan, R,,
M. Rahardjo, dan A. K. Makarim. 1988.
Hara tanaman jagung, p 67 - 80. In Subandi„ M, Syam, dan A. Wijono (ed), Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Bogor, Bogor.
Graham, R, D.
1975. Plant analysis as method of determining , fertilizer needs, p 60 - 67.
JU- M. J. T', Norman (ed). The Agronomy of Annual Crops. Dai Nippon Print. C,
(H. K.) LTD; Hongkong.
Hanway, J.
Hi. 1963. Growth stages of Corn (Zea pavs_L.) Agronomy Journal. 8
: 487 - 491,
,______ . 1966, Corn
Plant. Iowa State Univ, Goop Ext. Serv. Spec. Rep. 48,
Jackson, M.
L. 1958. Soil Chemical Analysis. Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, N. J.
Jones, J. B,
and H. V. Eck. 1973• Plant analysis as an, aid in fertilizing corn
and grain sorghum, p 349 - 364. In L. M. Walsh and J. D. Beaton (ed), Soil
Testing and Plant Analysis. Soil Sci. Am., Inc., Madison, Wisconsin.
Koswara, J.
1982. Jagung. Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Leiwakabessy,
F. M, dan 0. Koswara, 1985. Metode dan Teknik Pengumpulan, Analisis dan
Interpretasi Data Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
______ . 1988. Diktat Kuliah Kesuburan Tanah, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Millar, C.
E., L. M. Turk, and H. D. Foth. 1958. Fundamental of Soil Science. 3th ed.
John Willey and Sons, Inc., New York.
Munson, R. D,
and W. R, Nelson. 1973. Principles and practices in plant analysis, p
223 - 248, In L. M. Walsh and J, D. Beaton (ed). Soil Testing and Plant
Analysis. Soil Sci, Soc. Am., Inc., Madison, Wisconsin.
Nelson, L. B.
1956. The mineral nutrition of corn as related to its growth;.-and
culture. In A. G, Norman (ed), Advanced
in Agronomy VII : 321 - 368. Academic Press Inc., New York.
Russell, E.
W. 1961. Soil Conditions and Plant, Growth. 9th ed. The English Language and Book Soc., Longmans, Green and Go.
LTD., London:
Rajan,, S, V.
G, and H;, G. G, Rao. 1971. Soil and Crop Productivity. P. S. Jayasinghe, Asia
Publishing House, Bombay.
Salisbury, F.
B, and C. Ross. 1969. Plant Physiology, Wadswoth Publishing.Co,, Inc., Belmont,
California.
Scarseth, G,
D. 1943 Plant tissue testing in diagnosis of the nutritional status of growing
plants. Soil sci, 55 : 113 = 120.
Soepardi, G.
1983, Sifat dan Giri Tanah. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian, IPB, Bogor.
Tisdale, S.
L., W. L. Nelson, and J. D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. 4th
ed. Macmillan Publishing Co., New York.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar