PENERAPAN
PEMBELAJARAN MODEL “PROBLEM BASED LEARNING” DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMECAHKAN MASALAH HAM DALAM MATA PELAJARAN PKN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan di Indonesia
diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki
komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Komitmen yang kuat dan
konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia
perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi
muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus
menghindari sistem pemerintahan yang memasung hak-hak asasi manusia, hak-hak
warganegara untuk dapat menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Kehidupan yang
demokratis didalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non pemeritahan perlu
dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan
prinsip-prinsip demokrasi serta demi peningkatan martabat kemanusian,
kesejahteraan, kebahagiaan, kecerdasan dan keadilan.
Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan
Kewarganegaraan (Citizenship Education) merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa.
Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (KBK 2004 dan Standar Isi 2006)
ditegaskan bahwa :
I.
Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan :
Tujuan Pendidikan
Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
II.
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
Standar isi Pendidikan
Kewarganegaraan SMA/SMK/MA :
1.
Memahami hakekat Bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia
2.
Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hokum, peradilan nasional, dan
tindakan anti korupsi
3.
Meganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta
penegakan HAM baik di Indonesia maupun luar negeri
4.
Menganalisis peran dan hak warganegara dan system pemerintahan Negara Kesatuan
Repbulik Indonesia
5.
Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan Negara,
keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6.
Mengevaluasi hubungan Internasional dan sistem hokum internasional
7.
Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan pancasila
dan UUD 1945
8.
Mengaalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan Internasional, regional
dan kerjasama Global lainnya
9.
Menganalisis sistem hokum internasional, timbulnya konflik internasional, dan
mahkamah internasional.
Dari Standar Isi dan
Standar Kompetensi tersebut diatas, penulis memilih butir ketiga yaitu
meganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta
penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri, sebagai landasan judul
penelitian tindakan kelas ini.
Berdasarkan hasil
pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan
belajar-mengajar. Anak cenderug tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn
karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan
hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan
rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah.
Banyak faktor yang
menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal
dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi,
kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai Pembina kegiatan belajar,
startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Dari masalah-masalah
yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan
kompetensi harus berpusat pada siswa (Focus on Learners), memberika
pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam
kehidupan nyata (provide relevant and contextualized subject matter) dan
mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu
mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun
psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
peciptaan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. Dalam hal ini penulis memilih model
“pembelajaran berbasis masalah (PROBLEM BASED LEARNING) dalam
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK /
PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081
567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar