Selasa, 01 Januari 2013

PD 131- PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN TINGKAT ABSENSI TERHADAP PENINGKATAN HASIL


PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN TINGKAT ABSENSI
TERHADAP PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADA
UD. KARYA MINA PUTRA REMBANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Hasalah
Pada umumnya seorang manajer perusahaan menghendaki perusahaan yang dipimpinnya mampu mengha.silkan suatu produk yang optimal guna memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk mencapai tujuan peningkatan produksi dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan, maka sangat diperlukan adanya tenaga herjaa atau karyawan yang berdayaguna dan mempunyai kesadaran atau tanggungjawabnyaa di dalam melaksanakan tugas pekerjaannya, di samping dengan adanya dukungan fasilitas yang memadai ka.renaa karyawan atau seorang manusia pada umumnyaa merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu organisasi.
Seperti telah diketahui bahwa di dalam manajemen harus terjadi adanya kerja sama antar individu atau bagian agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai sedangkan setiap individu memiliki tujuan sendiri-sendiri yang mungkin berlainan atau tak sering dengan tujuan bersama. Oleh karenaa itu harus diciptakan suatu usaha guna mendorong paraa individu yang terlibat untuk selalu bersedia untuk bekerja sama sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Jadi keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan sumber daya manusianya. Maka da.ri itu setiap pimpinan dalam suatu organisasi harus menyadari adanya teknik-teknik untuk dapat memelihara prestasi dan kepuasan kerja karyawan anatra lain adalah dengan memberikan motivasi (dorongan) kepa.daa bawahannya- agar dapat melaksanakan tugas merekaa sesuai dengan aturan dan pengarahan.
"Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mempengaruhi seseoranga agar melakukan sesuatu yang di inginkan " (Martoyo, 1992:137). Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sngat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpaa motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang besar bagi paraa karyawan maka hal tersebut merupaka.n suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan da.lam mencapai tujuan. Oleh karena itu manajer harus selalu menciptakan dorongan kerja atau motivasi kerja yang tinggi kepada karyawan untuk melaksanak,an tugas-tugasnya (Hons, 1992:46-47).
Dalam rangkaa upaya menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan motivasi para karyawan, sebaiknya seorang manajer mengetahui hal-hal yang sekiranyaa dapat mendorong para karyawan untuk mau bekerja dengan lebih bersemanga.t dan bergairah dan inilah yang disebut dengan motivator. Motivator bisa berwujud financial (berujud materi) dan non-finansial (tidak berujud materi) seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi, dan lain sebagainya. Dengan pemberis.n motivasi tersebut karyawan akan merasa diperhatikan, dilindungi, dan dihargai sebagai manusia dan akhirnyaa mereka akan berfikir untuk lebih giat dan bersemangat untuk bekerjaa dengan maksimal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan di mana mereka bekerja.
Dalam suatu perusahaan apabila kepuasan kerja karyawan tinggi, makin kecil perputaran tenaga kerja dan makin dan makin jarang adanyaa absensi karyawan. Sebaliknya kepuasan kerja karyawan yang rendah, akan mengak,ibatkan perputaran karyawan dan ketidakhadiran (absensi) karyawan yang tinggi (Martoyo, 1992:118). Akibat dari adanyaa kepuasan karyawan dan tingkat absensi yang tinggi dapat tnenurunkan hasil produksi yang diinginkan, yang berarti pula bahwa tujuan perusahaan tidak tercapai. Karena perputaran dan tingkat absensi yang tinggi berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan dan banyak karyawan tidak masuk kerja. Hal ini tentunya merugikan perusahaan, sebab apabila seorang karyawan meninggalkan perusahaan akan menimbulkan biaya penggantian karyawaan yang jumlahnya tidak sedikit. Ada tigaa biaya yang harus dikeluarkan jika diadakan penggantian karyawan (uomes, 1985:172-173).
Biaya tersebut meliputi biaya reh.rutmen menunjukkan pada aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memperoleh pegawai baru. Biaya pendidikan/belajar masa lah biaya yang diperlukan bila pegawai baru mengembangkan kecakapan dan pegawai baru mengembangkan kecakapan dari pegawai yang sedang digantikan. Biaya pemisahan (separation) adalah biaya-biaya yang terjadi dalam outprocessing dan penurunan kinerja sering bercirikan waktu yang pendek. Begitu juga apabila karyawan tidak masuk kerja diperlukan kerjaa lembur, supaya tidak mengalami penundaan pekerjaan. Oleh karena itu manajer harus senantiasaa melihat kegiatan di semua bidang dalam perusahaan agar dapat melangkah secara mantap berdasarkan kebijaksnaan dan peraturan yang telah ditetapkan.
UD. Karya Mina Putra Rembang yang merupakan obyek penelitian berusaha menekan tingkat absensi serendah mungkin dengan jalan memberikan motivasi kepada buruh, sehingga hasil prosuksi dapat meningkat. Dengan pemberian motivasi ini diharapkan akan dapat memperkecil tingkat absensi, yang pada akhirnya dengan tingkat absensi yang rendah, perusahaan akan dapat meningkatkan produksinya sehingga keuntungan maksimal dapat tercapai.

B.      Peruausan Hasalah
Agar mendapat hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
"Apakah adaa pengaruh antaraa motivasi kerja dan tingkat absensi terhadap peningkatan hasil produksi pada UD. Karya Mina. Putra Rembang

C.      Penbatasan Hasalah
Pelaksanaan motivasi kerja pada dasarnya sangat luas. Maka agar dalam penelitian ini permasalahan tidak meluas diperlukan adanya pembatasn masalah. Karena jika suatu penelitian tidak menyasar mengenai yang dikehendaki akan memberikan hasil yang kurang sempurna. Untuk itu penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1.       Masalah yang diteliti terbatas pada motivasi kerja yang diwujudkan dalam insentif uang dalam bentuk upah atau gaji.
2.       Tingkat absensi.
3.       Hasil penelitian tahun 1996-1997.

D.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian tentang pengaruh motivasi kerja dan tingkat absensi adalah : Ingin mengetahui apakah ada pengaruh positif antara motivasi kerjaa dan tingkat absensi terhadap peningkatan hasil produksi pada UD. Karya Mina Putra Rembang.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Drs . H., petunjuk Praktis Risalah dan Skripsi, Cetakan keempat, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1983

Alex S. Nitisemito, Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985

Djarwanto, PS, Drs. Pangestu Subagya, Drs. M.B.A. Statistik Indukif, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta, 1987

Dyah Iriani Wulandari, Judul Pengaruh Motivasi Ke.rja dan Tingkat. Absensi terhadap Peningkatan Hasil Produksi UD. Karya Mina Putra Rembang, Skripsi, FE. UMS, 1998

Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia, Alih Bahasa Moh. Mas'ud Edisi 6, Jilid 2, Erlangga Jakarta, 1990

Faustino Cardoso Goznes, Drs., Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta, 1985

Hidjrahman Ranupandojo, Drs. Suad Husnan, Dr. MBA., Manajemen Personalia, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta, 1992

Henry Sinamara, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE, YKPN, Yogyakarta, 1992

Indriyo Gitisudarzno,Drs. N. Com. (Hons)., Prinsip Dasar Manajemen, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1992

James AF. Stoner dan Charles Wankel, Manajemen, Jilid 2, Edisi 3, Intermedia, 1974

James AF. Stoner dan Charles Wankel, Manajemen, Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1974

Marzuki, Drs., Metodologi Riset, BPFE-UII, Yogyakarta, 1986

Susilo Martoyo, Kolonel Kal. S. E., manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, BPFE,Yogyakarta, 1992

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II,Fakultas Psikologi llGM, Yogyakarta, 1984

Suharsimi Arikunto, Dr., Prnse.dur Penelitian Suatu Praktik, Rineka Cipta, 1996

Sukanto reksohadiprodjo, Prof. Dr. M. Com., T. Hani Handoko, Dr. MBA., Organisasi Perusahaan, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1985

T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1984


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar