Rabu, 02 Januari 2013

PD 407 - PENGARUH ANTARA MOTIVASI KERJA DAN TINGKAT


PENGARUH ANTARA MOTIVASI KERJA DAN TINGKAT
ABSENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA RADIO RSPD WONOGIRI

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam masyarakat yang selalu berkembang yang ditandai dengan perkembangan ilmu dan tehnologi, manusia senantiasa menduduki tempat yang paling tinggi. Meskipun kita sedang menuju atau berada dalam masyarakat yang memandang kerja adalah sesuatu yang mulia, kita tidak dapat begitu saja mengabaikan unsur manusia yang melaksanakan tugas tersebut.
Manusia adalah elemen yang terpenting dalam suatu organisasi apapun bentuk organisasi tersebut. Faktor manusia selalu memegang peranan yang tertinggi. Keberhasilan seorang pemimpin perusahaan tidak lepas pula dalam pengelolaannya terhadap pegawai. Sesuai dengan fungsi operasional, manajer kepegawaian setelah memperoteh pegawai, mengembanglcan ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang di tugaskan ternyata tidak semua pegawai akan puas dan bekerja dengan baik karena  disamping sebagai manusia, dalam bekerja seorang pegawai membawa keinginan, motif, dan tujuan yang berlainan.
Keinginan atau motif tersebut dilandasi atas apa yang yang menjadi kebutuhannya. Dan motif ini akan mendorong untuk berperilaku dalam cara yang mengarah pada perilaku kebutuhan tersebut. Para manajer harus mampu mengarahkan motif pegawai sehingga akan mendorong kedalam pencapaian  tujuan perusahaan. Keberhasilan dalam memotivasi pegawai menunjukkan prestasi belajar dari manajemen.
Selain kekuatan internal yang merupakan motivasi yang termotivasi, yang sudah barang tentu pegawai membutuhkan suasana kerja atau lingkungan kerja yang menyenangkan. Tanpa motivasi kerja, lingkungan yang tidak menyenangkan, upah yang tidak sesuai, maka semua tujuan yang diharapkan tidak akan tenvujud, sehingga akhirnya menimbulkan kemalasan kerja, tingkat absensi yang tinggi dan akhirnya menimbulkan ketidalcefisienan. Tingkat absensi yang tinggi di samping merugikan perusahaan juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian ketidakharmonisan antara perusahaan pegawai, juga dapat menjadi bukti bahwa antara perusahaan dan pegawai ada perbedaan dalam tujuan yang tidak terintegrasi.
Pada umumnya seorang manajer dalam suatu perusahaan yang dipimpinnya mampu menghasilkan suatu produk yang optimal guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dan dalam era pembangunan jangka panjang kedua, perusahaan di Indonesia semakin memegang peranan, sasaran dan tujuan harus efektif agar hasil yang diperolehnya dapat dinikmati seluruh masyarakat PT. Radio RSPD Wonogiri dihadapkan pada masalah manajemen personalia, dimana manajemen personalia erat hubungannya dengan masalah kepegawaian.
Dalam masalah kepenyiaran yang ada diantaranya tingkat absensi yang tinggi, tingkat keterlambatan jam kerja. Jika suatu perusahaan tingkat absensinya tinggi kemungkinan prestasi kerja karyawan juga rendah karena target "The Principle of Manajemen" oleh Edwin B. Flippo menjelaskan bahwa apabila absensi sudah mencapai 6% keatas berarti merupakan masalah bagi perusahaan. Absensi yang tinggi sulit bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan peningkatan produksi siaran dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan maka sangat diperlukan adanya tenaga kerja atau karyawan yang berdaya guna, mempunyai imajinasi tinggi, berwawasan luas, tahu tentang musik dan seluk beluk mengenai keradioan.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan, PT. Radio RSPD Wonogiri perlu adanya tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang tinggi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan pengertian tentang produktivitas dari beberapa ahli.
Produktivitas diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas mengutamakan pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang. (M. Sinungan, 1997: 12)
Sedangkan menurut Slamet Winardi (1964 : 175) mengatakan bahwa produktivitas perusahaan adalah kesediaan para pekerja mencurahkan tenaga dalam menghasilkan barang dan jasa, yang menjadi tujuan usaha dari perusahaan.
Produktivitas merupakan konsep universal yang dimaksudkan untuk menyediakan kebutuhan barang dan jasa yang semakin meningkat. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan jalan seperti melaksanakan peningkatan prestasi pada karyawan. Untuk itu pimpinan perusahaan harus

DAFTAR PUSTAKA

Abraham H.Maslow, 1970, Motivation and Personality 2nd ed, New York: Harper & Row.

Bambang Kusriyanto, 1995, Ikhtisar Studi Organisasi, Edisi 1, Penerbit Antar Kota, Jakarta.

Buchari Zainun.1984. Manajemen dan Motivasi. Balai Aksara, Jakarta.

Djarwanto PS, Pangestu Subagya, MBA, 1993, Statistik Induktif, Edisi 4, BPFE Yogyakarta.

Edwin B Flippo, Manajemen Personalia. Alih bahasa Moh. Masud. Edisi 6, Jilid 2 Erlangga. Jakarta

Heidjrachman Ranupandojo, Suad Husnan, MBA. 1992, Manajemen Personalia. Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.

Manullang. 1976, Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sinungan, M. 1987, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Jakarta: Bina Aksara. ]

Slamet Wiardi, 1964, Kepemimpinan dalam Perusahaan, Jakarta: Bharata.

Soekanto Reksohadiprojo, M.Com, Dr. T. Hani Handoko, MBA, Organisasi Perusahaan, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Sutrisno Hadi, 1983, Methodologi Research. Fakultas psikologi UGM, Yogyakarta.

Taufiq, A.Ir (Penterjemah), 1987, Korelasi dan Regresi, Yogyakarta: Nur Cahaya.

Woekirno Soenardi, 1974, Pengembangan Produktivitas Karyawan, Surakarta: Fisip UNS

Zainal Mustofa Qodri, 1982, Pengantar Statistik dalam Rangkaian Tanya Jrnvab, Yogyakarta: BPFE, UI.



Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700


0 komentar:

Posting Komentar