PTK SMP 002 : PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 TANON TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis selama ini masih belum
sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi untuk mencapai tingkat
terampil, masih memerlukan “usaha keras” dari seorang guru untuk dapat
mewujudkannya.
Pembelajaran
menulis yang diberikan kepada siswa kurang bervariasi. Yang paling
sering diberikan dalam pembelajaran, siswa dilatih untuk membuat
karangan dengan kerangka karangan yang telah disediakan, mengarang
bebas, atau berlatih menulis bermacam-macam paragraf. Pembelajaran
menulis pun akhirnya tetap kering dan membosankan (Suyono, 2005: 8)
sehingga siswa kurang berminat untuk berlatih menulis.
Kekurangberhasilan
pembelajaran menulis tersebut disebabkan oleh banyak faktor khususnya
yang menyangkut siswa dan guru. Tidak sedikit para guru yang menganggap
bahwa proses pembelajaran yang efektif ditandai dengan suasana kelas
yang tenang. Para siswa dengan tertib duduk di kursinya masing-masing,
perhatian terpusat pada guru, dan guru menjelaskan (berceramah) di depan
kelas. Dalam kondisi yang demikian, siswa akan semakin tenggelam dalam
kepasifan. Mereka belajar tidak lebih dari suatu rutinitas sehingga
kurang tertantang terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Siswa cenderung belajar secara individual, menghafal konsep-konsep yang
abstrak dan teoretik, menerima rumus-rumus atau kaidah-kaidah tanpa
banyak memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran.
Sinyalemen
mengenai kekurangberhasilan pembelajaran menulis di atas, disebabkan
oleh sistem pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Siswa kurang
diberi kesempatan untuk berlatih dan mengembangkan kreativitasnya. Di
samping itu, dari sisi siswa sendiri juga masih terbiasa pasif. Siswa
tampak kurang berminat mengikuti pelajaran. Akibatnya, siswa kuran
gberpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Keadaan pembelajaran yang
demikian, tentu tidak dapat menopang terhadap keterampilan menulis
siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu diupayakan bentuk
pembelajaran menulis yang lebih memberdayakan siswa, yakni pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan upaya tersebut,
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Materi
pembelajaran menulis pada siswa SMP kelas VIII dalam Kurikulum
Berbasis Kompetensi mencakup : menulis rangkuman dari beberapa teks
bacaan yang memiliki kemiripan topik; menulis laporan, menulis surat
resmi; menulis ulasan biografi; menyunting tulisan teman, menulis teks
berita, menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer, menulis
slogan dan poster untuk berbagai keperluan, menulis rencana kegiatan,
menulis surat dinas, dan menulis petunjuk (Depdiknas, 2003: 17). Pada
penelitian tindakan kelas ini, penulis membatasinya dengan memilih
materi yang spesifik yakni menulis laporan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah : Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan ketermapilan
menulis siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Tanon, Kabupaten Sragen ?
C. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
Secara
umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran
bahas Indonesia di SMP N 2 Tanon Kabupaten Sragen yang ditunjukkan
dengan meningkatnya keterampilan menulis siswa melalui pendekatan
kontekstual.
- Tujuan Khusus
Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk : Pada akhir siklus kedua PTK
ini, 75% siswa kelas VIII F SMP N 2 Tanon Kabupaten Sragen tahun
2006/2007, keterampilan menulisnya dapat meningkat.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoretis
Mendapatkan
pengetahuan lebih mendalam mengenai teori dan langkah-langkah
penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis, sehingga
pada penerapan pembelajaran yang lain, hambatan-hambatan atau
kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada penelitian dapat diantisipai.
- Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Siswa lebih menyenangi pembelajaran menulis karena materi ang diajarkan dikatikan dengan situasi dunia nyata siswa.
2) Minat menulis siswa dapat ditumbuhkan sehingga siswa dapat mengembangkan ketermapilan menulisnya.
3) Siswa dapat menulis dengan lebih lancar karena telah banyak berlatih menguasai teknik-teknik menulis.
4) Hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa karena siswa diberikan kesempatan lebih banyak praktik menulis.
b. Manfaat bagi guru
1) Guru dapat menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis.
2) Guru dapat menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Burhan Nurgiantoro. 2005. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Edisi Ketiga. Yogyakarta: PT BPFE.
Depdiknas. 2002a. Pendekatan Kontekstual (Con textual Teaching and Learning). Jakarta : Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dan MTs. Jakarta.
Depdiknas. 2004e. Pengembangan Kemampuan Menyinting, Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2005. Penilaian Berbasis Kelas dalam Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Kemp, Jerrold, E. 1977. Instructional Design. California: Gleron Publishers.
Khaerudin
Kurniawan. Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi Penutur Asin
Tingkat Lanjut. PBS Universitas Negeri Yogyakarta.
http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/khaerudinkurniawan.doc. Diakses, 22
Juni 2006.
Sarwiji Suwandi. 2004. Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Makalah Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sukmana. 2005. Menumbuhkan Budaya Menulis di Kalangan Siswa. Buletin Pusat Pebukuan, Volume 11, Januari-Juni
0 komentar:
Posting Komentar