Rabu, 02 Januari 2013

PD 426 - EFEK MINUMAN BERALKOHOL ANGGUR PUTIH DADA PERKEMBANGAN


EFEK MINUMAN BERALKOHOL ANGGUR PUTIH
DADA PERKEMBANGAN EMBRIO TIKUS PUTIH
(Mus musculus)

BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG MASALAH
Minuman keras sudah lama dikenal di Indonesia sejak zaman kerajaan Hindu. Masuknya agama Islam membawa pengaruh terhadap perilaku masyarakat. Ajaran agama Islam melarang minum-minuman keras. Di beberapa wilayah Indonesia berbagai jenis minum- minuman keras tradisional terbuat dari berbagai macam bahan- bahan yang berbeda-beda seperti : brem, sauger, toak, arak. Bahan pembuatan minuman keras dari tape, air nira bunga kelapa, aren. Peminumnya bukan dari anak kecil, tetapi bangsawan, pemuka adat biasannya dikaitkan dengan perstiwa adat, perhelatan, pesta kampong maupun pesta keluarga.
Minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman keras dihasilkan dari fermentasi anaerob dari bahan karbohidrat oleh khamir. Konsentrasi maksimum yang dapat dicapai dengan cara fermentasi adalah 16% (Gaman, 1994)
Minuman keras adalahminuman yang mengandung alcohol yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus- menerus dapat merugikan dan dapat membahayakan jasmani dan rohani maupun dalam kepentingan perilaku dan cara berfikir kejiwaan, sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan keluarga dan dalam masyarakat sekitarny (Mandagi, 1996)
Setelah masuk ke dalam tubuh minumam beralkohol akan mengalami berbagai proses yaitu absorbs, distribusi, metabolisme (biotransformasi) dan ekskresi. Absorbsi alcohol terjadi secara pasif melalui difusi. Kecepatan absorbsi dan kousien absorbsialkohol dalam tubuh tergantung pada banyak factor antara lain : dosis, rute pemberian dan tempat pemberian, waktu kontak dengan permukaan absorbsi nilai pH dalam darah yang mengabsorbsi, intergitas membrane, dan aliran darahdalam organ. Absorbsi alcohol dalam saluran cerna lebih besar karena harga pH sangat asam, dalam labng di absorbs terutama asam – asam lemah dan zat netral yang lipofil. Lama pelewatan alkohol melewati lambung tergantung pada kondisi pengisian dan bahan –bahan kandungan lain (pengosongan cepat dalam pemberian alcohol dalam lambung yang kosong). Dalam peredaran, alcohol didistribusikan melalui cairan tubuh. Apabila alcohol mencapai pembuuh darah, alkoholakan ditransfor lebih lanjut bersama aliran darah system sirkulasi. Akibatan landaian konsentrasi darah dalam jaringan, alcohol mencoba untuk meninggalkan pembuluh darah dan teristribusidalam organisme keseluruhan.faktor pentin lain untuk distribusi alcohol ialah ikatan pada protein terutama protein plasma, protein jaringan dan sel darah merah. Pada ibu hamil plasenta merupakan penghalang yang komplek dan menghasilakan peruaran bahan-bahan diantara sirkulasi pada ibu dan sirkulasi pada janin. Ibu ynag hamil, darah janin terpisah dari darahibu dan penghalang seluler yang terdiri dari lapisan tropoblastik yaitu jaringan mesenkim dan endothelium kapiler dari janin. Tetapi konsumsi alcohol ibu hamil dapat masuk kedalam darah janin melalui sirkulasi darah ibu karena alcohol tidak terionisasi atau sangat larut dalam lipid (Anief, 1995)
Alcohol yang dikenal luas sebagai bahan yang digunakan dalam industry, labolatorium, dan kedokteran juga dalam konsentrasi rendah dipakai dalam ndustri minuman. Minuman beralkohol banyak disalahgunakan dalam penggunaannya, sehingga dapat menmbulkan berbagai masalah yang tidak hanya merugikan dalam penggunaan tetapi juga lingkungan sekitarnya.masalah yang ditimbulkan tersebut antara lain adalah ganguan kesehatanfisik, gangguan kesehatan jiwa dan gangguan social. Dengan adanya berbagai kerugian dalam penyalahgunan pemakaian minuman beralkohol ternyata tidak membuat berkurang penggunaannya bahkan bertambah meluas di berbagai kalangan masyarakat. Meluasnya penggunaan tersebut didukung dengan mudahya masyarakat mendapatkan minuman beralkohol.
Penggunaan minuman beralkohol dalam jumlah besar dapt mengakibatkan mabuk bagi peminumnya. Tetap, yang lebih fatal pengunaan minuman beralkohol dapat menyebabkan lemahnya refleks saraf dan kerusakan pada jaringan hepar. Pada wnita ynag sedang hamil, penggunaan secara terus- menerus akan mengakibatkan FAS (Fetal Alkohol Syndrome) yaitu salah satu efek atau akibat yang ditimbulkan oleh minuman beralkohol yang mencangkup tidak normalnya pembentukan kraniofasial, lambatnya pertumbuhan dan keterbelakangan mental pada keturunan mereka jika selama kehamilan mengkonsumsi minuman ynag mengandng ethanol yang berlebihan. Kerja alcohol yang menimbulkan kerusakan janin atau embrio DAFTAR PUSTAKA

Anderson, D and Coming, D.M. 1988. Experimental Toxicology. Royal Society Of Chemistry. London. Hal 213-214.

Anif, Moch. 1995. Perjalanan dan Nasib Obat Dalam Badan. Ugm Press. Yogyakarta. Ha1 26-62.

Arikunto, Suharsimi, 1990. Manajemen Penelitian. Edisi IV. Rineka Cipta. Yogyakarta. Ha17-9.

Bertram, G. 1992. Farmakologi Dasar dan Klinik. Terjemahan Oleh Binawati. Penerbit EGC. Jakarta. Hal 300-310.

Carlson, Bruce M. 1996. Pattern's Foundation Of Embryology. Me. Graw Hill Companies. USA. Hal 169-226.

Diana, Anderson, and Russel, Tanya. 1995. The Status Of Alternative Method In Toxicology. The Royal Society Of Chemistry. Cambridge. Ha170-79.

Frank, C. Lu. 1995. Toksikologi Dasar, : Azas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Resiko. UI Press. Jakarta. Hal 154-163.

Gaman, P.M dan Sherrington, K.B. 1994. Ilmu Pangan : Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. UGM Press. Yogyakarta. Ha1235.

Gastineau, Clifford. 1987. Energi Dan Zat-Zat Gizi Gramedia. Jakarta. Hal 89­100.

Gibson, Gordon. G. Dan Skett, Paul. 1991. Pengantar Metabolisme Obat. UI Press. Jakarta.

Hayes, Evelyn. R dan Kee, Joyce. L. 1996. Farmakologi EGC. Jakarta. Hal 607.

Karen, Stine, E. And Brown, Thomas. M. 1996. Principles Of Toxicology. Lewis Publishers. USA. Hal 77-83.

Mandagi, Jeannie, Dkk. 1996. Penanggulangan Bahaya Narkotika dan Psikotropika. Pramuka Saka Bhayangkara. Jakarta. Hal 253-264.

Mustchler, Ernest. 1991. Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi. ITB. Bandung. Hal 82-85.

Nishimura, Hideo. And Tanimura, Takashi. 1976. Clinical Aspec Of The Teratogenecity Of Drugs. American elcevier Publishing Compary Inc. New York. Hal 52-72.

Olaon, R.E. 1979. Absorbtion, Metabolism, and Excretion Of Ethanol. Castinew and J. Darby Academic Press, New York, San Fransisco, London. Hal 200-209.

Partodiharjo, Soebadi. 1987. Reproduksi dan Embriology. Dari satu sel menjadi Organisme, Balai Penerbit FKUI Jakarta. Hal 164-167.

Rugh, R and Marlis, W. 1962. Can The Mammalian Embryo be Killed by x­Irradiation?. J. Exp. 151. Hal 227-235.

Sadler, T. W. 1992. Embriologi Kedokteran. Erlangga. Jakarta. 1995. Embriologi Kedokteran langman. Erlangga. Jakarta.

Sarwadi, Dicky. 1987. Bartending Minuman Internasional dan Permasalahannya. Lyberti. Yogyakarta. Hal 63-64.

Sperber, G. H. Embrio kraniofasial (Alih Bahasa : Lilian Yuwono). Hipokrates. Jakarta. Hal 76-78.

Team FKUL 1994. Reproduksi dan Embriologi : Dari satu sel menjadi Organisme. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Hal 164-167.

Wattimena, R, Mathida, B. Elm Yunidar. 1986. Toksikologi Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 100-105.

Widodo. 1991. Kenapa Minuman Keras Dilarang?. CV. Roamadhoni, Surakarta. Hal 40-45.

Wilson, J.G. 1973. Environment and Birth Deffects. Academic, New York, San Fransisco, London. Hal 92-94.

Yatim, Wildan, 1990. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito. Bandung.



Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700


0 komentar:

Posting Komentar