PENGARUH
PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH
DAN KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA
TERHADAP
PRESTASI BELAJAR EKONOMI
(Pada
Siswa Kelas VIII SMP N 2 Bulukerto, Kabupaten Wonogiri)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Berbicara masalah prestasi sangatlah luas. Pihak pengelola pendidikan telah
melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa, yang selanjutnya terwujudlah perubahan-perubahan
dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar
mengajar dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan kondisi proses belajar
mengajar yang efektif. Terjadinya kesulitan ekonomi yang melanda bagian dunia
termasuk Indonesia akhir-akhir ini antara lain yaitu masyarakat semakin sulit
untuk melakukan kegiatan ekonomi. Sekolah sebagai instansi yang bergerak
dibidang pendidikan juga merasakan kesulitan ekonomi karena kesulitan pengadaan
sarana dan prasarana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan proses
belajar mengajar dengan baik.
Kenaikan harga BBM mulai tanggal 1 Maret 2005 dikhawatirkan akan menurunkan
kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat
upaya penuntasan Wajib Belajar Sembilan tahun karena penduduk miskin akan
semakin sulit memenuhi biaya pendidikan. Oleh karena itu Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) bidang pendidikan perlu
dilanjutkan. Dengan adanya pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak pada tahun
2005, dan sehubungan dengan penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun,
pemerintah memprogramkan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi
SD/MI/SDLB/MTS/SMPLB Negeri/Swasta dan pesantren Salafiah serta sekolah keagamaan
non Islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan Wajib Belajar Sembilan Tahun,
yang selanjutnya disebut sekolah.
Dalam pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah diharapkan dapat mengurangi
beban perekonomian masyarakat miskin, sehingga mereka dapat melanjutkan
pendidikannya. Begitu pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa diharapkan
pemberian dana bantuan operasional sekolah ini dapat dilaksanakan seadil-adilnya
dan tepat pada sasaran dan tujuan yaitu siswa-siswi yang benarbenar berhak atas
bantuan dana tersebut yaitu siswa-siswa yang tidak mampu dan kurang mampu.
Pemberian dana bantuan yang tidak tepat pada sasarannya sama saja membuang
uang, karena hal tersebut dapat menimbulkan penyelewenganpenyelewengan dana
tersebut. Untuk menghindari hal-hal demikian maka diperlukan ketelitian,
pengawasan dan kejujuran dalam pengoperasian dana tersebut. Ketelitian antara
dan yang masuk dengan dana yang keluar jumlahnya sama. Penngawasan diperlukan
agar tidak terjadi penyelewengan dana tersebut oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Kejujuran dalam arti antara pihak sekolah memberi pengertian
dan penjelasan menngenai penggunaan dana tersebut sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan oranng tua murid.
Oleh pemerintah pengoperasian dana bantuan operasional sekolah ini telah ditentukan
sebelumnya atau dengan kata lain pihak sekolah tinggal melaksanakan apa yang
digariskan oleh pemerintah dalam pengoperasian dana ini.
Pengoperasian dana yang telah dianjurkan bahwa dana yang telah masuk kesekolah
hendaknya langsung diberikan kepada siswa yang mendapat dana Bantuan
Operasional Sekolah. Dana tersebut digunakan diantaranya sebagai uang formulir
pendaftaran, biaya transportasi untuk siswa miskin, membayar perawatan ringan
dan lain-lain.
Mengingat pentinngnya pendidikan didalam kehidupan, maka seluruh komponen
pendidikan seperti: kurilulum, guru,siswa, sarana sekolah dan fasilitas sekolah
menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar siswa.
Disamping itu juga dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai
sumber daya yang berkualitas sesuai denga standar kompetensi yang ditetapkan secara
rasional perlu dilakukan penilaian hasil belajar secara sistematis.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu kemampuan ekonomi
orang tua siswa yang bersangkutan. Kemampuan ekonomi orang tua tidak secara
langsung mempengaruhi belajar tetapi mempengaruhi proses belajar siswa yang
pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Aneka Karya.
Arifin, MH.
1998. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
Keluarga. Jakarta: CV. Bulan Bintang
Arifin,
Zainal. 1989. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya.
Bintarti dan
Suprihatin. 1990. Ekonomi dan Koperasi. Bandung: Ganesha Exact.
Dimyati dan
Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Gunarso,
Singgih. 1997. Psikologi Perkembangan Anak dan Dewasa. Jakarta:
Gramedia.
Namawi,
Hadari. 1997. Metode PEnelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press.
Nasir, M.
2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jarwanto, Ps
dan Subagyo P. 1996. Statistik Induktif. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Rohani dan
Ahmadi. 199l . Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sardiman.
2002. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafika
Persada.
Slameto.
2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto.
1998. Metode Penelitian dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Subiyanto.
1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Sudjana.
1988. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana dan
Rivai. 2003. Tehnologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono.
2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
Surachman,
Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Winkel. 1996.
Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indoenesia.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar