Rabu, 18 November 2015

PTK SMP 047 : Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Dengan Menceritakan Berbagai Macam Gambar Pahlawan Bagi Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Ceper Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2006/2007

 PTK SMP 047 : Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Dengan Menceritakan Berbagai Macam Gambar Pahlawan Bagi Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Ceper Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2006/2007



 


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebuah pepatah mengatakan “Kuasai dunia dengan bahasa”. Dari pepatah tersebut  dapat dilihat bahwa bahasa  merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan sebagai media komunikasi dengan orang-orang sekitar dalam suatu komunitas tertentu. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia untuk bisa berkomunikasi secara effective semakin tinggi. Arus perkembangan globalisasi menuntut manusia untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Sejalan dengan itu, masyarakat kita dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia mengingat bahasa Indonesia merupakan  bahasa yang dianggap sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam komunikasi dengan orang dari berbagai pulau di Indonesia. Oleh karenanya, di negara kita pembelajaran bahasa Indonesia sudah dimulai dari SD sampai dengan SMA dan sampai ke tingkat perguruan tinggi.
Menurut pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis  di kelas VII E  SMP Negeri 1 Ceper  kurang berjalan dengan baik. Ada hal-hal yang kurang mendukung dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang selama ini berjalan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, proses belajar mengajar kurang melibatkan siswa dalam kelas. Proses belajar mengajar terkesan monoton dan kurang ada variasi baik dalam metode pengajaran atau metode penyampaian materi, media pembelajaran, ataupun materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Materi yang disampaikan hanya bersumber dari modul yang disediakan oleh sekolah.
Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa keterlibatan siswa dalam kelas masih sangat kurang. Mengingat pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia. Dan melihat kondisi di lapangan yang ada seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, maka diperlukan upaya untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas bahasa Indonesia khususnya materi menulis.
B.     Identifikasi masalah
Berdasarkan observasi dan interview yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa masalah dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di kelas bahasa indonesia. Permasalahan tersebut disusun menjadi identifikasi masalah sebagai berikut.
1)     Siswa dalam kelas tidak aktif atau pasif
Berdasarkan observasi yang dilakukan, siswa terkesan pasif dan acuh terhadap pelajaran bahasa Indonesia . Siswa hanya diam dalam menerima pelajaran. Siswa tidak berpartisipasi aktif dalam kelas. Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan siswa menjadi pasif. Dalam kasus ini, siswa bersikap pasif karena mereka tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia. Siswa juga beranggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia khususnya pelajaran menulis adalah pelajaran yang sulit. Anggapan ini menyebabkan siswa tidak mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar bahasa Indonesia , sehingga mereka menjadi pasif di kelas.
2)     Siswa tidak memperhatikan pelajaran saat di kelas
Menurut hasil observasi, proses belajar mengajar yang berlangsung kurang berjalan dengan baik karena banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Banyak siswa yang berbicara dengan temannya, bermain dengan temannya, atau bahkan menggunakan handphone mereka tanpa segan-segan. Ada juga siswa yang berpindah-pindah tempat duduk tanpa menghargai guru yang sedang menyampaikan materi di depan kelas. Banyak siswa yang malah asik sendiri dengan kegiatannya yang notabene tidak berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia . Hal ini tentunya menjadi cerminan bahwa proses belajar mengajar bahasa ingris di kelas tidak berjalan dengan baik dan tentunya tidak mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3)     Siswa tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia
Seperti yang telah dikemukakan di atas, siswa tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Siswa tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia dimungkinkan karena pengajaran yang tidak menarik karena penggunaan media yang terbatas atau dikarenakan siswa sendiri beranggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia tidak menarik. Kondisi psikologis yang semacam ini tentunya mempengaruhi proses pembelajaran karena siswa tidak mempunyai motivasi dari dalam dirinya untuk mengikuti pelajaran.
4)     Siswa tidak dilibatkan dalam prosse belajar mengajar bahasa Indonesia
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, proses belajar mengajar bahasa Indonesia materi menulis  di kelas VII E  SMP Negeri 1 Ceper  kurang melibatkan siswa. Siswa menjadi pasif dan asik dengan kegiatan mereka sendiri. Siswa hanya mendengarkan guru dan tidak terjadi komunikasi dua arah dalam PBM. Padahal, dalam pengajaran bahasa, interaksi antara siswa dan guru dalam artian terjadi komunikasai dua arah mempunyai peranan yang penting dalam pencapain tujuan pembelajaran.
5)     Siswa tidak mempunyai buku-buku teks bahasa Indonesia yang memadai
Dalam proses belajar mengajar, guru dan siswa hanya menggunakan modul yang disediaakn sekolah. Siswa tidak memiliki buku lain sebagai bahan ubtuk belajar. Siswa tidak mempunyai buku-buku teks bahasa Indonesia lain ynag dapat membatu siswa dalam belajar bahasa Indonesia di rumah maupun di sekolah. Materi hanya terbatas pada materi yang ada dalam modul dari sekolah. Hal ini mengakibatkan pengetahuan siswa menjadi sangat terbatas.
6)     Siswa jarang mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
Berdasarkan interview yang dilakukan dengna guru dan siswa, siswa jarang sekali mengerjakan tugas ataupun pekerjaan rumah yang diberikan. Siswa terkesan tidak peduli akan tugas ataupun pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Meskipun guru sudah meminta siswa untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas ataupun pekerjaan rumah yang diberikan, hanya beberapa siswa saja yang mau mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan. Guru sudah berusaha untuk memberikan sanksi ataupun hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan, namun siswa tidak peduli akan hal tersebut. Siswa terkesan acuh terhadap apa yang diinstruksikan oleh guru mereka.
7)     Media yang digunakan sangat terbatas
Berdasarkan observasi dan interview yang dilakukan dengan guru dan siswa kelas satu, guru jarang sekali menggunakan media yang menarik dalam proses pembelajaran. Dalam mengajar, guru hanay menggunakan media buku atau modul yang disediakan sekolah. Guru sangat jarang menggunakan media seperti gambar, lagu, atau aunthentic material lainya. Hal ini dikarenakan sekolah juga  tidak memberikan atau menyediakan media yang cukup untuk dipakai dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia sehingga guru hanya mengunakan buku dan modul sebagai media pembelajaran.
8)     Materi yang diajarkan sangat terbatas hanya berasal dari modul yang diberikan dari sekolah
Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru menggunakn modul yang disediakan sekolah sebagai bahan ajar. Semua materi yang disampaikan kepada siswa hanya berasal dari modul tersebut. Guru jaramg sekali menggunakan bahan ajar dari sumber lain. Keterbatasan materi ini juga mengakibatkan siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran.
9)     Guru tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kelas
Berdasarkan observasi dan juga wawancara yang dilakukan, guru tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam menyampaikan materi. Guru biasanya menggunakan bahasa indonesia atau bahkan bahasa jawa mengajar. Ketika ditanya mengenai alasannya, guru menyampaikan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengungkap materi yang disampaikan bila menggunakan bahasa jawa. Siswa masih sangat sulit untuk memahami penjelasan guru dalam bahasa Indonesia . Siswa masih belum terbiasa dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam kelas. 
C.    Batasan masalah
Penelitian ini fokus pada pembahasan mengenai bagaimana menemukan pemecahan masalah yang terkait dengan masalah peningkatan kemampuan menganalisa masalah siswa  dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia. Pemecahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar bahasa Indonesia materi menulis  di kelas VII E  SMP Negeri 1 Ceper .
D.    Rumusan masalah
Bagaimana merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan metode penugasan siswa menggunakan alat peraga berbagai macam gambar di kelas VII E  SMP Negeri 1 Ceper  ?
E.     Tujuan
Dalam hubungannya dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan metode penugasan siswa dan dengan alat peraga di kelas VII E  SMP Negeri 1 Ceper .
F.     Manfaat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi:
1)     Kepala sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan pada kepala sekolah upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas bahasa Indonesia .
2)     Guru
Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan pada guru mengenai bagaimana mengajar bahasa Indonesia agar lebih menarik dan efektif.
3)     Peneliti
Menunjukkan bagaimana merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi masalah-masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia .

 


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

0 komentar:

Posting Komentar