PTK SMP 047 : Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Dengan Menceritakan Berbagai Macam Gambar Pahlawan Bagi Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Ceper Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2006/2007
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah pepatah mengatakan
“Kuasai dunia dengan bahasa”. Dari pepatah tersebut dapat dilihat bahwa bahasa merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan
dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan sebagai media komunikasi dengan
orang-orang sekitar dalam suatu komunitas tertentu. Seiring dengan perkembangan
zaman, kebutuhan manusia untuk bisa berkomunikasi secara effective semakin
tinggi. Arus perkembangan globalisasi menuntut manusia untuk bisa menjalin
komunikasi dengan baik dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Sejalan
dengan itu, masyarakat kita dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia mengingat bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dianggap sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam komunikasi dengan orang dari
berbagai pulau di Indonesia. Oleh karenanya, di negara kita pembelajaran bahasa
Indonesia sudah dimulai dari SD sampai dengan SMA dan sampai ke tingkat
perguruan tinggi.
Menurut pengamatan yang
telah dilakukan oleh peneliti, pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi
menulis di kelas VII E SMP Negeri 1 Ceper kurang berjalan dengan baik. Ada hal-hal yang
kurang mendukung dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang selama ini berjalan.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, proses belajar mengajar kurang
melibatkan siswa dalam kelas. Proses belajar mengajar terkesan monoton dan
kurang ada variasi baik dalam metode pengajaran atau metode penyampaian materi,
media pembelajaran, ataupun materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa
menjadi bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Materi yang disampaikan
hanya bersumber dari modul yang disediakan oleh sekolah.
Dari hasil pengamatan
tersebut dapat dilihat bahwa keterlibatan siswa dalam kelas masih sangat
kurang. Mengingat pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
bahasa Indonesia. Dan melihat kondisi di lapangan yang ada seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka diperlukan upaya untuk dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas bahasa Indonesia
khususnya materi menulis.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan observasi dan
interview yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa
masalah dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di kelas bahasa indonesia.
Permasalahan tersebut disusun menjadi identifikasi masalah sebagai berikut.
1) Siswa dalam kelas tidak aktif atau pasif
Berdasarkan observasi yang dilakukan, siswa
terkesan pasif dan acuh terhadap pelajaran bahasa Indonesia . Siswa hanya diam
dalam menerima pelajaran. Siswa tidak berpartisipasi aktif dalam kelas. Ada
beberapa faktor yang mungkin menyebabkan siswa menjadi pasif. Dalam kasus ini,
siswa bersikap pasif karena mereka tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia.
Siswa juga beranggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia khususnya pelajaran menulis
adalah pelajaran yang sulit. Anggapan ini menyebabkan siswa tidak mempunyai
motivasi yang tinggi dalam belajar bahasa Indonesia , sehingga mereka menjadi
pasif di kelas.
2) Siswa tidak memperhatikan pelajaran saat
di kelas
Menurut hasil observasi, proses belajar mengajar
yang berlangsung kurang berjalan dengan baik karena banyak siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Banyak siswa yang
berbicara dengan temannya, bermain dengan temannya, atau bahkan menggunakan
handphone mereka tanpa segan-segan. Ada juga siswa yang berpindah-pindah tempat
duduk tanpa menghargai guru yang sedang menyampaikan materi di depan kelas. Banyak
siswa yang malah asik sendiri dengan kegiatannya yang notabene tidak berhubungan
dengan pelajaran bahasa Indonesia . Hal ini tentunya menjadi cerminan bahwa
proses belajar mengajar bahasa ingris di kelas tidak berjalan dengan baik dan
tentunya tidak mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3) Siswa tidak tertarik dengan pelajaran
bahasa Indonesia
Seperti yang telah dikemukakan di atas, siswa
tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan siswa
tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Siswa tidak tertarik dengan
pelajaran bahasa Indonesia dimungkinkan karena pengajaran yang tidak menarik
karena penggunaan media yang terbatas atau dikarenakan siswa sendiri
beranggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia tidak menarik. Kondisi psikologis
yang semacam ini tentunya mempengaruhi proses pembelajaran karena siswa tidak
mempunyai motivasi dari dalam dirinya untuk mengikuti pelajaran.
4) Siswa tidak dilibatkan dalam prosse
belajar mengajar bahasa Indonesia
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, proses belajar
mengajar bahasa Indonesia materi menulis di kelas VII E
SMP Negeri 1 Ceper kurang
melibatkan siswa. Siswa menjadi pasif dan asik dengan kegiatan mereka sendiri.
Siswa hanya mendengarkan guru dan tidak terjadi komunikasi dua arah dalam PBM.
Padahal, dalam pengajaran bahasa, interaksi antara siswa dan guru dalam artian
terjadi komunikasai dua arah mempunyai peranan yang penting dalam pencapain
tujuan pembelajaran.
5) Siswa tidak mempunyai buku-buku teks
bahasa Indonesia yang memadai
Dalam proses belajar mengajar, guru dan siswa
hanya menggunakan modul yang disediaakn sekolah. Siswa tidak memiliki buku lain
sebagai bahan ubtuk belajar. Siswa tidak mempunyai buku-buku teks bahasa Indonesia
lain ynag dapat membatu siswa dalam belajar bahasa Indonesia di rumah maupun di
sekolah. Materi hanya terbatas pada materi yang ada dalam modul dari sekolah.
Hal ini mengakibatkan pengetahuan siswa menjadi sangat terbatas.
6) Siswa jarang mengerjakan tugas atau
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
Berdasarkan interview yang dilakukan dengna guru
dan siswa, siswa jarang sekali mengerjakan tugas ataupun pekerjaan rumah yang diberikan.
Siswa terkesan tidak peduli akan tugas ataupun pekerjaan rumah yang diberikan
oleh guru. Meskipun guru sudah meminta siswa untuk mengerjakan dan mengumpulkan
tugas ataupun pekerjaan rumah yang diberikan, hanya beberapa siswa saja yang
mau mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan. Guru sudah berusaha
untuk memberikan sanksi ataupun hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan,
namun siswa tidak peduli akan hal tersebut. Siswa terkesan acuh terhadap apa
yang diinstruksikan oleh guru mereka.
7) Media yang digunakan sangat terbatas
Berdasarkan observasi dan interview yang dilakukan
dengan guru dan siswa kelas satu, guru jarang sekali menggunakan media yang
menarik dalam proses pembelajaran. Dalam mengajar, guru hanay menggunakan media
buku atau modul yang disediakan sekolah. Guru sangat jarang menggunakan media
seperti gambar, lagu, atau aunthentic material lainya. Hal ini
dikarenakan sekolah juga tidak
memberikan atau menyediakan media yang cukup untuk dipakai dalam proses belajar
mengajar bahasa Indonesia sehingga guru hanya mengunakan buku dan modul sebagai
media pembelajaran.
8) Materi yang diajarkan sangat terbatas
hanya berasal dari modul yang diberikan dari sekolah
Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru
menggunakn modul yang disediakan sekolah sebagai bahan ajar. Semua materi yang
disampaikan kepada siswa hanya berasal dari modul tersebut. Guru jaramg sekali menggunakan
bahan ajar dari sumber lain. Keterbatasan materi ini juga mengakibatkan siswa
kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran.
9) Guru tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar di kelas
Berdasarkan observasi dan juga wawancara yang
dilakukan, guru tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
dalam menyampaikan materi. Guru biasanya menggunakan bahasa indonesia atau
bahkan bahasa jawa mengajar. Ketika ditanya mengenai alasannya, guru
menyampaikan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengungkap materi yang
disampaikan bila menggunakan bahasa jawa. Siswa masih sangat sulit untuk
memahami penjelasan guru dalam bahasa Indonesia . Siswa masih belum terbiasa
dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam kelas.
C. Batasan masalah
Penelitian ini fokus pada pembahasan mengenai
bagaimana menemukan pemecahan masalah yang terkait dengan masalah peningkatan
kemampuan menganalisa masalah siswa dalam
proses belajar mengajar bahasa Indonesia. Pemecahan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar bahasa Indonesia materi menulis di kelas VII E
SMP Negeri 1 Ceper .
D. Rumusan masalah
Bagaimana merencanakan, menerapkan, dan
mengevaluasi dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan metode
penugasan siswa menggunakan alat peraga berbagai macam gambar di kelas VII
E SMP Negeri 1 Ceper ?
E. Tujuan
Dalam hubungannya dengan rumusan masalah di atas,
maka penelitian ini bertujuan untuk merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi
dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan metode penugasan siswa dan
dengan alat peraga di kelas VII E SMP
Negeri 1 Ceper .
F. Manfaat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
bagi:
1) Kepala sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan pada
kepala sekolah upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar di kelas bahasa Indonesia .
2) Guru
Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan pada
guru mengenai bagaimana mengajar bahasa Indonesia agar lebih menarik dan
efektif.
3) Peneliti
Menunjukkan bagaimana merencanakan, menerapkan,
dan mengevaluasi masalah-masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar
bahasa Indonesia .
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116
0 komentar:
Posting Komentar