PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG
PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG KELAS II SD NEGERI MANCASAN 04 KECAMATAN BAKI KABUPATEN
SUKOHARJO SEMESTER DUA
TAHUN PELAJARAN
2008/2009
BAB I
PENDAHULUAN
A.
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar
mengajar harus diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan
segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas
belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi komponen-komponen
pembelajaran.
Pengajaran bukan hanya memindahkan pengetahuan ke generasi
muda, atau hanya proses perubahan kebudayaan dan mengembangkan kepribadian.
Pengajaran siswa yang baik melibatkan siswa secara aktif dan meniadakan pandangan
bahwa siswa sebagai makhluk pasif. Guru
sebagai pengajar tidak hanya menyampaikan materi, tetapi harus mampu
mengorganisir proses belajar mengajar, sehingga siswa termotivasi untuk
belajar.
Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan
pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan
penanaman konsep yang benar. Pembaharuan bersifat memperbaiki dan
menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan dengan adanya pembaharuan
pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penggunaan media, dan
penanaman konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat
diselesaikan dan dapat memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.
Pembenahan sistem pengajaran harus mampu membangkitkan minat
para siswa untuk belajar lebih aktif. Pembaharuan pengajaran, penerapan metode
yang tepat, penyediaan media pengajaran terutama harus dilakukan dalam
pendidikan Matematika, karena dalam pendidikan Matematika secara umum masih
banyak kendala dan masalah yang dihadapi, misalnya nilai anak untuk mata
pelajaran Matematika rendah, pelajaran Matematika belum mempunyai makna sebagai
bagian dalamkehidupans ehari-hari, pelajaran Matematika masih dianggap sebagai
pelajaran yang sulit, pembelajaran Matematika yang dilaksanakan guru masih
cenderung bersifat konfensional, minimnya penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran Matematika, minimnya daya inovatif, kreatifitas dalam pembelajaran
Matematika menjadikan mata pelajaran ini tidak disukai anak.
Menurut Bloom yang dikutip oleh Djauzak Ahmad (1994 : 9),
“Ketuntasan pembelajaran siswa dapat ditunjukkan dengan meningkatkan kemampuan
intelektual yang terdiri dari: ingatan, pemahaman, penerapan analisis,
sintetis, dan evaluasi”.
Dari data di SD Negeri Mancasan 04 Baki, Kab. Sukoharjo
ternyata prestasi pembelajaran matamatika siswa masih di bawah kriteria ketuntasan
minimal, baik secara individual maupun secara klasikal. Pada kondisi awal,
nilai yang diperoleh siswa sebanyak 12 dari 20 siswa tidak memenuhi KKM yang
ditentukan yaitu di bawah 75. Hal ini disebabkan karena di dalam kegiatan
belajar hanya mengandalkan teori dan kurang menyadari pentingnya penggunaan
media pembelajaran.
Metode
pembelajaran dalam Matematika ini banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan
tuntutan perkembangan pembelajaran Matematika. Metode-metode pembelajaran Matematika
yakni metode demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode drill dan latihan,
metode penemuan, metode tanya jawab, metode inkuiri, dan penggunaan alat peraga
atau media yang sesuai dengan materi.
B.
Berdasarkan
kajian latar belakang masalah tersebut di atas, maka ditemukan permasalahan
dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri Mancasan 04 Baki, Kab. Sukoharjo sebagai
berikut:
1.
Prestasi Matematika siswa SD Negeri Mancasan 04 Baki, Kab.
Sukoharjo masih tergolong rendah.
2.
Pelajaran Matematika belum memiliki makna sebagai
bagian dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Pelajaran Matematika masih dianggap sebagai pelajaran
yang sulit.
4.
Pembelajaran Matematika yang dilaksanakan oleh guru
masih bersifat konvensional.
5.
Minimnya penggunaan metode pembelajaran yang tepat.
6.
Minimnya guru dalam pembelajaran menggunakan media atau
alat peraga.
Agar kualitas
pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu pentingnya metode
pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual, auditorial,
dan kinestetik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial
adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestetik adalah belajar melalui
peraba dan penglihatan. Dari ketiga cara
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar