Selasa, 01 Januari 2013

PD 273- PENGARUH MACAM MEDIA DAN KETEBALAN MEDIA TERHADAP


PENGARUH MACAM MEDIA DAN KETEBALAN MEDIA
TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH
(Pleurotus ostreatus (Jacq. ex Fr.) Kummer)

BAB I
PENDAHUUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pertambahan penduduk yang cukup pesat, akan membawa akibat diperlukannya peningkatan produksi pertanian, khususnya ahan pangan. Masalah ini sangat dirasakan terutama di negara-negara ang sedang berkembang seperti di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu digalakkan penganekaragaman bahan pangan. Penganekaragaman ini tidak hanya terpaku pada jneis tanamannya, namun juga perlu memperhatikan tingkat produksinya.
Jamut diak selalu merugikan manusia, ada beberapa jenis jamur yang dapat digunakan sebagai ahan pangan, menghancurkan sampah, menghasilkan antiiotik, menfermentasi bahan organik untuk menghasilkan suatu bahar, bernilai ekonomis, pemberi cita rasa dan menambah nilai gizi.
Jenis jamur yang dapat digunakan sebagai bahan pangan manusia diantaranya adalah Jamur Merang (Volvariella volvacea), Jamur Kuping (Auricularia Polytricha), Jamur Champignon (Agaricus compestris) dan Jamur Tiram (Pleurotus sp).
Jamur tiram merupakan bahan makanan tambahan yang sangat besar manfaatnya, teruama mengandung gizi yang cukup tinggi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, hal ini disebabkan jamur tiram merupakan sumber protein nabati yang rasanya enak serta mudah diolah seagai bahan makanan bergizi. Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibanding jenis jamur kayu yang lain. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fosfor, esi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibanding dengan jenis jamur lain.
Jamur tiram memiliki sifat menetralkan racun dan zat radioaktif dalam tanah. Ditinjau dari segi biologinya, jamu tiram relatif lebih mudah dibudidayakan. Pengembangannya tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram yang merupakan jenis jamur kayu ini, awalnya tumbuh secara alami pada batang-batang pohon yang telah mengalami pelapukan, umumnya mudah dijumpai di daerah hutan-hutan. Sedangkan di indonesi sendiri budidaya jamur tiram baru dimulai sejak tahun 1988. Namun sesuai dengan laju perkembangan zaman, sejak tiga tahun terakhir ini jamur tiram mulai dilirik untuk dibudidayakan secara besar-besaran dengan teknologi modern dan memanfaatkan bahan media tanam dari serbuk kayu (gergajian), jerami padi dan alang-alang. Namun demikian jamur tiram juga dapat tumbuh pada media lain seperti ampas tebu, kulit kacang, sabut kelapa, sisa kertas limbah kapas dan lain-lain.
Walaupun ada banyak bahan-bahan limbah yang dapat digunakan sebagai meda tumbuh jamur, namun media tersebut harus memenuhi persyaratan khusus, yaitu produksinya harus sebaik hasil produksi bila menggunakan bahan media serbuk gergaji maupun jerami, bahan tersebut harus murah, mudah didapat dan selalu tersedia.
Pasar jamur sangat potensial selain untuk konsumsi dalam negeri juga menembus pasar luar negeri dan pasar ekspor. Untuk memenuhi permintaan jamur tiram yang semakin meningkat, maka dilakukan upaya-upaya peraikan budidaya jamur tiram putih. Penanaman jamur tiram putih memerlukan penanganan yang intensif dan terpadu, terutama pada ketersediaan unsur hara yang nantinya digunakan untuk pertumbuhan jamur. Unsur hara yang dibutuhkan dapat dipenuhi dari media jamur tiram putih tersebut.
Faktor yang mempengaruhi produksi jamur tiram selain kesuburan media adalah ketebalan media. Semakin tebal media yang digunakan akan semakin lama memetik hasilnya, untuk itu perlu diusahakan beberapa ketebalan efektif untuk peningkatan produksivitas jamur tiram putih.
Pemanfaatan jenis-jenis ilmbah tersebut untuk budidaya jamur akan dapat membantu memecahkan masalah menumpukan limbah, menciptakan lapangan kerja baru, lingkungan yang bersih, serta meningkatkan pendapatan bagipetani jamur dan pengusaha. Dengan demikian pemanfaatan limbah melalui budidaya jamur tiram putih merupakan suatu upaya meningkatkan daya dukung lingkungan serta mengembalikan pada fungsi sebenarnya dari sumber alam dan lingkungan hidup. Sejalan dengan hal tersebut maka peneliti akan mencoba memanfaatkan limbah produksi gula yang berupa ampas tebu, sekam padi dan limbah kapuk randu seagai media tumbuh jamur tiram putih.
Bertolak dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH MACAM MEDIA DAN KETEBALAN MEDIA TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotur ostreatus (Jacq ex. Fr.) Kummer)”.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar