PENGARUH
ANTARA MOTIVASI KERJA DAN TINGKAT
ABSENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA RADIO RSPD WONOGIRI
ABSENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA RADIO RSPD WONOGIRI
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam masyarakat yang selalu berkembang yang ditandai
dengan perkembangan ilmu dan tehnologi, manusia senantiasa menduduki tempat
yang paling tinggi. Meskipun kita sedang menuju atau berada dalam masyarakat
yang memandang kerja adalah sesuatu yang mulia, kita tidak dapat begitu saja
mengabaikan unsur manusia yang melaksanakan tugas tersebut.
Manusia adalah elemen yang terpenting dalam suatu organisasi
apapun bentuk organisasi tersebut. Faktor manusia selalu memegang peranan yang
tertinggi. Keberhasilan seorang pemimpin perusahaan tidak lepas pula dalam
pengelolaannya terhadap pegawai. Sesuai dengan fungsi operasional, manajer
kepegawaian setelah memperoteh pegawai, mengembanglcan ketrampilan dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang di tugaskan ternyata tidak semua
pegawai akan puas dan bekerja dengan baik karena disamping sebagai manusia, dalam bekerja
seorang pegawai membawa keinginan, motif, dan tujuan yang berlainan.
Keinginan atau motif tersebut dilandasi atas apa yang
yang menjadi kebutuhannya. Dan motif ini akan mendorong untuk berperilaku dalam
cara yang mengarah pada perilaku kebutuhan tersebut. Para manajer harus
mampu mengarahkan motif pegawai sehingga akan mendorong kedalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan dalam
memotivasi pegawai menunjukkan prestasi belajar dari manajemen.
Selain kekuatan internal yang merupakan motivasi yang
termotivasi, yang sudah barang tentu pegawai membutuhkan suasana kerja atau
lingkungan kerja yang menyenangkan. Tanpa motivasi kerja, lingkungan yang tidak
menyenangkan, upah yang tidak sesuai, maka semua tujuan yang diharapkan tidak
akan tenvujud, sehingga akhirnya menimbulkan kemalasan kerja, tingkat absensi
yang tinggi dan akhirnya menimbulkan ketidalcefisienan. Tingkat absensi yang tinggi
di samping merugikan perusahaan juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian
ketidakharmonisan antara perusahaan pegawai, juga dapat menjadi bukti bahwa
antara perusahaan dan pegawai ada perbedaan dalam tujuan yang tidak
terintegrasi.
Pada umumnya seorang manajer dalam suatu
perusahaan yang dipimpinnya mampu menghasilkan suatu produk yang optimal guna
memenuhi kebutuhan konsumen. Dan dalam era pembangunan jangka panjang kedua,
perusahaan di Indonesia semakin memegang peranan, sasaran dan tujuan harus
efektif agar hasil yang diperolehnya dapat dinikmati seluruh masyarakat PT. Radio
RSPD Wonogiri dihadapkan pada masalah manajemen personalia, dimana manajemen
personalia erat hubungannya dengan masalah kepegawaian.
Dalam masalah kepenyiaran yang ada diantaranya tingkat
absensi yang tinggi, tingkat keterlambatan jam kerja. Jika suatu perusahaan
tingkat absensinya tinggi kemungkinan prestasi kerja karyawan juga rendah
karena target "The Principle of Manajemen" oleh Edwin B. Flippo
menjelaskan bahwa apabila absensi sudah mencapai 6% keatas berarti merupakan
masalah bagi perusahaan. Absensi yang tinggi sulit bagi perusahaan untuk dapat
mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan peningkatan produksi siaran dan
berbagai sasaran yang telah ditetapkan maka sangat diperlukan adanya tenaga
kerja atau karyawan yang berdaya guna, mempunyai imajinasi tinggi, berwawasan
luas, tahu tentang musik dan seluk beluk mengenai keradioan.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan,
PT. Radio RSPD Wonogiri perlu adanya tenaga kerja yang mempunyai produktivitas
yang tinggi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan pengertian tentang
produktivitas dari beberapa ahli.
Produktivitas diartikan sebagai tingkatan efisiensi
dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas mengutamakan
pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.
(M. Sinungan, 1997: 12)
Sedangkan menurut Slamet Winardi (1964 : 175)
mengatakan bahwa produktivitas perusahaan adalah kesediaan para pekerja
mencurahkan tenaga dalam menghasilkan barang dan jasa, yang menjadi tujuan
usaha dari perusahaan.
Produktivitas
merupakan konsep universal yang dimaksudkan untuk menyediakan kebutuhan barang
dan jasa yang semakin meningkat. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan
jalan seperti melaksanakan peningkatan prestasi pada karyawan. Untuk itu
pimpinan perusahaan harus
DAFTAR
PUSTAKA
Abraham H.Maslow, 1970, Motivation and Personality
2nd ed, New York: Harper & Row.
Bambang Kusriyanto, 1995, Ikhtisar
Studi Organisasi, Edisi 1, Penerbit Antar Kota, Jakarta.
Buchari Zainun.1984. Manajemen dan Motivasi. Balai
Aksara, Jakarta.
Djarwanto PS, Pangestu Subagya, MBA, 1993, Statistik
Induktif, Edisi 4, BPFE Yogyakarta.
Edwin B Flippo, Manajemen Personalia. Alih
bahasa Moh. Masud. Edisi 6, Jilid 2 Erlangga. Jakarta
Heidjrachman Ranupandojo, Suad Husnan, MBA. 1992, Manajemen
Personalia. Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
Manullang. 1976, Manajemen Personalia, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Sinungan, M. 1987, Produktivitas Apa dan
Bagaimana, Jakarta: Bina Aksara. ]
Slamet Wiardi, 1964, Kepemimpinan dalam
Perusahaan, Jakarta: Bharata.
Soekanto Reksohadiprojo, M.Com, Dr. T. Hani Handoko,
MBA, Organisasi Perusahaan, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Sutrisno Hadi, 1983, Methodologi Research. Fakultas
psikologi UGM, Yogyakarta.
Taufiq, A.Ir (Penterjemah), 1987, Korelasi dan
Regresi, Yogyakarta: Nur Cahaya.
Woekirno Soenardi, 1974, Pengembangan
Produktivitas Karyawan, Surakarta: Fisip UNS
Zainal Mustofa Qodri, 1982, Pengantar Statistik
dalam Rangkaian Tanya Jrnvab, Yogyakarta: BPFE, UI.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar