Rabu, 02 Januari 2013

PD 722- USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT



USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
(Studi kasus di SMA N 1 Musuk Boyolali Pada Tahun Ajaran 2007/2008)

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan dari tahun ke tahun selalu diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan di perguruan tinggi. Pembenahan itu dilaksanakan disegala bidang antara lain: sarana/fasilitas, kurikulum, pendidik atau guru. Perubahan kurikulum terjadi dan perubahan ini memberikan dampak besar bagi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum pada tahun 1968, 1975, 1984, 1999, 2002 (suplemen penyempurnaan) dan kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat membanggakan, baik di darat, laut bahkan di udara, hanya saja masyarakat dan generasinya belum memiliki kemampuan berpikir (thingking skill) yang memadai PR (26 Juli 2006: 12) mengemukakan data “word figure”, katanya Indonesia merupakan negara penghasilan lada putih, buah pala, dan kayu lapis nomor satu di dunia, penghasil karet alam dan sintetik serta timah kedua di dunia serta penghasil tembaga, batu bara, minyak bumi dan ikan yang masuk dalam jajaran 10 besar.
Katanya penduduk Indonesia pada saat ini sudah lebih dari 220 juta jiwa, juga dikenal sebagai negara penghasil sumber daya alam (SDA) dunia yang memiliki 325-350 jenis flora dan fauna. Katanya negara Indonesia yang dilintasi garus khatulistiwa, memiliki tanah yang subur, sehingga “orang bilang tanah kita tanah sorga, tongkat kayu dan bambu jadi tanaman”. Hal ini berarti Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh negara lain, namun belum unggul secara kompetitif.
Dengan kondisi tersebut, Indonesia mestinya menjadi negara yang makmur dan sejahtera, serta gemah ripah loh jinawi, bukan sebaliknya menjadi negara yang terpuruk dalam krisis dan terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, keterbelakangan, ketidakadilan, dan ketidakpastian menghadapi masa depan, belum lagi ditambah dengan kerusakan lingkungan hidup sebagai ulah manusianya, yang diperparah oleh gempa dan tsunami. Pikiran Rakyat (26 Juli 2006: 12) mengemukakan bahwa, ditingkat dunia Indonesia termasuk negara penghutang (debitor) nomor 6, Negara terkorup nomor 3, peringkat SDM ke 112 dari 127 negara, dengan penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 30% dan pengangguran terbuka mencapai 12 juta. Akar masalah tersebut, adalah faktor politik dan keamanan yang tidak mendukung, penegakan hukum yang tidak konsisten, iklim investasi yang kurang kondusif, serta birokrasi pemerintahan yang berbelit; di samping semrawutnya manajemen sistem pendidikan nasional, sebagai lembaga yang bertugas menyiapkan SDM. Inilah tantangan bangsa Indonesia dalam memasuki millenium goals, era globalisasi, dan era reformasi.
Pencepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menurut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman, penyesuaian tersebut secara langsung mengubah tatanan dalam sistem makro, meso maupun mikro, demikian halnya dalam sistem pendidikan, system pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional maupun global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan auan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, sejak Indonesia memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak bangsanya, sejak saat itu pula pemerintah menyusun kurikulum. Kekurangpahaman guru dan penyelenggara pendidikan terhadap kurikulum  isa berakibat fatal terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti ketika  ereka dihadapkan pada ujian nasional, mereka sering kelabakan, dan sering  etakutan, takut kalau-kalau peserta didik disekolahnya tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian dan tidak lulus. Biasanya mereka sering saling menyalahkan dan sering mencari “kambing hitam” untuk menutupi kesalahannya, makanya setiap menjelang ujian nasional, kambing hitam di pasar-pasar laku keras, karena sudah dipesan oleh para penyelenggara pendidikan, guru dan kepala sekolah yang pesimis dengan prestasi peserta didik. Lebih parahnya lagi, sebagian dari mereka tidak siap untuk menghadapi  kenyataan, lantas memutarbalikkan fakta, yang ujungnya menyalahkan aturan. Kelompok ini sampai sekarangpun bersikukuh untuk menghapuskan ujian nasional, tanpa

DAFTAR PUSTAKA

Dermawan Wibisono, 2003, Riset Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati, Mudjono, 2000, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers.

Djarwanto Pangestu Subagyo, 1993, Statistik Induksi, Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE.

Hadari Nawawi, 1997, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hadi Sutrisno, 1989, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset.

Lexy Moleong J., 1990, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Masnur Muslich, 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Mattew B. Miles dan Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: University Indonesia Press.

Mulyasa, E., 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana, 1998, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.

Nasution, 1987, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bina Aksara.

_______, 2001, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.

Piet A., Sahertian, 1994, Profit Pendidik Profesional, Yogyakarta: Andi Offset.

Poerwadarminto, W.J.S., 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Sutopo, HB., 1993, Metodologi Penelitian Kualitatif, Karakteristik dan Aplikasi Tekniknya, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syaodih Nana, 2001, Kurikulum dan Pengembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700


0 komentar:

Posting Komentar