EFEK MINUMAN BERALKOHOL ANGGUR PUTIH
DADA PERKEMBANGAN EMBRIO TIKUS PUTIH
(Mus musculus)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Minuman keras sudah lama dikenal di Indonesia
sejak zaman kerajaan Hindu. Masuknya agama Islam membawa pengaruh terhadap
perilaku masyarakat. Ajaran agama Islam melarang minum-minuman keras. Di
beberapa wilayah Indonesia berbagai jenis minum- minuman keras tradisional
terbuat dari berbagai macam bahan- bahan yang berbeda-beda seperti : brem,
sauger, toak, arak. Bahan pembuatan minuman keras dari tape, air nira bunga
kelapa, aren. Peminumnya bukan dari anak kecil, tetapi bangsawan, pemuka adat
biasannya dikaitkan dengan perstiwa adat, perhelatan, pesta kampong maupun
pesta keluarga.
Minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan
minuman keras dihasilkan dari fermentasi anaerob dari bahan karbohidrat oleh
khamir. Konsentrasi maksimum yang dapat dicapai dengan cara fermentasi adalah 16%
(Gaman, 1994)
Minuman keras adalahminuman yang mengandung
alcohol yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus- menerus dapat
merugikan dan dapat membahayakan jasmani dan rohani maupun dalam kepentingan
perilaku dan cara berfikir kejiwaan, sehingga akibat lebih lanjut akan
mempengaruhi kehidupan keluarga dan dalam masyarakat sekitarny (Mandagi, 1996)
Setelah masuk ke dalam tubuh minumam
beralkohol akan mengalami berbagai proses yaitu absorbs, distribusi,
metabolisme (biotransformasi) dan ekskresi. Absorbsi alcohol terjadi secara
pasif melalui difusi. Kecepatan absorbsi dan kousien absorbsialkohol dalam
tubuh tergantung pada banyak factor antara lain : dosis, rute pemberian dan
tempat pemberian, waktu kontak dengan permukaan absorbsi nilai pH dalam darah
yang mengabsorbsi, intergitas membrane, dan aliran darahdalam organ. Absorbsi alcohol
dalam saluran cerna lebih besar karena harga pH sangat asam, dalam labng di absorbs
terutama asam – asam lemah dan zat netral yang lipofil. Lama pelewatan alkohol
melewati lambung tergantung pada kondisi pengisian dan bahan –bahan kandungan
lain (pengosongan cepat dalam pemberian alcohol dalam lambung yang kosong).
Dalam peredaran, alcohol didistribusikan melalui cairan tubuh. Apabila alcohol
mencapai pembuuh darah, alkoholakan ditransfor lebih lanjut bersama aliran
darah system sirkulasi. Akibatan landaian konsentrasi darah dalam jaringan,
alcohol mencoba untuk meninggalkan pembuluh darah dan teristribusidalam
organisme keseluruhan.faktor pentin lain untuk distribusi alcohol ialah ikatan
pada protein terutama protein plasma, protein jaringan dan sel darah merah.
Pada ibu hamil plasenta merupakan penghalang yang komplek dan menghasilakan
peruaran bahan-bahan diantara sirkulasi pada ibu dan sirkulasi pada janin. Ibu
ynag hamil, darah janin terpisah dari darahibu dan penghalang seluler yang
terdiri dari lapisan tropoblastik yaitu jaringan mesenkim dan endothelium
kapiler dari janin. Tetapi konsumsi alcohol ibu hamil dapat masuk kedalam darah
janin melalui sirkulasi darah ibu karena alcohol tidak terionisasi atau sangat
larut dalam lipid (Anief, 1995)
Alcohol yang dikenal luas sebagai bahan yang
digunakan dalam industry, labolatorium, dan kedokteran juga dalam konsentrasi rendah
dipakai dalam ndustri minuman. Minuman beralkohol banyak disalahgunakan dalam
penggunaannya, sehingga dapat menmbulkan berbagai masalah yang tidak hanya
merugikan dalam penggunaan tetapi juga lingkungan sekitarnya.masalah yang
ditimbulkan tersebut antara lain adalah ganguan kesehatanfisik, gangguan
kesehatan jiwa dan gangguan social. Dengan adanya berbagai kerugian dalam
penyalahgunan pemakaian minuman beralkohol ternyata tidak membuat berkurang
penggunaannya bahkan bertambah meluas di berbagai kalangan masyarakat.
Meluasnya penggunaan tersebut didukung dengan mudahya masyarakat mendapatkan
minuman beralkohol.
Penggunaan
minuman beralkohol dalam jumlah besar dapt mengakibatkan mabuk bagi peminumnya.
Tetap, yang lebih fatal pengunaan minuman beralkohol dapat menyebabkan lemahnya
refleks saraf dan kerusakan pada jaringan hepar. Pada wnita ynag sedang hamil,
penggunaan secara terus- menerus akan mengakibatkan FAS (Fetal Alkohol Syndrome) yaitu salah satu efek atau akibat yang
ditimbulkan oleh minuman beralkohol yang mencangkup tidak normalnya pembentukan
kraniofasial, lambatnya pertumbuhan dan keterbelakangan mental pada keturunan
mereka jika selama kehamilan mengkonsumsi minuman ynag mengandng ethanol yang
berlebihan. Kerja alcohol yang menimbulkan kerusakan janin atau embrio DAFTAR PUSTAKA
Anderson, D
and Coming, D.M. 1988. Experimental Toxicology. Royal Society Of
Chemistry. London. Hal 213-214.
Anif, Moch.
1995. Perjalanan dan Nasib Obat
Dalam Badan. Ugm Press. Yogyakarta. Ha1 26-62.
Arikunto,
Suharsimi, 1990. Manajemen
Penelitian. Edisi IV. Rineka Cipta. Yogyakarta. Ha17-9.
Bertram, G.
1992. Farmakologi Dasar dan Klinik. Terjemahan
Oleh Binawati. Penerbit EGC. Jakarta. Hal 300-310.
Carlson,
Bruce M. 1996. Pattern's Foundation Of Embryology. Me. Graw Hill Companies. USA. Hal 169-226.
Diana,
Anderson, and Russel, Tanya. 1995. The Status Of Alternative Method In Toxicology. The Royal Society Of
Chemistry. Cambridge. Ha170-79.
Frank, C. Lu.
1995. Toksikologi Dasar, : Azas,
Organ, Sasaran, dan Penilaian Resiko. UI
Press. Jakarta. Hal 154-163.
Gaman, P.M
dan Sherrington, K.B. 1994. Ilmu Pangan
: Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. UGM Press.
Yogyakarta. Ha1235.
Gastineau,
Clifford. 1987. Energi Dan Zat-Zat Gizi
Gramedia. Jakarta. Hal 89100.
Gibson,
Gordon. G. Dan Skett, Paul. 1991. Pengantar Metabolisme Obat. UI Press.
Jakarta.
Hayes,
Evelyn. R dan Kee, Joyce. L. 1996. Farmakologi EGC. Jakarta. Hal 607.
Karen, Stine,
E. And Brown, Thomas. M. 1996. Principles
Of Toxicology. Lewis
Publishers. USA. Hal 77-83.
Mandagi,
Jeannie, Dkk. 1996. Penanggulangan
Bahaya Narkotika dan Psikotropika. Pramuka Saka Bhayangkara.
Jakarta. Hal 253-264.
Mustchler,
Ernest. 1991. Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi. ITB. Bandung.
Hal 82-85.
Nishimura,
Hideo. And Tanimura, Takashi. 1976. Clinical
Aspec Of The Teratogenecity Of Drugs. American elcevier Publishing
Compary Inc. New York. Hal 52-72.
Olaon, R.E. 1979.
Absorbtion, Metabolism, and Excretion
Of Ethanol. Castinew and J. Darby Academic Press, New York, San
Fransisco, London. Hal 200-209.
Partodiharjo,
Soebadi. 1987. Reproduksi dan
Embriology. Dari satu sel menjadi Organisme, Balai Penerbit FKUI
Jakarta. Hal 164-167.
Rugh, R and
Marlis, W. 1962. Can The Mammalian
Embryo be Killed by xIrradiation?.
J. Exp. 151. Hal 227-235.
Sadler, T. W.
1992. Embriologi Kedokteran. Erlangga.
Jakarta. 1995. Embriologi Kedokteran
langman. Erlangga. Jakarta.
Sarwadi,
Dicky. 1987. Bartending Minuman
Internasional dan Permasalahannya. Lyberti. Yogyakarta. Hal 63-64.
Sperber, G. H.
Embrio kraniofasial (Alih Bahasa :
Lilian Yuwono). Hipokrates. Jakarta. Hal 76-78.
Team FKUL 1994.
Reproduksi dan Embriologi : Dari satu
sel menjadi Organisme. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Hal 164-167.
Wattimena, R,
Mathida, B. Elm Yunidar. 1986. Toksikologi Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 100-105.
Widodo. 1991.
Kenapa Minuman Keras Dilarang?. CV.
Roamadhoni, Surakarta. Hal 40-45.
Wilson, J.G. 1973.
Environment and Birth Deffects. Academic,
New York, San Fransisco, London. Hal 92-94.
Yatim,
Wildan, 1990. Reproduksi dan
Embryologi. Tarsito. Bandung.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar