Selasa, 01 Januari 2013

PD 402- MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING


MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
BIDANG STUDI IPA KELAS III
DI SD NEGERI GUNUNGSARI 01

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan siswa faktor terpenting.
Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut dapat dirunut melalui pemahaman hakikat pebelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan kebutuhan minatnya. Bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia kiranya merupakan hal yang tak dapat dibantah. Pada kenyataanya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikatnya pendidikan merupakan serangkian peristiwa yang komplek yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, peserta didik, pendidik, isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan ( Hadikusumo, 1995;36).
Di Indonesia kesadaran akan pentingnya pendidikan telah disadari sejak lama sebagaimana termaktub dalam UUSPN No. 20 pasal I ayat I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan  terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif membangun potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Dengan perkataan lain pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Guru sebagai unsur pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di suatu sekolah pada hakikatnya adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa belajar. Dengan demikian kegiatan di kelas atau di sekolah yang tidak membuat siswa belajar tidak dapat disebut sebagai proses pembelajaran.
Kenyataannya, siswa secara sendirian lebih-lebih siswa SD yang masih lugu tidak dapat berbuat banyak tanpa campur tangan guru. Sebaliknya guru pun tidak dapat berbuat banyak untuk keberhasilan pembelajaran tanpa mendapatkan kerja sama yang baik dari siswa. Oleh karena itu antara guru dan siswa harus terjalin kerja sama yang kompak dan ada rasa “kesaling bergantungan” demi terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan secara optimal. Dengan demikian tidak berlebihan jika dikatakan bahwa di antara faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan faktor terpenting. Kedua pihak merupakan pelaku dalam pembelajaran.
Keadaan SD dengan sistem guru kelas, tidak menutup kemungkinan banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan. Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester.
Dalam mata pelajaran IPA yang memerlukan banyak variasi metode, media, maupun sumber belajar tak luput dari hal tersebut. Karena itu mata pelajaran IPA terdapat materi yang memerlukan praktik kerja langsung. Melalui praktik siswa akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru melalui eksperimen.
Keberhasilan pengajaran IPA juga tergantung pada keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan siswa tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum maupun metode. Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategi dalam meningkatkan prestasi siswa dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Menurut kurikulum SD 1994/1995, pelajaran IPA diberikan sejak kelas III sedangkan untuk kelas satu dan dua, diberikan secara terpadu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena kelas tiga merupakan masa transisi dari kelas dua yang dahulu hanya tujuh bidang studi, dan harus dapat memahami isi yang dibaca. Kenyataannya, sebagian besar anak yang naik dari kelas dua ke kelas tiga dapat membaca namun tidak paham apa isi bacaannya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada SD Negeri Gunungsari 01 dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut: (1) Kondisi lingkungan yang kurang kondusif, karena letak SD tersebut berdekatan dengan jalan dan rumah penduduk, (2) Berdekatan dengan penggergajian kayu. Dari situasi dan kondisi seperti ini mempengaruhi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, seperti kebisingan suara gergaji, dan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang, sehingga perhatian siswa dapat terganggu. Selain itu perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anaknya juga kurang, dengan bukti saat guru memberikan informasi tentang prestasi belajar anaknya yang sangat menurun, banyak orang tua bersikap masa bodoh ini yang menyebabkan penurunan prestasi belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di SD Negeri Gunungsari 01 tidak kondusif, sehingga menyebatkan penurunan nilai mata pelajaran IPA. Adapun nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa SD tersebut pada tahun ajaran 2003/2004 dibawah nilai standar yaitu 6,1, sedangkan nilai standar yaitu 6,5 maka dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak kurang optimal.
Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini merupakan model percepatan belajar (Accelerated Learning)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(1994). Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kelas III SD. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ari Nilandri (2001).Quantum Teaching :Orchestrating Student Succes (Bobbi DePoter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie,Terjemahan),Boston :Allyn and Bacon. Buku asli diterbitkan tahun 1999.

Kasiani Kasbollah (1988). Pelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdibud.

Margono.(1996). Metodologi Penelitian Pendidikan. Semarang : Rineka Cipta.

---------- (1999). Pelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Umum

Nasution,S (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualistif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ratna Wilis Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Gulo,W. (2002) Strategi Belajar Mengaja. jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyono.(2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Afabeta.

Iskandar, srini M.(1997) .Pendidkan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdibud Dirjendikti.

Suharsimi Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara.

-------------(1993). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Suwarsih Madya (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta:Lembaga Pelitian IKIP Yogyakarta.

Suyanto. (1996).Pendidikan Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan dan Kebudayan.

Syamsudin, Abin. 2000. Psikologi kependidikan. Bandung: Rosdakarya.

Winkel,WS.1986. Psikologi pendidkan dan evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia

Hadiat. 1996. Alam Sekitar Kita 2. jakarta: Depdikbud.

Ngalim Purwanto. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 1989. Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Seel, Barbara B dan Richey, Rita C (1994) Instructional tecnology. Washington: AECT

Hadikusumo, Kunaryo, dkk. 1996. Pengatar Pendidikan. Semarang: Ikip Semarang Pres Depdiknas. 2002. Mutu Pendidikan Indonesia. Jakarta

Asri, Budiningsih. 2002. Teori-Teori Belajar. Bandung: Rosdakarya


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar