PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN TINGKAT ABSENSI
TERHADAP PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADA
UD. KARYA MINA PUTRA REMBANG
TERHADAP PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADA
UD. KARYA MINA PUTRA REMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Hasalah
Pada umumnya seorang manajer perusahaan menghendaki
perusahaan yang dipimpinnya mampu mengha.silkan suatu produk yang optimal guna memenuhi kebutuhan
konsumen. Untuk mencapai tujuan peningkatan produksi dan berbagai sasaran yang
telah ditetapkan, maka sangat diperlukan adanya tenaga herjaa atau karyawan
yang berdayaguna dan mempunyai kesadaran atau tanggungjawabnyaa di dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya, di samping dengan adanya dukungan fasilitas yang memadai
ka.renaa karyawan atau seorang manusia pada umumnyaa merupakan unsur yang sangat
penting dalam suatu organisasi.
Seperti telah diketahui bahwa di dalam manajemen harus
terjadi adanya kerja sama antar individu atau bagian agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai sedangkan setiap individu memiliki tujuan sendiri-sendiri
yang mungkin berlainan atau tak sering dengan tujuan bersama. Oleh karenaa itu
harus diciptakan suatu usaha guna mendorong paraa individu yang terlibat untuk
selalu bersedia untuk bekerja sama sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Jadi
keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan sumber daya
manusianya. Maka da.ri itu setiap pimpinan dalam suatu organisasi harus menyadari
adanya teknik-teknik untuk dapat memelihara prestasi dan kepuasan kerja karyawan
anatra lain adalah dengan memberikan motivasi (dorongan) kepa.daa bawahannya-
agar dapat melaksanakan tugas merekaa sesuai dengan aturan dan pengarahan.
"Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk
mempengaruhi seseoranga agar melakukan sesuatu yang di inginkan "
(Martoyo, 1992:137). Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sngat penting
bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpaa motivasi dari para
karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka
tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat
motivasi yang besar bagi paraa karyawan maka hal tersebut merupaka.n suatu jaminan
atas keberhasilan perusahaan da.lam mencapai tujuan. Oleh karena itu manajer
harus selalu menciptakan dorongan kerja atau motivasi kerja yang tinggi kepada
karyawan untuk melaksanak,an tugas-tugasnya (Hons, 1992:46-47).
Dalam rangkaa upaya menumbuhkan, mengembangkan serta
meningkatkan motivasi para karyawan, sebaiknya seorang manajer mengetahui
hal-hal yang sekiranyaa dapat mendorong para karyawan untuk mau bekerja dengan
lebih bersemanga.t dan bergairah dan inilah yang disebut dengan motivator. Motivator
bisa berwujud financial (berujud materi) dan non-finansial (tidak berujud
materi) seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi, dan lain sebagainya.
Dengan pemberis.n motivasi tersebut karyawan akan merasa diperhatikan,
dilindungi, dan dihargai sebagai manusia dan akhirnyaa mereka akan berfikir
untuk lebih giat dan bersemangat untuk bekerjaa dengan maksimal dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan di mana mereka bekerja.
Dalam suatu perusahaan apabila kepuasan kerja karyawan
tinggi, makin kecil perputaran tenaga kerja dan makin dan makin jarang adanyaa
absensi karyawan. Sebaliknya kepuasan kerja karyawan yang rendah, akan
mengak,ibatkan perputaran karyawan dan ketidakhadiran (absensi) karyawan yang
tinggi (Martoyo, 1992:118). Akibat dari adanyaa kepuasan karyawan dan tingkat
absensi yang tinggi dapat tnenurunkan hasil produksi yang diinginkan, yang
berarti pula bahwa tujuan perusahaan tidak tercapai. Karena perputaran dan
tingkat absensi yang tinggi berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan
dan banyak karyawan tidak masuk kerja. Hal ini tentunya merugikan perusahaan,
sebab apabila seorang karyawan meninggalkan perusahaan akan menimbulkan biaya
penggantian karyawaan yang jumlahnya tidak sedikit. Ada tigaa biaya yang harus
dikeluarkan jika diadakan penggantian karyawan (uomes, 1985:172-173).
Biaya tersebut meliputi biaya reh.rutmen menunjukkan pada
aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memperoleh pegawai baru. Biaya pendidikan/belajar
masa lah biaya yang diperlukan bila pegawai baru mengembangkan kecakapan dan
pegawai baru mengembangkan kecakapan dari pegawai yang sedang digantikan. Biaya
pemisahan (separation) adalah biaya-biaya yang terjadi dalam outprocessing dan
penurunan kinerja sering bercirikan waktu yang pendek. Begitu juga apabila
karyawan tidak masuk kerja diperlukan kerjaa lembur, supaya tidak mengalami
penundaan pekerjaan. Oleh karena itu manajer harus senantiasaa melihat kegiatan
di semua bidang dalam perusahaan agar dapat melangkah secara mantap berdasarkan
kebijaksnaan dan peraturan yang telah ditetapkan.
UD. Karya Mina Putra Rembang yang merupakan obyek
penelitian berusaha menekan tingkat absensi serendah mungkin dengan jalan
memberikan motivasi kepada buruh, sehingga hasil prosuksi dapat meningkat. Dengan
pemberian motivasi ini diharapkan akan dapat memperkecil tingkat absensi, yang
pada akhirnya dengan tingkat absensi yang rendah, perusahaan akan dapat
meningkatkan produksinya sehingga
keuntungan maksimal dapat tercapai.
B.
Peruausan Hasalah
Agar mendapat hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, maka
dalam penyusunan skripsi ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti
sebagai berikut:
"Apakah adaa pengaruh antaraa motivasi kerja dan
tingkat absensi terhadap peningkatan hasil produksi pada UD. Karya Mina. Putra
Rembang
C.
Penbatasan Hasalah
Pelaksanaan motivasi kerja pada dasarnya sangat luas.
Maka agar dalam penelitian ini permasalahan tidak meluas diperlukan adanya pembatasn
masalah. Karena jika suatu penelitian tidak menyasar mengenai yang dikehendaki
akan memberikan hasil yang kurang sempurna. Untuk itu penulis memberikan
batasan masalah sebagai berikut:
1. Masalah yang diteliti terbatas pada motivasi kerja yang diwujudkan dalam
insentif uang dalam bentuk upah atau gaji.
2. Tingkat absensi.
3. Hasil penelitian tahun 1996-1997.
D.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian tentang
pengaruh motivasi kerja dan tingkat absensi adalah : Ingin mengetahui apakah
ada pengaruh positif antara motivasi kerjaa dan tingkat absensi terhadap
peningkatan hasil produksi pada UD. Karya Mina Putra Rembang.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Drs . H., petunjuk Praktis Risalah dan Skripsi, Cetakan
keempat, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1983
Alex S. Nitisemito, Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1985
Djarwanto, PS, Drs. Pangestu
Subagya, Drs. M.B.A. Statistik Indukif, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta, 1987
Dyah Iriani Wulandari, Judul Pengaruh Motivasi Ke.rja dan
Tingkat. Absensi terhadap Peningkatan Hasil Produksi UD. Karya Mina Putra Rembang,
Skripsi, FE. UMS, 1998
Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia, Alih Bahasa Moh. Mas'ud
Edisi 6, Jilid 2, Erlangga Jakarta, 1990
Faustino Cardoso Goznes, Drs., Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi
Offset, Yogyakarta, 1985
Hidjrahman Ranupandojo, Drs. Suad Husnan, Dr. MBA., Manajemen
Personalia, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta, 1992
Henry Sinamara, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE,
YKPN, Yogyakarta, 1992
Indriyo Gitisudarzno,Drs. N. Com. (Hons)., Prinsip Dasar Manajemen,
Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1992
James AF. Stoner dan Charles Wankel, Manajemen, Jilid 2, Edisi
3, Intermedia, 1974
James AF. Stoner dan Charles Wankel, Manajemen, Jilid 2,
Erlangga, Jakarta, 1974
Marzuki, Drs., Metodologi Riset, BPFE-UII, Yogyakarta, 1986
Susilo Martoyo, Kolonel Kal. S. E., manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
2, BPFE,Yogyakarta, 1992
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II,Fakultas Psikologi
llGM, Yogyakarta, 1984
Suharsimi Arikunto, Dr., Prnse.dur Penelitian
Suatu Praktik, Rineka Cipta, 1996
Sukanto reksohadiprodjo, Prof. Dr. M. Com., T. Hani Handoko, Dr. MBA.,
Organisasi Perusahaan, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1985
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1984
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar