Selasa, 01 Januari 2013

PD 435- PENGARUH KETEBALAN ARANG BATU BARA DAN LAMA KONTAK TERHADAP PENURUNAN


PENGARUH KETEBALAN ARANG BATU BARA DAN LAMA KONTAK TERHADAP PENURUNAN
KADAR MANGAN PADA AIR SUMUR GALI
DI DUSUN MENDUNGAN, PABELAN,
KARTASURA, SUKOHARJO

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan, baik tumbuhan, hewan maupun manusia, ketiga komponen ini tidak dapa't hidup tanpa air. Manusia membutuhkan air dalam semua aspek kehidupannya, air digunakan tidak hanya untuk memasak tetapi juga untuk mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Dalam tubuh manusia sendiri kebutuhan air berkisar antara 60 - 70 % dari berat badannya. Kekurangan air dapat menyebabkan terjadinya penyakit batu ginjal, kandung kemih dan bila kekurangan air sebanyak 15 % dari berat badan dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena peran air bagi tubuh manusia dalam proses pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan (Sutrisno dan Suciastuti, 1991 : 11). Selain itu air juga merupakan media yang baik bagi penyebaran kuman penyakit yang ditularkan melalui air seperti thypus, parathypus, disentri basiler, kholera, beberapa penyakit kulit dan penyakit yang disebabkan oleh cacing.
Berkaitan dengan hal di atas, air yang diperlukan manusia selain harus memenuhi aspek kuantitatif juga harus memenuhi aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, jumlah air yang dibutuhkan harus mencukupi. Menurut Sutrisno dan Suciastuti (1991 : 2) untuk keperluan minum maka dibutuhkan air rata-rata sebanyak 5 liter / hari, sedangkan secara keseluruhan kebutuhan akan air suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan sebesar 60 liter / hari. Dari segi kualitas, untuk air minum dan air bersih harus memenuhi syarat kesehatan baik secara fisik, kimia, mikrobiologis maupun radioaktif. Selain itu menurut Sanropie, dkk. ( 1984 : 42 ) air juga harus bebas dari mikroorganisme patogen, bahan kimia berbahaya, warna, bau dan kekeruhan.
Menurut Said ( 1999 : 96 ) air tanah pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologis, namun kadar kimia air tanah tergantung dari formasi litosfir yang dilaluinya. Dalam aliran air tanah, mineral-mineral dapat larut dan terbawa sehingga mengubah kualitas air tersebut. Air tanah sering mengandung zat Besi dan Mangan yang cukup tinggi yang menyebabkan air berwarna kuning kecoklatan dan bercak-bercak pada pakaian serta dapat mengganggu kesehatan, yaitu bersifat toksit terhadap alat pernafasan dan dapat menyebabkan kerusakan hati. Oleh karena itu untuk menghindari akibat-akibat bunik yang tidak diinginkan tersebut perlu dicari suatu teknik pengolahan air untuk menurunkan kadar Besi, Mangan dan logam berat lainnya dalam air sampai kadarnya di bawah ambang batas yang diperbolehkan.
Berdasarkan penelitian Saudara Rusli Kholik, mahasiswa FKM UNDIP ternyata arang batu bara dapat dimanfaatkan sebagai media penyaring air dan dapat menurunkan kadar besi. Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengolahan air minum. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk, mengembangkan penelitian Saudara Rusli dengan tetap memanfaatkan arang batu bara namun untuk penurunan kadar Mangan dalam air. Pada penelitian lanjutan ini selain ketebalan arang batu bara, faktor lama kontak antara arang dengan air juga akan diteliti, dengan cara ini diharapkan dapat diketahui titik kejenuhan arang batu bara dalam menurunkan kadar Mangan. Selain itu dalam penelitian ini besarnya arang batu bara tidak seragam (satu medium/tingkat) tetapi dibuat beragam yang dilakukan dengan menyaring arang pada saringan 1 mm2, 2 mm2 dan 5 mm2 ( 3 tingkat).
Sebagai sampel peneliti akan mengambil air dari sumur milik Bapak Sriyono di Dusun Mendungan Rt I/IV, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Hal ini dikarenakan berdasarkan informasi dari PDAM kota Surakarta ternyata sumur milik Bapak Sriyono tersebut mengandung kadar Mangan sebesar 0,82 mg/l. Bila dibandingkan dengan standar maka angka ini tergolong tinggi, karena dalam Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum disebutkan bahwa kadar maksimum Mangan dalam air minum adalah sebesar 0,1 mg/1 sedang dalam air bersih maksimal 0,5 mg/1. Pada penelitian ini sampel hanya diambil dari satu sumur dengan asumsi bahwa secara geologis keadaan tanah di Dusun Mendungan sama sehingga keadaan air tanahnya dianggap sama (homogen).
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : PENGARUH KETEBALAN ARANG BATU BARA DAN LAMA KONTAK TERHADAP PENURIJNAN KADAR MANGAN PADA AIR SUMUR GALI DI DUSUN MENDUNGAN, PABELAN, KARTASURA, SUKOHARJO.
.
B.      Pembatasan Masalah

DAFTAR PUSTAKA

Afriyanti Nanik, 2001. Pengaruh Pengolahan Air dengan Sistem Aerasi Bertingkat dan Filter Zeolit terhadap Kadar FE dan Mn pada Sumur Gali di Desa Poncosari, Kec. Srandakan, Kab. Bantul tahun 2001.. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Depkes RI, 1990. Permenkes No. 416/Menkes/Per/ IX /1990, Tentana Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Depkes. RI, Jakarta.

Djabu, Udin, dkk., 1991. Pedoman Bidang Study Pembuangan Tinja dan Air Limbah pada Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan  Pusdiknakes. Jakarta.

Entjang, Indan, 1982. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Alumni, Bandung Iskak, 1980. Geografi IB, Intan Pariwara, Klaten.

Kholik Rusli, 2001. Uji efektivitas Ketebalan Arang batu bara banko sebagai Mediapenyaring dalam menurunkan Kadar Besi (Fe) pada Air Minum/Sumur Gali di Kel. Karang Raja, Kec. Prabumulih Timur, Kab. Muara Enim, Sum -Sel. Skripsi, tidak diterbitkan.

Kusnaedi, 1998. Men.golah Air gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, Penebar Swadaya, Jakarta.

Said, Nusa Idaman, 1999. Kesehatan masyarakat dan Teknolom Kualitas Air. BPPT, Jakarta.

Sanropie, Djasio, dkk., 1984. Buku Pedoman Study Penyediaan Air Bersih; Akademi Penilik Kesehatan Pusdiknakes, Jakarta.

Santoso Singgih, 2000. SPSS mengolah Data statistik Secara profesional, Versi 7,5. Gramedia. jakarta

Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Sukandarrumidi, 1995. Batubara dan Gambut. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

Sutrisno, Toto C dan Eni Suciastuti, 1987. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Bina Aksara, Jakarta.



Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar