Peningkatan
Kebiasaan
Sholat Lima
Waktu Melalui Pemberian
Motivasi Multi
Aspek
BAB. I.
PENDAHULUAN
A . Latar belakang,
Mulai
Indonesia merdeka, telah dicanangkan oleh para peminpin bangsa kita, untuk
merumuskan tujuan negara muda yang dibangun itu, yaitu membentuk masyarakat
yang adil dan makmur.
Setelah
melalui beberapa dasawarsa lahirlah pembarauan-demi pembaharuan yang
menitikberatkan pembangunan. Pembangunan itu memerlukan tenaga penggerak
sebagai motor yang menggerakkan semua aspek dari pembangunan tersebut. Tenaga
pengerak tersebut ialah manusia yang mempunyai keahlian (skill), tanpa keahlian
pembangunan itu tidak akan berjalan lancar. Tenaga ahli itu dihasilkan oleh
pendidikan, karena itu pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai
tujuan negara, yaitu masyarakat adil dan makmur.
Pemikiran
tentang pentingnya pendidikan sudah dimulai sebelum Indonesia merdeka, Pada
awal kemerdekaan lahirlah undang no 4 tahun 1950 jo Undang-undang nomor 12
tahun 1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada tahun
1989 lahir Undang-undang nomor 2 tentang
Sistem Pendidikan Nasonal, terakhir , Permen no 22 tentang standar isi, Permen
no 23 tentang standar kompetensi lulusan.
B. Rumusan Masalah
Sholat adalah merupakan pangkal
tolak pembinaan kepribadian seseorang muslim, yang dijadikan oleh Rasulullah
sebagai tiang Agama Islam, satu-satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang
setiap hari, seumur hidup. Apabila pembinaan sholat itu terabaikan akan
meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri sekali gus meluluhlantahkan pembinaan
umatnya. Oleh sebab itu peningkatan
pembiasaan sholat itu merupakan hal yang urgen untuk diterapkan kepada
siswa. Bagaimana memotivasi siswa untuk membiasakan sholat lima waktu?,
Bagaimana mengelola waktu yang singkat untuk tatap muka tapi efektif dan
efesien dalam membina mereka.
C.
Tujuan Penelitian
Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim
dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMK Dwiguna Kota Depok, setelah
kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 5% yang terbiasa
sholat lima waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa
kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas
memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna peningkatan pembiasaan sholat lima
waktu.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar