MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR MELALUI
PEMBELAJARAN
QUANTUM TEACHING
BIDANG
STUDI IPA KELAS III
DI
SD NEGERI GUNUNGSARI 01
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru,
siswa, kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor
itu, guru dan siswa faktor terpenting.
Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut dapat dirunut melalui pemahaman
hakikat pebelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa agar
dapat belajar dengan kebutuhan minatnya. Bahwa pendidikan merupakan hal yang
penting dalam kehidupan manusia kiranya merupakan hal yang tak dapat dibantah.
Pada kenyataanya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia,
hakikatnya pendidikan merupakan serangkian peristiwa yang komplek yang
melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, peserta didik, pendidik,
isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut
berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu
pendidikan ( Hadikusumo, 1995;36).
Di Indonesia kesadaran akan pentingnya pendidikan telah disadari sejak
lama sebagaimana termaktub dalam UUSPN No. 20 pasal I ayat I Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses belajar agar peserta didik secara aktif membangun potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.
Dengan perkataan lain pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan
unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Guru
sebagai unsur pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan
proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi
ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas dan
efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai
tujuan belajar mengajar yang diharapkan.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
di suatu sekolah pada hakikatnya adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk
membuat siswa belajar. Dengan demikian kegiatan di kelas atau di sekolah yang
tidak membuat siswa belajar tidak dapat disebut sebagai proses pembelajaran.
Kenyataannya, siswa secara sendirian lebih-lebih siswa SD yang masih lugu
tidak dapat berbuat banyak tanpa campur tangan guru. Sebaliknya guru pun tidak
dapat berbuat banyak untuk keberhasilan pembelajaran tanpa mendapatkan kerja
sama yang baik dari siswa. Oleh karena itu antara guru dan siswa harus terjalin
kerja sama yang kompak dan ada rasa “kesaling bergantungan” demi
terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan secara
optimal. Dengan demikian tidak berlebihan jika dikatakan bahwa di antara
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran, guru dan
siswa merupakan faktor terpenting. Kedua pihak merupakan pelaku dalam
pembelajaran.
Keadaan SD dengan sistem guru kelas, tidak menutup kemungkinan banyak guru
yang mengalami kesulitan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang tepat
untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan. Karena guru dituntut
untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada
setiap semester.
Dalam mata pelajaran IPA yang memerlukan banyak variasi metode, media,
maupun sumber belajar tak luput dari hal tersebut. Karena itu mata pelajaran
IPA terdapat materi yang memerlukan praktik kerja langsung. Melalui praktik
siswa akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru melalui eksperimen.
Keberhasilan pengajaran IPA juga tergantung pada keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan siswa tidak hanya tergantung
pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum maupun metode. Akan tetapi guru
mempunyai posisi yang sangat strategi dalam meningkatkan prestasi siswa dalam
penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Menurut kurikulum SD 1994/1995,
pelajaran IPA diberikan sejak kelas III sedangkan untuk kelas satu dan dua,
diberikan secara terpadu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena kelas
tiga merupakan masa transisi dari kelas dua yang dahulu hanya tujuh bidang
studi, dan harus dapat memahami isi yang dibaca. Kenyataannya, sebagian besar
anak yang naik dari kelas dua ke kelas tiga dapat membaca namun tidak paham apa
isi bacaannya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada SD Negeri
Gunungsari 01 dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut: (1) Kondisi lingkungan
yang kurang kondusif, karena letak SD tersebut berdekatan dengan jalan dan
rumah penduduk, (2) Berdekatan dengan penggergajian kayu. Dari situasi dan
kondisi seperti ini mempengaruhi proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung, seperti kebisingan suara gergaji, dan banyaknya kendaraan yang
berlalu lalang, sehingga perhatian siswa dapat terganggu. Selain itu perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar anaknya juga kurang, dengan bukti saat guru
memberikan informasi tentang prestasi belajar anaknya yang sangat menurun,
banyak orang tua bersikap masa bodoh ini yang menyebabkan penurunan prestasi
belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran di SD Negeri Gunungsari 01 tidak kondusif, sehingga menyebatkan
penurunan nilai mata pelajaran IPA. Adapun nilai mata pelajaran yang diperoleh
siswa SD tersebut pada tahun ajaran 2003/2004 dibawah nilai standar yaitu 6,1,
sedangkan nilai standar yaitu 6,5 maka dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar tidak kurang optimal.
Salah
satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah
model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini merupakan
model percepatan belajar (Accelerated Learning)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.(1994).
Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kelas III SD. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Ari Nilandri
(2001).Quantum Teaching :Orchestrating Student Succes (Bobbi DePoter,
Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie,Terjemahan),Boston :Allyn and Bacon. Buku
asli diterbitkan tahun 1999.
Kasiani
Kasbollah (1988). Pelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdibud.
Margono.(1996).
Metodologi Penelitian Pendidikan. Semarang : Rineka Cipta.
----------
(1999). Pelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Umum
Nasution,S
(1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualistif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ratna Wilis
Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Gulo,W.
(2002) Strategi Belajar Mengaja. jakarta: Balai Pustaka.
Sugiyono.(2002).
Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Afabeta.
Iskandar,
srini M.(1997) .Pendidkan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdibud Dirjendikti.
Suharsimi
Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Bumi Aksara.
-------------(1993).
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Suwarsih
Madya (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta:Lembaga Pelitian
IKIP Yogyakarta.
Suyanto.
(1996).Pendidikan Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan dan Kebudayan.
Syamsudin,
Abin. 2000. Psikologi kependidikan. Bandung: Rosdakarya.
Winkel,WS.1986.
Psikologi pendidkan dan evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia
Hadiat. 1996.
Alam Sekitar Kita 2. jakarta: Depdikbud.
Ngalim
Purwanto. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sudjana,
Nana. 1989. Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Syah,
Muhibbin. 2000. Psikologi Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Seel, Barbara
B dan Richey, Rita C (1994) Instructional tecnology. Washington: AECT
Hadikusumo,
Kunaryo, dkk. 1996. Pengatar Pendidikan. Semarang: Ikip Semarang Pres Depdiknas.
2002. Mutu Pendidikan Indonesia. Jakarta
Asri,
Budiningsih. 2002. Teori-Teori Belajar. Bandung: Rosdakarya
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar