PTK SMA 001 : Penerapan Metode Inquiry Dengan Media VCD Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
mengembang suatu misi yang teramat penting yaitu membentuk manusia
seutuhnya yang memiliki semangat kebangsaan cinta tanah air dan mampu
mengisi partisipasi dalam pembangunan. Dalam era globalisasi ini semakin
dirasakan betapa pentingnya pengembangan pendidikan, hal ini
disebabkan karena banyaknya teknologi yang bermunculan atau pesatnya
peradaban, manusia tetap lebih
banyak di sebabkan oleh bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat
modern yang berkepribadian yang adil dan makmur berdasarkan pancasila
dan UUD 1945.
Untuk
mewujudkan cita-cita itu maka usaha mencerdaskan kehidupan bangsa
melalui pendidikan semakin di galakkan, salah satu masalah yang dihadapi
dunia pendidikan sekarang ini adalah rendahnya mutu lulusan MAN.
Diantara penanda lulusan mutu lembaga pendidikan dinyatakan dalam bentuk
prestasi belajar. Proses belajar mengajar merupakan isi pokok
pendidikan, oleh karena itu semua komponen yang ada dalam pendidikan
harus di abadikan demi terciptanya proses belajar pada siswa.
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis
media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah
pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik
mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat mengakibatkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran
data, dan memadatkan informasi. Sejalan dengan uraian ini, (Yunus,
1942:78) dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim mengungkapkan sebagai berikut :
Bahwasannya
media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat
menjamin pemahaman….orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat
pemahamannya dan lama bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan
mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya.
Selanjutnya, (Ibrahim, 1946:432) menjelaskan betapa pentingnya media pengajaran karena :
Media
pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi
murid-murid dan memperbarui semangat mereka…membantu memantapkan
pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran[1]
Media
pengajaran, menurut Kemp & Daytori, dapat memenuhi tiga fungsi
utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau
tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Untuk
memenuhi fungsi motivasi, media pengajaran dapat direalisasikan dengan
teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat
dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut
memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan
sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap,
nilai, dan emosi.[2]
Dalam
proses belajar mengajar seorang guru harus mempunyai kemampuan
mengajar secara professional dan terampil dalam menggunakan metode dan
media yang tepat dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus
menguasai materi yang akan disampaikan dan juga harus pandai
menciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar yang menarik. Demikian
juga peserta didik harus memiliki kemauan dan kemampuan belajar yang
tinggi serta harus berperan aktif dalam mengikuti proses belajar
mengajar sehingga menjadi pribadi yang berkualitas.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang
sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik
dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu
agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama yang
berkaitan dengan faktor-faktor pembelajaran di sekolah. Salah satu
faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan
dikuasai oleh guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa secara baik dan mudah dipahami.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat terutama dibidang informasi dan telekomunikasi. Dengan munculnya
berbagai alat informasi dan komunikasi, kita dapat mengetahui kejadian
atau peristiwa disuatu daerah atau Negara pada saat kejadian itu
berlangsung. Pada satu sisi, ilmu pengetahuan dapat menghasilkan
teknologi dan pada sisi yang lain pengetahuan dapat diserap melalui
hasil teknologi. Tidak dapat dipungkiri, munculnya berbagai alat
informasi dan komunikasi telah banyak membantu proses pendidikan. Ini
terbukti sekarang ini dalam proses belajar mengajar seorang guru sering
menggunakan media seperti komputer, tape rekorder, overhead projector
dan lain-lain.
Dalam
dunia pendidikan perangkat elektronik dapat dijadikan sebagai media
yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi
pendidikan. Kemajuan dunia yang cepat dan pesat telah memuat agar
bagaimana kita dapat mengakses ilmu pengetahuan sebanyak mungkin dengan
cepat dan akurat.
Dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga
pendidikan berusaha meningkatkan kualitas dan proses hasil pembelajaran.
Usaha-usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain
mengembangakan media pembelajaran, menerapkan media pembelajaran, serta
memilih dan menetapkan jenis media pembelajaran yang akan digunakan.
Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan dapat
memberikan motivasi belajar terhadap siswa sehingga berdampak pula pada
prestasi belajarnya.
Berkaitan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lembaga pendidikan
harus mampu menerapkan media pendidikan yang sudah ada. Media
pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan sekarang ini belum
di daya gunakan secara optimal, melihat kenyataan yang ada dilapangan
guru jarang sekali menggunakan media pendidikan dalam proses belajar
mengajar di kelas, guru lebih sering menggunakan metode ceramah.
Dalam
proses belajar mengajar di kelas yang hanya menggunakan metode ceramah
dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar tanpa adanya media, maka
komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berjalan secara lancar. Hal
ini terkait dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan yang dihadapi suasana kelas ramai, penjelasan guru
membosankan, siswa kesulitan memahami pesan-pesan verbal, materi
cenderung bersifat umum, dan kadang-kadang penyampaian guru terlalu
cepat.
Sering
kita jumpai banyak siswa merasa enggan menerima pelajaran dari seorang
guru, karena merasa bosan. Dan tidak sedikit siswa mengeluh dengan
mata pelajaran ekonomi, mereka merasa bahwa ilmu ekonomi merupakan
pelajaran yang sangat sulit dan tidak disukai, karena pelajaran ekonomi
tidak hanya menghitung dan menghafal, tetapi harus faham dengan
sesuatu yang dipelajari.
Oleh
karena itu proses belajar mengajar seharusnya melibatkan peran suatu
siswa dalam menggali potensi belajar siswa dengan cara menggunakan
metode Inquiry dengan media VCD. Karena metode Inquiry dengan media VCD
sebagai perantara penyampaian pesan untuk dikembangkan dan
didayagunakan seoptimal mungkin. Karena metode dengan media merupakan
wadah yang dapat menyalurkan pesan yang oleh sumber pesan atau pemberi
pesan ingin diteruskan atau disampaikan kepada penerima pesan. Dalam
penyampaian pesan pembelajaran, guru tentunya menginginkan agar pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, mudah dimengerti siswa,
konkrit dan tahan lama dalam ingatan siswa
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Puji. B
mengenai penerapan metode inquiry menunjukkan bahwa, selama proses
pembelajaran berlangsung dalam penerapannya, budi membagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok satu dan kelompok dua, dimana pembelajaran
siswa kelompok satu beraktifitas dengan baik. Siswa kelompok satu
menyenangi kegiatan yang memerlukan interaksi antara siswa dengan siswa
dan juga antara siswa dengan guru. Dengan demikian maka belajar dengan
metode inquiry dapat digunakan pada kelompok satu, dengan catatan bahwa
waktu yang dibutuhkan tidak sedikit. Selama proses pembelajaran siswa
kelompok dua kurang beraktivitas dengan baik, siswa kelompok dua lebih
senang bekerja sendiri-sendiri. Dengan demikian maka belajar dengan
metode inquiry kurang tepat diterapkan pada siswa kelompok dua, meski
demikian tidak berarti metode inquiry tidak boleh diterapkan pada siswa
kelompok dua, karena terdapat segi positif yang timbul pada siswa
kelompok dua, selama belajar dengan menggunakan metode inquiry yaitu
dapat menimbulkan keberanian dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.
Sebagaimana
hasil pengembangan media VCD pembelajaran yang dilakukan oleh Ari. P
ini memenuhi kriteria valid, karena setelah dilakukan penelitian tentang
penerapan media VCD, untuk ahli media memperoleh hasil 81%, untuk ahli
materi mempunyai hasil 85%, untuk audien perorangan mempunyai hasil
90%, dan untuk audien kelompok kecil memperoleh hasil 92%, sedangkan
untuk menguji hipotesis Ho ditolak menggunakan rumus uji t (tabel)
dalam uji t menunjukkan bahwa hasil t hitung = 2,34 bila
dikonsultasikan dengan harga t tabel pada taraf signifikan 0,05 =
2,024, maka t hitung > t tabel. Dengan demikian Ho ditolak karena
ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelompok
eksperimen (siswa yang menggunakan media VCD pembelajaran). Artinya
siswa yang menggunakan media VCD pembelajaran hasil post tesnya lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media VCD
pembelajaran.
Oleh
karena itu dengan menggunakan metode dan media pembelajaran siswa
dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung, sehingga siswa
mampu memahami teori dan konsep dan pembelajaran akan lebih menarik
sehingga siswa termotivasi untuk belajar
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka hal itu menjadi suatu alasan yang sangat
tepat bagi penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah
tulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Inquiry Dengan Media VCD Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang I”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana penerapan metode Inquiry dengan media VCD dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I?
2.
Bagaimana persepsi siswa terhadap penerapan metode Inquiry dengan
media VCD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran
ekonomi di MAN Malang I?
3.
Apa kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan metode Inquiry dengan
media VCD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran
ekonomi di MAN Malang I?
4.
Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam
penerapan metode Inquiry dengan media VCD dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I?
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 089 679 540 116
0 komentar:
Posting Komentar