PTK SD 037 : PENGGUNAAN ALAT PERAGA SKEMA STRUKTUR PEMERINTAHAN PUSAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 1 SD NEGERI 2 BOWAN KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional bertujuan untuk
mecerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat. Sedangkan
pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun
manusia Indonesia yang seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan
mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil tidaknya program
pembangunan faktor manusia memegang peranan yang sangat penting. Untuk
pembangunan ini diperlukan manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan
mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki
pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sifat positif terhadap etos
kerja.
Sekolah sebagai tempat proses belajar
mempunyai kedudukan yang sangt penting dan menonjol dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan
penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara
optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara
optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan inti
dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru
menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang
edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa
dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan
belajar.
Menurut Syah (1998) ditemukan bahwa
penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah
standar. Maka guru merasa tergugah untuk memperbaikinya melalui
peningkatan penguasaan metode mengajar.
Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah
satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk
mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai dan moral banyak
memuat materi sosial dan bersifat hafalan sehingga pengetahuan dan
informasi yang diterima siswa sebatas produk hafalan. Sifat materi
pelajaran Pendidikan kewarganegaraan tersebut membawa konsekuensi
terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan
ekspositoris, terutama guru menggunakan metode ceramah maupun tanya
jawab terjadi dialog imperatif. Padahal dalam proses belajar mengajar
keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran,
penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya
sambil menulis). Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus
mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yng dapat dilihat,
memberi kesempatan untukmenulis dan mengajukan pertanyaan atau
tangapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses
belajar mengajar yang interaktif.
Sebagai seorang guru yang professional
hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode yang efektif agar materi
yang dipelajari oleh siswa dapat dipahami dengan baik serta dapat
meningkatkan prestasi belajar.
Penguasaan siswa Sekolah Dasar Negeri 2
Bowan Kecamatan Delangu terhadap mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan masih kurang karena menurut data terakhir semester I
tahun 2009/2010 daya serap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan pada materi sistem pemerintahan RI hanya 75%,
berdasarkan data tersebut maka guru akan mencari masalah-masalah yang
mengganggu dan menghambat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran
tersebut sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi dan hasil
belajar siswa, perbaikan pembelajaran bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD
4412) pada program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas
Terbuka.
Susunan laporan ini berdasarkan catatan
yng dibuat ketika merancang kegiatan perbaikan serta selama
pelaksanaan, observasi dan diskusi yang dilakukan dalam 2 siklus
penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan di kelas VI, maka laporan ini disusun dengan
sistematika secara garis besar meliputi Pendahuluan, perencanaan
perbaikan, pelaksanaan, temuan dan kesimpulan.
B. Identifikasi Masalah
Proses belajar mengajar kelas VI Sekolah
Dasar 2 Bowan terhadap pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam
materi pelajaran materi sistem pemerintahan RI perjuangan dalam 2 kali
ulangan rata – rata hanya 5 siswa dari 14 siswa yang mencapai
penguasaan materi sebesar 7,75% ke atas. Selama pembelajaran
berlangsung siswa tidak termotivasi untuk penjelasan guru karena guru
dalam mengajar tidak melibatkan siswa secara aktif, bahkan sering guru
memberi pertanyaan pada akhirnya guru sendiri yang menjawab. Hal
tersebut terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh guru dan penjelasan
guru kurang didukung dengan metode yang sesuai dan menarik perhatian
siswa.
C. Analisis Masalah
Dari latar belakang dapat ditarik
analisa masalah pada umumya siswa sekolah dasar kurang berminat
terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena dianggap
sebagai pelajaran yang membosankan karena harus membaca dan
menghafalkan materi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan
supervisor untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang
dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan supervisor terungkap beberapa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1. Siswa mempunyai anggapan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang membosankan untuk dipelajari
2. Siswa tidak berani bertanya dan cenderung pasif
3. Pengetahuan dan informasi yang diterima siswa masih sebatas produk hafalan
4. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
5. Guru sering tidak menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
6. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
Berangkat dari masalah – masalah yang sangat
mengganggu dan menghambat siswa yang bersangkutan untuk meraih prestasi
yang lebih tinggi, maka guru mengadakan perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan pada diri siswa
D. Rumusan Masalah
Atas dasar temuan pada latar belakang masalah, identifikasi rmasalah dan analisa masalah itu, penulis dapat merumuskan masalah dalam pembelajaran yaitu: Bagaimana upaya perbaikan pembelajaran PKN dengan alat peraga skema struktur pemerintah pusat pada siswa kelas III semester I SD Negeri 2 Bowan Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2009/2010?
E. Tujuan Perbaikan
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan cara yang lebih efektif dalam membelajarkan Pendidikan Kewarganegaraan pada materi sistem pemerintahan RI
2. Untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
khususnya dalam materi sistem pemerintahan RI dengan menggunakan alat
peraga gambar skema struktur pemerintahan pusat ?
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
F. Manfaat Perbaikan
Proses penulisan laporan dimulai dengan
adanya masalah yang dirasakan dalam pembelajaran. Langkah menemukan
masalah dilanjutkan dengan mengidentifikasi masalah, menganalisis dan
merumuskan masalah, kemudian merencanakan PTK dalam bentuk perbaikan,
melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Adapun manfaat
dari perbaikan pembelajaran adalah :
1. Bagi siswa adalah dapat memahami materi pokok yang diajarkan
2. Bagi
pembelajaran guru adalah mempunyai kemampuan melakukan langkah-langkah
dalam penelitian tindakan kelas (PTK), sehingga guru dapat membiasakan
diri melakukan perbaikan pembelajaran di dalam kelas untuk mencapai
ketuntasan belajar siswa
3. Bagi
sekolah adalah dapat meningkatkan kualitas sekolah di masyarakat
sehinga sekolah dapat berkembang secara dinamis seiring kebutuhan
masyarakat luas
DAFTAR PUSTAKA
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. 1980. Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Penddikan Tenaga Kependdikan, Buku II Kurikulum Inti Pendidikan Tenaga Kependidikan Program S1 Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Penddikan Nasional. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Standar Kompetensi Dasar Guru. Jakarta : Departemen Pendidkan dan Kbudayaan.
Djauzak Ahmad. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gino, dkk.1997. Belajar dan Pembelajaran I. UNS Press: Surakarta.
Jalaludin Rakhmad. 1989. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja karya.
Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Sudjana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rini Ningsih (2006), Pendidikan Kewarganegaraan KELAS VI, Bogor : Yudistira
Sutrisno (2006), Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial, Kartasura : Sindhunata
Sutratinah Tirtonagoro 1989. Metodologi Pengajaran. Salatiga: Saudara.
W. J. S Poerwodarminto. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.
Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional, Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jeffrey A. Anderson, Lakeisha D. Meyer, And John W
Somers. 2006The Impact of system-of-care Perticipation on school
Functioning : Exploring Caregiver and teacher Perspectives. Academic
Research Library.
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116
0 komentar:
Posting Komentar