SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
JASMANI DALAM
PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI
SMA NEGERI SE-KABUPATEN DEMAK
TAHUN AJARAN 2005/2006
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Alasan Pemilihan Judul
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan dan mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta
tanah air agar dapat membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa. Pendidikan Jasmani dan olahraga perlu semakin
ditingkatkan dan di masyarakatkan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan
rohani bagi setiap anggota masyarakat. Selanjutnya perlu ditingkatkan
usaha-usaha pembinaan dan peningkatan prestasi dalam berbagai cabang olahraga.
Untuk itu perlu ditingkatkan kemampuian sarana dan prasarana pendidikan jasmani
dan olahraga termasuk para pendidik, pelatih dan penggeraknya dan digalakkan
gerakan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat (Kamal
Johana, Supandi, 1990 : 9).
Selama ini perkembangan olahraga semakin pesat bahkan sudah memasyarakat,
sehingga sebagian masyarakat telah memandang olahraga sudah menjadi bagian
dalam hidupnya, bahwa mekakukan olahraga merupakan suatu yang sama pentingnya
dengan kebutuhan lainnya. Sudah sewajarnya apabila kebutuhan sarana dan
prasarana perlu ada dan ditingkatkan supaya dapat melakukan kegiatan olahraga
perlu didasari bahwa sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam melakukan
olahraga, karena tanpa sarana dan prasarana olahraga tidak dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan olahraga di Negara lain.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diharapkan mampu memecahkan berbagai
persoalan Bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan dengan mempersiapkan
peserta didik melalui pelaksanaan dan evaluasi terhadap system pendidikan
secara efektif, efisien dan berhasil guna. KBK dikembangkan untuk memberikan
ketrampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan. KBK ditujukan untuk
menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam memberikan dasar-dasar
pengetahuan keterampilan.
KBK memudahkan guru dalam menyajikan pengalaman belajar yang sejalan dengan
prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu pada empat pilar pendidikan
universal yaitu belajar mengetahui, belajar menjadi diri sendiri dan belajar
hidup dalam kebersamaan.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung
melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan
menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. Pendidikan jasmani
menurut Soepartono (2000 : 1) merupakan pendidikan yang menggunakan aktifitas
sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan pendidikan jasmani
pada Sekolah Menengah Atas (SMA) menurut Depdiknas (2004 : 6) adalah : 1)
Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
pendidikan jasmani, 2) Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui
tugas-tugas pembelajaran pendidikan jasmani, 3) Mengembangkan sikap sportif,
disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis melalui
aktifitas jasmani, 4) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik
serta strategi berbagai permainan dan olahraga, 5) Mengembangkan keterampilan
untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain, 6) Mengetahui dan
memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan,
kebugaran dan pola hidup sehat dan 7) Mampu mengisi waktu luang dengan
aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
Berhasil dan tidaknya proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan factor eksternal.
Faktor internal yaitu guru dan sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani sebagai
alat untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar Sekolah. Faktor eksternal
yaitu meliputi faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor masyarakat Sarana
dan prasarana pendidikan jasmani merupakan faktor penting dalam suksesnya
pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga peneliti ingin meneliti sarana dan
prasarana pendidikan jasmani dalam pelaksanaan KBK di SMA Negeri se-Kabupaten
Demak.
Menurut
Abror Hisyam (1991:2), faktor yang mempengaruhi perkembangan sarana dan
prasarana yaitu : 1). Pertambahan jumlah penduduk, 2). Makin meluasnya daerah
kota-kota, 3). Meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti dan pentingnya
olahraga, 4). Mobilitas tranportasi meningkat, 5). Berkurangnya lapangan
terbuka, 6). Meningkatnya mekanisme
DAFTAR PUSTAKA
Abror Hisyam,
1991. Sarana dan prasarana olahraga. Semarang : IKIP Semarang
Charles A.
Bucher, 1967. Administration of School and College Health and Physycal
Education Programs Saint Louis : The C,V Mosby Company
Ali Muhammad,
1993. Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung : Angkasa
Mulyasa,
2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya
Nadisah.
Mattew, 1992. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta
: Depdikbud.
Rektor
Universitas Negeri Semarang, 2002. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa
Program Strata 1 FIK UNNES. Semarang
Rusli Lutan
dan Sumardianto, 2000. Filsafat Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan
Jasmani
Soepartono,
2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
Suharsimi
Arikunto, 2002 Prosedur Penelitian Suiatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta
Sudjana,
1989. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Penerbit
Sinar Baru
Sutrisno
Hadi, 2004. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset
W.J.S
Poerwodarminto, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : : Penerbit
Balai Pustaka
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar