Selasa, 01 Januari 2013

PD 368 - ANALISIS NUANSA GENDER DALAM UNGKAPAN BAHASA


ANALISIS NUANSA GENDER DALAM
UNGKAPAN BAHASA JAWA
JENIS BEBASAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Eksistensi rnanusia dalam kehidupan tidak terlepas dari persoalan gender, manusia selalu diperhatikan, dicermali diperlakukan berdasarkan jenis kelamin. Gender muncul karena berkernbangnya pola pikir manusia. Dalam gender dikenal sistem hirarki yang rnenciptakan kelompok-kelompok yang bersifat oposisional, kelompok-kelompok itu saling tergantung atau bahkan bersaing untuk mempertahankan kekuasaan masinb masing. Persaingan tersebut dapat dipandang sebagai suatu tahap dari proses perubahan kekuasaan yang mencoba menciptakan relasi yang lebih hannonis, suatu bentuk hubungan yang dibangun berdasarkan konvensi yang lebih modern yang tidak menempatkan suatu kelompok sebagai pusat dan membuang kelompok lainnya ke posisi marginal (Giddens dalam Abdullah, 1997 : 197). Hal ini bisa berarti akan hilangnya kontradiksi-kontradiksi peran antara laki-laki dan perempuan di berbagai sektor kehidupan, sehingga akan terjadi pergeseran peran wanita tidak lagi diternpatkan sebagai konco wingking, tetap sebagai patner dan memiliki kesempatan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari bahasa. Hal ini sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan sekaligus lamabnag sosial manusia. Dengan adanya bahasa nlanusia dapat terjalin hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam suatu masyarakat, beragam bahasa yang dipergunakan. Hal ini menunjukkan bahwa ada keanekaragarnan variasi bahasa. Adanya variasi bahasa dalam masyarakat menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan dalam pemakaian bahasa.
Tiap-tiap daerah mempunyai bahasa tersendiri untuk pergaulan sehari-hari termasuk di Jawa Tengah ini mempunyai bahasa yaitu bahasa Jawa. Bahasa Jawa adalah bahasa yang akrab untuk dipergunakan daiam berkomunikasi oleh masyarakat Jawa.
Dalam berkomunikasi pemakai bahasa Jawa sering menggunakan ungkapan-ungkapan tertentu untuk mengungkapkan maksudya. Ungkapan merupakan sekelompok kata yang khas dipakai untuk melahirkan suatu inaksud dengan arti kiasan (Surana, 1995:73). Ungkapan perasaan merupakan tanggapan atas fenornena kehidupan yang telah berhasil dihayati secara intens, ujaran yang dikatakan seseorang pembicara muncul karena adanya perasaan yang menyertainya.
Dalam perilaku berbahasa pemakaian ungkapan Jawa antara laki-laki dan perempuan merniliki ungkapan yang berbeda. Perbedaan ungkapan ini terlihat pada identitas pembeda jenis kelamin. Misalnya : abang-abang lambe.
Adapun penelitian menitik beratkan pada ungkapan bahasa Jawa -enis bebasan.

1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dibuat untuk memberikan arah dalam menyusun penelitian agar tercapai tujuan yang diinginkan. Permasalahan yang akan diketengahkan dalam penelitian ini adalah sebabai berikut :
1.       Adakah nuansa gender dal am setiap bentuk "bebasan" ?
2.       Bagaimana arti lelaikal dalam setiap bentuk "bebasan" ?
3.       Bagaimana aspek pragmatik yang ada dalam setiap bentuk "bebasan" ?
4.       Adakah identitas pembeda dalam setiap bentuk "bebasan" ?

1.3    Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam suatu penelitian agar masalah yang diteliti tidak melebar dan menyimpang dari tujuan yang diinginkan.
Titik berat penelitian ini adalah ungkapan bahasa Jawa jenis bebasan. Dengan dernikian, penelitian ini didukung jenis ungkapan yang lain, misalnya: paribasan, panyandra, sanepa, isbat, pralambang, wangsalan, pituduh, sekar macapat dan wewaler.
Adapun permasalahan yang diteliti dalam jenis ungkapan bebasan adalah :
1.       Nuansa gender yang ada dalam setiap bentuk bebasan.
2.       Arti leksikal yang ada dalam setiap bentuk bebasan.
3.       Aspek pragmatik yang ada dalam setiap bentuk bebasan.
4.       Identitas pembeda dalam setiap bentuk bebasan.

1.4    Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan arah yang akan dicapai dalain ungkapan bahasa

DAFTAR PUSTAKA

Aristiarni Agnes, 1998. Menggagas jurnalisme Sensitif Gender. Yogyakarta: PMT Komisariat IAIN Sunan Kalijaga.

Darmosoetjipto, 1985. Kamus peribahasa jawa Yogyakarta: Kanisius.

Fakih Mansour, 1997. Anulisis Gender dan transformasi social.. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Ivan Illich, 1998. Matinyu Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ngafenan Mohammad, 1995. Kususustran  Jawi lan Kawruh Basa.. Solo: C.V Aneka.

Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baesatra Djawa. Batavia: J.B. VJolters.

Priyatiningsih Nurpeni, 1992. Widyatama. Sukoharjo: IKIP Veteran.

Purwadi, 1995. Sekar Mekur. Surakarta: CV. Cendrawasih.

Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Anulisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Surana, 1995. Materi pelajaran Bahasa Indonesia. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sujamto, 1997. Refleksi Budaya Jawa. Semarang: Efihar dan Dahara Prize.

T. Djaja Sudarma, Fatimah. 1993. Semuntik 1. Bandung: PT Eresco.

Tofani M. Abi, 1996. Sari-sari Bahasa jawi Pepak. Tuban: Yayasan Amanah.

Tarigan, Hery Guntur. 1986. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Yatmana, Sitdi dkk. 1996. Muteri Mualan Lokal Wujib Bahasa Iawu. Jakarta: Yudistira.



Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar