PERANAN
PEDAGANG PERANTARA TERHADAP PENDAPATAN
PETANI
TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L ) DI
KECAMATAN
PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tembakau merupakan
salah satu komoditi -tanaman perdagangan yang penting di Indonesia. Selain
memberikan sumbangan yang cukup besar bagi pendapatan negara, tembakau juga
memberikan kesempatan lcerja yang cukup besar bagi masyarakat sebagai petani ,
buruh tani, tenaga kerja bagi pengolahan hasil dan industry-industri rokok,
tenaga kerja dalam perdagangan dan pengangkutari'(Anonim, 1989).
Tembakau asli atau
tembakau rakyat adalah tipe tembakau yang sudah beradaptasi dengan lingkungan
setempat, sehingga membentuk sifat-sifat spesifik. Di Indonesia dikenal
berbagai tipe tembakau yang sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat antara
lain : tembakau Temanggung, tembakau Weleri, tembakau Rembang, tembakau Kasturi
dan sebagainya yang keseluruhannya lebih dari 30 tipe.
Tembakau Temanggung
yang tumbuh di lereng gunung Sindoro dan Sumbing luasnya tebatas kurang lebih
11.000 hektar dengan produktivitas 400 kg sampai dengan 500 kg per hektar
tembakau rajangan kering. Pada umumnya tembakau Temanggung digunakan untuk
bahan baku pembuatan rokok kretek.
Produktivitas
tembakau rakyat (asli) ini umumnya masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh
factor-faktor teknis dan keadaan sosial ekonomi yang menjadi faktor pembatas
usaha peningkatan produksi dan kualitas tembakau. Demikian juga masalah
pemasaran dan belum adanya standar kualitas tembakau dan harga tembakau akibatnya
pendapatan petani menjadi tidak menentu.
Dengan tidak adanya
standar kualitas yang pasti didalam pemasaran tembakau maka harga dan kualitas
tembakau ditentukan oleh perwakilan pabrik rokok. Apabila pabrik rokok sudah
tidak mengadakan pembelian tembakau maka pabrik rokok segera mengatakan 'pabrik
rokok tutup. Pedagang perantara sebagai penghubung antara petani dan perwakilan
pabrik rokok, maka pedagang perantara juga dapat menentukan harga, karena
pedagang perantara juga merupakan orang kepercayaan perwakilan pabrik rokok.
Petani tidak mempunyai pilihan lain untuk memasarkan tembakaunya, karena tidak
mempunyai modal cadangan usaha, disamping itu ada ikatan tertentu antara petani
dan pedagang perantara dimana pedagang perantara sebagai pembeli tembakau juga
menjadi sumber uang tunai bagi petani dengan memberikan pinjaman pada waktu
petani menghadapi keuangan yang mendesak. Sekali berhutang, berhutang, petani
menjadi terikat dan harus menjual tembakaunya kepada pedagang perantara sebagai
pembayar angsuran hingga hutang itu lunas.
Petani tembakau dalam
memasarkan hasil tembakaunya, ada tiga pilihan dalam inenjual tembakau yaitu 1
kepada tengkulak, pedagang pengumpul dan pedagang besar seperti terlihat pada
gambar 1.
Rantai pemasaran yang
dilalui petani dalam memasarkan produksinya sangat penting, khususnya dalam
melihat harga yang diterima petani. Sedangkan harga yang diterima petani dapat
merangsang petani untuk menaikkan produksi usahataninya dan sekaligus menaikkan
pendapatan petani.
B.
Tujuan dan Keguanaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
-
Untuk mengetahui rantai pemasaran tembakau di Kecamatan Parakan.
-
Untuk mengetahui pendapatan petani tembakau.
-
Untuk mengetahui margin pemasaran tembakau.
-
Untuk mengetahui peranan pedagang perantara terhadap pendapatan petani
tembakau.
2.
Kegunaan Penelitian
Bagi peneliti, menambah
pengetahuan dan pengalaman secara nyata dalam bidang pertanian khususnya
mengeahui peranan pedagang
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar