Rabu, 02 Januari 2013

PD 731- PENGARUH PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAN KEMAMPUAN


PENGARUH PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH DAN KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
(Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Bulukerto, Kabupaten Wonogiri)

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Berbicara masalah prestasi sangatlah luas. Pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, yang selanjutnya terwujudlah perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan kondisi proses belajar mengajar yang efektif. Terjadinya kesulitan ekonomi yang melanda bagian dunia termasuk Indonesia akhir-akhir ini antara lain yaitu masyarakat semakin sulit untuk melakukan kegiatan ekonomi. Sekolah sebagai instansi yang bergerak dibidang pendidikan juga merasakan kesulitan ekonomi karena kesulitan pengadaan sarana dan prasarana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan baik.
Kenaikan harga BBM mulai tanggal 1 Maret 2005 dikhawatirkan akan menurunkan kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat upaya penuntasan Wajib Belajar Sembilan tahun karena penduduk miskin akan semakin sulit memenuhi biaya pendidikan. Oleh karena itu Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) bidang pendidikan perlu dilanjutkan. Dengan adanya pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak pada tahun 2005, dan sehubungan dengan penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, pemerintah memprogramkan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SD/MI/SDLB/MTS/SMPLB Negeri/Swasta dan pesantren Salafiah serta sekolah keagamaan non Islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan Wajib Belajar Sembilan Tahun, yang selanjutnya disebut sekolah.
Dalam pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah diharapkan dapat mengurangi beban perekonomian masyarakat miskin, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikannya. Begitu pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa diharapkan pemberian dana bantuan operasional sekolah ini dapat dilaksanakan seadil-adilnya dan tepat pada sasaran dan tujuan yaitu siswa-siswi yang benarbenar berhak atas bantuan dana tersebut yaitu siswa-siswa yang tidak mampu dan kurang mampu.
Pemberian dana bantuan yang tidak tepat pada sasarannya sama saja membuang uang, karena hal tersebut dapat menimbulkan penyelewenganpenyelewengan dana tersebut. Untuk menghindari hal-hal demikian maka diperlukan ketelitian, pengawasan dan kejujuran dalam pengoperasian dana tersebut. Ketelitian antara dan yang masuk dengan dana yang keluar jumlahnya sama. Penngawasan diperlukan agar tidak terjadi penyelewengan dana tersebut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kejujuran dalam arti antara pihak sekolah memberi pengertian dan penjelasan menngenai penggunaan dana tersebut sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan oranng tua murid.
Oleh pemerintah pengoperasian dana bantuan operasional sekolah ini telah ditentukan sebelumnya atau dengan kata lain pihak sekolah tinggal melaksanakan apa yang digariskan oleh pemerintah dalam pengoperasian dana ini.
Pengoperasian dana yang telah dianjurkan bahwa dana yang telah masuk kesekolah hendaknya langsung diberikan kepada siswa yang mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah. Dana tersebut digunakan diantaranya sebagai uang formulir pendaftaran, biaya transportasi untuk siswa miskin, membayar perawatan ringan dan lain-lain.
Mengingat pentinngnya pendidikan didalam kehidupan, maka seluruh komponen pendidikan seperti: kurilulum, guru,siswa, sarana sekolah dan fasilitas sekolah menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar siswa.
Disamping itu juga dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya yang berkualitas sesuai denga standar kompetensi yang ditetapkan secara rasional perlu dilakukan penilaian hasil belajar secara sistematis.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu kemampuan ekonomi orang tua siswa yang bersangkutan. Kemampuan ekonomi orang tua tidak secara langsung mempengaruhi belajar tetapi mempengaruhi proses belajar siswa yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Aneka Karya.

Arifin, MH. 1998. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga. Jakarta: CV. Bulan Bintang

Arifin, Zainal. 1989. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya.

Bintarti dan Suprihatin. 1990. Ekonomi dan Koperasi. Bandung: Ganesha Exact.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gunarso, Singgih. 1997. Psikologi Perkembangan Anak dan Dewasa. Jakarta: Gramedia.

Namawi, Hadari. 1997. Metode PEnelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Nasir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jarwanto, Ps dan Subagyo P. 1996. Statistik Induktif. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Rohani dan Ahmadi. 199l . Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sardiman. 2002. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafika Persada.

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto. 1998. Metode Penelitian dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.

Subiyanto. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sudjana. 1988. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana dan Rivai. 2003. Tehnologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.

Surachman, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indoenesia.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700


0 komentar:

Posting Komentar