Rabu, 02 Januari 2013

PD 629 - PEMAHAMAN GURU SEJARAH TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS


PEMAHAMAN GURU SEJARAH TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2004/2005

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Dalam UU No.20 Tahun 2003 dinyatakan Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan usaha untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Melalui Pendidikan Nasional diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia, sehingga pendidikan nasional dapat menghasilkan manusia terdidik yang beriman, berpengetahuan, berketerampilan dan memiliki rasa tanggungjawab.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal ini lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional mencanangkan “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan penyempurnaan sistem pendidikan baik melalui penataan perangkat lunak (soft ware) maupun perangkat keras (hard ware).
Hasil dari upaya tersebut, antara lain dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan (Mulyasa 2003: 5). Dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, maka kewenangan pengelolaan telah berada pada pemerintah daerah kota/kabupaten. Dalam kaitan ini, visi, misi dan strategi kantor Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya dan harus pula mendukung misi pendidikan nasional serta memelihara garis kebijakan dari birokrasi yang lebih tinggi. Di samping itu, tujuan harus jelas dan dapat dicapai dengan kemampuan yang ada serta telah memiliki wawasan tentang gambaran ideal kondisi pendidikan yang diharapkan di masa depan.
Perubahan yang cukup mendasar dalam Sistem Pendidikan Nasional merupakan prasyarat utama agar pendidikan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif dan siap menghadapi berbagai macam tantangan dengan tetap bertaqwa kepada Tuhan. Hal ini tentunya sangat terkait dengan perubahan kurikulum dimana kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral yakni menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Para pengemban kurikulum dan pihak lain seperti supervisor pendidikan menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam penguasaan IPTEK sesuai dengan tuntutan zaman dan reformasi. Dengan kurikulum baru ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, yang berkualitas dan berkelanjutan baik secara makro, meso maupun mikro. Kerangka makro berkaitan erat dengan kebijaksanaan pemerintah daerah dari berbagai tingkat propinsi sampai kabupaten. Sedangkan aspek mikro, melibatkan seluruh sektor dan lembaga pendidikan yang paling bawah, tetapi terdepan dalam pelaksanaannya yakni sekolah.
Kurikulum 2004 yang sering dinyatakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diterapkan saat ini merupakan konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sendiri dalam rangka meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik. Otonomi sekolah dimaksudkan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat, disertai manajemen sekolah yang bertanggungjawab.
KBK menuntut adanya dukungan guru yang profesional dan berkualitas. Di samping itu sekolah juga dituntut kemandirian dan kreatifitasnya dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran yang dilakukannya.
Kompetensi penyelenggaraan sekolah menengah yang berbasis kompetensi dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki karakter, kecakapan dan keterampilan yang kuat yang digunakan dalam mengadakan DAFTAR PUSTAKA
Atmadi, A. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Depdikbud Propinsi Jateng. Pengenalan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Direktorat pendidikan Menengah Umum. 2003. Kurikulum 2004. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mutu Pelajaran Sejarah.

Fajar, Arni. 2002. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

I Gde Widja. 1988. Dasar-dasar pengembangan strategi serta metode pengajaran sejarah. Jakarta: Depdikbud.

Kartodirdjo, Sartono. 1982. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia.

Kartodirdjo, Sartono. 1987. Perkembangan Peradaban Priyayi. Yogyakarta :UGM Press.

Milles ,Mathes B dan Huberman, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif (Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi ). Jakarta: UI Press.

Moeloeng, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Sinar baru Algesindo

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Robert Bogdan dan Steve Tylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif.: Suatu Pendekatan Fenomenologis Terhadap Ilmu-ilmu Sosial..Terjemahan Ali Furhan. Surabaya : Usaha Nasional.

Sudiono, Anas . 2000. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sudjana, Nana .1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. 1978. Metode Pengajaran Nasional. Jakarta: Jelmers.

Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-dasar kependidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Purwodarminto, WJS. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.






Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700


0 komentar:

Posting Komentar