PTK SD 075 : Penggunaan Media Gambar Dan Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III Sd N 5 Tuko Kec. Pulokulon Kab. Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kompetensi Dasar Mengenal Jenis-Jenis Pekerjaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang guru adalah figur yang menempati posisi penting
dalam dunia pendidikan. Dilihat dari sinilah betapa pentingnya peran
seorang guru dalam proses pembelajaran. Walaupun memang prestasi anak
didik dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu buku pelajaran, proses
pendidikan, serta penggunaan metode yang tepat, namun peran guru masih
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran karena gurulah yang merancang strategi pembelajaran,
pendekatan yang digunakan, metode yang diterapkan, media pembelajaran
yang dipilih, teknik yang digunakan dan evaluasi yang dirancang.
Disamping menentukan strategi pembelajaran yang tepat,
guru harus mengenal dan mengetahui juga bahwa pada dasarnya siswa
memiliki minat (sense of interest) dan dorongan ingin melihat kenyataan (sense of reality).
Demikian pula karena dalam mata pelajaran IPS memuat banyak informasi,
maka guru harus dapat mengembangkan kedua potensi siswa tersebut.
Dalam mengembangkannya, guru dituntut untuk memiliki kreativitas dan
dalam mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi,
menyeleksi dan menentukan sumber belajar yang menunjang proses
pembelajaran.
Realita yang terjadi saat membelajarkan IPS, banyak
guru yang hanya berceramah di depan kelas dengan sebatang kapur di
tangan untuk menjelaskan materi pelajaran yang kompleks tanpa
menggunakan media pembelajaran. Hal ini mengakibatkan guru kurang dapat
memberikan deskripsi yang jelas mengenai materi yang diajarkan
sehingga siswa menjadi kurang termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Demikian pula dalam menerapkan metode pembelajaran,
seringkali guru memaksakan suatu metode tertentu untuk membelajarkan
materi yang sebenarnya kurang tepat dan bahkan mungkin tidak sesuai
sama sekali. Hal inilah membutuhkan kejelian seorang guru untuk memilih
dan menentukan metode yang tepat dengan materi yang dibelajarkan
karena pada dasarnya metode adalah cara yang sistematis untuk
mempermudah siswa memahami materi pembelajaran.
Ulih Bukit Karo Karo, dalam Prasetyo (2002:29)
menyatakan bahwa: ”Metode adalah suatu cara penyajian pelajaran dimana
guru menugaskan pelajar atau kelompok pelajar melaksanakan percakapan
ilmiah untuk mencari kebenaran. Dalam memilih metode dapat diterapkan
banyak metode yang bervariasi, seperti diskusi, tanya jawab,
eksperimen, kerja kelompok atau metode lain yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari. Dengan adanya variasi pergantian metode siswa
merasa tidak bosan dan motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran
tidak menurun”.
Seperti dikemukakan sebelumnya jika guru hanya monoton
ceramah dan tanpa menggunakan media belajar dipastikan siswa akan
merasa bosan dan kurang termotivasi. Dengan kurang termotivasinya siswa
mengikuti proses pembelajaran, mengakibatkan kurangnya pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik dan hasil
belajar yang dicapai siswa pun tidak menunjukkan kriteria keberhasilan.
Ketidakberhasilan proses pembelajaran juga dialami oleh peneliti. Ketika melaksanakan proses pembelajaran IPS kompetensi dasar mengenal jenis- jenis pekerjaan
pada siswa kelas III semester 2 di SD Negeri 5 Tuko, Kecamatan
Pulokulon, Kabupaten Grobogan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
Hal ini ditunjukkan dari hasil tes formatif, yakni dari 46 siswa yang
memperoleh nilai tuntas atau nilai ≥ KKM (65) hanya 16 orang atau
tingkat tuntas klasikal hanya 35%. Dengan demikian pembelajaran pada
kompetensi dasar tersebut tidak berhasil karena pembelajaran dikatakan
berhasil jika kriteria keberhasilan mencapai ≥ 60%.
Melihat kenyataan tersebut, peneliti bekerja sama
dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor di dalam
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang melatarbelakangi tidak
berhasilnya proses pembelajaran tersebut. Pada akhirnya peneliti dapat
mengambil langkah pemecahan masalah yang akan dipergunakan dalam
perbaikan pembelajaran.
1. Identifikasi Masalah
Dengan melihat
hasil belajar yang dicapai oleh siswa seperti di atas, peneliti meminta
bantuan dari teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi beberapa
masalah yang muncul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dari
hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah sebagai
berikut:
a. Siswa masih belum
dapat mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan
sekitar siswa yang menghasilkan barang dan jasa dengan baik.
b. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru masih kurang.
c. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
d. Masih banyak siswa yang berbicara sendiri dengan temannya saat berlangsungnya proses pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Dengan melihat permasalahan yang terjadi saat
berlangsungnya proses pembelajaran, peneliti melakukan refleksi diri
dan berdiskusi dengan teman sejawat serta bekonsultasi dengan
pembimbing sehingga dapat dianalisis bahwa penyebab rendahnya pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran IPS mengenai kompetensi dasar
mengidentifikasi benua-benua adalah sebagai berikut:
a. Guru terlalu dominan menggunakan metode ceramah.
b. Dalam menjelaskan, guru tidak menggunakan media satupun.
c. Guru kurang mengajak seluruh siswa secara interaktif dalam tanya jawab.
d. Metode yang diterapkan guru belum sepenuhnya mengaktifkan siswa.
e. Perhatian guru belum tertuju kepada seluruh siswa.
A. Perumusan Masalah
Dengan melihat beberapa uraian masalah seperti tersebut
di atas, perumusan masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah sebagai
berikut: ”Bagaimanakah penggunaan media gambar dan penerapan metode
kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas
III SD N 5 Tuko Kec. Pulokulon Kab. Grobogan tahun ajaran 2008/2009
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kompetensi dasar mengenal jenis- jenis pekerjaan?”
DAFTAR PUSTAKA
Andayani [et. Al], 2007, Pemantapan Kemampuan Profesional. Universitas Terbuka, Jakarta.
BSNP, 2006, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar. Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.
Depdiknas, 2006, Standar Isi KTSP. Kepmendiknas, Jakarta.
Prasetyo, 2002, Strategi Belajar Mengajar. Widyasari Press, Salatiga.
Sardjiyo, 1999. Pendidikan IPS di SD. Depdikbud, Jakarta.
Suciati, dkk., 2005. Belajar & Pembelajaran 2. Universitas Terbuka, Jakarta.
Wardani, I.G.A.K., dkk., 2004, Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka, Jakarta.
Widya Iswara, 2006, Pengembangan Media / Alat Peraga LMP. LPMP Jateng, Semarang.
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116
0 komentar:
Posting Komentar