PEMAHAMAN GURU SEJARAH TERHADAP
PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA
NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2004/2005
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam UU No.20 Tahun 2003 dinyatakan Pendidikan
Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan usaha untuk
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Melalui Pendidikan Nasional diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan
martabat manusia Indonesia, sehingga pendidikan nasional dapat menghasilkan
manusia terdidik yang beriman, berpengetahuan, berketerampilan dan memiliki
rasa tanggungjawab.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal ini lebih
terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan
Nasional mencanangkan “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei
2002. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan penyempurnaan
sistem pendidikan baik melalui penataan perangkat lunak (soft ware)
maupun perangkat keras (hard ware).
Hasil dari upaya tersebut, antara lain dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pendidikan (Mulyasa 2003: 5). Dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, maka
kewenangan pengelolaan telah berada pada pemerintah daerah kota/kabupaten.
Dalam kaitan ini, visi, misi dan strategi kantor Departemen Pendidikan Nasional
pada tingkat kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan dengan bijaksana
kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya dan harus pula mendukung misi pendidikan
nasional serta memelihara garis kebijakan dari birokrasi yang lebih tinggi. Di
samping itu, tujuan harus jelas dan dapat dicapai dengan kemampuan yang ada
serta telah memiliki wawasan tentang gambaran ideal kondisi pendidikan yang
diharapkan di masa depan.
Perubahan yang cukup mendasar dalam Sistem
Pendidikan Nasional merupakan prasyarat utama agar pendidikan mampu melahirkan
calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis,
rasional, cerdas, kreatif dan siap menghadapi berbagai macam tantangan dengan
tetap bertaqwa kepada Tuhan. Hal ini tentunya sangat terkait dengan perubahan
kurikulum dimana kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan
yang cukup sentral yakni menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Para pengemban kurikulum dan pihak lain seperti
supervisor pendidikan menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum
yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam penguasaan
IPTEK sesuai dengan tuntutan zaman dan reformasi. Dengan kurikulum baru ini
diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia,
yang berkualitas dan berkelanjutan baik secara makro, meso maupun mikro.
Kerangka makro berkaitan erat dengan kebijaksanaan pemerintah daerah dari
berbagai tingkat propinsi sampai kabupaten. Sedangkan aspek mikro, melibatkan
seluruh sektor dan lembaga pendidikan yang paling bawah, tetapi terdepan dalam
pelaksanaannya yakni sekolah.
Kurikulum 2004 yang sering dinyatakan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang diterapkan saat ini merupakan konsep yang
menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sendiri dalam rangka
meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan
masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah,
masyarakat, industri dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik.
Otonomi sekolah dimaksudkan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya
dengan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap
kebutuhan masyarakat setempat, disertai manajemen sekolah yang
bertanggungjawab.
KBK menuntut adanya dukungan guru yang profesional
dan berkualitas. Di samping itu sekolah juga dituntut kemandirian dan
kreatifitasnya dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran yang dilakukannya.
Kompetensi penyelenggaraan sekolah menengah yang
berbasis kompetensi dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
karakter, kecakapan dan keterampilan yang kuat yang digunakan dalam mengadakan DAFTAR PUSTAKA
Atmadi, A. 2000. Transformasi
Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Darsono, Max. 2000. Belajar
dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Depdikbud Propinsi Jateng. Pengenalan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Direktorat pendidikan Menengah Umum.
2003. Kurikulum 2004. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian
Mutu Pelajaran Sejarah.
Fajar, Arni. 2002. Portofolio
dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
I Gde Widja. 1988. Dasar-dasar
pengembangan strategi serta metode pengajaran sejarah. Jakarta: Depdikbud.
Kartodirdjo, Sartono. 1982. Pendekatan
Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia.
Kartodirdjo, Sartono. 1987. Perkembangan
Peradaban Priyayi. Yogyakarta :UGM Press.
Milles ,Mathes B dan Huberman,
Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif (Terjemahan Tjetjep Rohendi
Rohidi ). Jakarta: UI Press.
Moeloeng, Lexy J. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Sinar baru Algesindo
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum
Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Robert Bogdan dan Steve Tylor.
1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif.: Suatu Pendekatan
Fenomenologis Terhadap Ilmu-ilmu Sosial..Terjemahan Ali Furhan. Surabaya :
Usaha Nasional.
Sudiono, Anas . 2000. Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sudjana, Nana .1989. Penelitian
dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Surakhmad, Winarno. 1978.
Metode Pengajaran Nasional. Jakarta: Jelmers.
Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar
Dasar-dasar kependidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Purwodarminto,
WJS. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar