Selasa, 01 Januari 2013

PD 431- PENGENDALIAN HAMA DENGAN MODEL TUMPANGSARI PADA PRODUKSI


PENGENDALIAN HAMA DENGAN MODEL TUMPANGSARI
PADA PRODUKSI KEDELAI (Glycine max.L)
DI DESA BANJARSARI, KEC. KRADENAN, KAB. GROBOGAN
TAHUN 1999


PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan tananam sejak benih, pembibitan pemanenan hingga di gudang penyimpanan selalu tidak lepas dari gangguan hama. Hama merupakan organisme yang dapat merusak tanaman dan secara ekonomi merugikan manusia. Apabila pengaruh tanaman tersebut dibiarkan menyerang tanaman, dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi para petani. Kerugian tanaman akibat dari serangan hama dapat mencapai 20%. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dan cara pengendaliannya masih belum banyak diketahui oleh para petani.
Seringkali petani tidak menyadari adanya hama tanaman pada stadium awal. Sebelum melakukan pengendalian, tindakan pertama kali dilakukan adalah mencari penyebab utama dari timbulnya gangguan pada tanaman  dengan cara memperhatikan gejala dan penyebab timbulnya gangguan pada tanaman, maka lebih mudah melaksanakan alternative pengendalian dan pengendalian yang dilakukan tidak sia sia. Jika sudah diketahui gejala awal suatu serangan hama, tindakan terbaik yaitu mencegah agar hama tidak menyebar ke bagian tanaman lain. Tindakan. yang lebih penting supaya tanaman tidak terserang hama adalah dengan cara merawat tanaman secara benar. Tanaman yang dirawat secara baik dan benar, jarang terserang hama. Tanaman akan mengadakan penyembuhan yang cepat terhadap serangan hama jika kesehatan dan keadaan tanaman cukup baik.
Pengendalian harna merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk mencapai produksi tinggi.          Pengendalian hama bertujuan untuk mempertahankan dan menetapkan taraf produksi tinggi, meminimalkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan sekaligus melindungi produsen dan konsumen dari pencemaran (Subiyakto, 1989).
Tanaman kedelai penghasil zat protein dan hingga kini dapat disebut sebagai penghasil daging untuk rakyat jelata. Kadar protein 40% kadar minyaknya 18%.Tanaman kedelal dari batang daun dan bijinya dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Hama tanaman kedelai cukup banyak jenisnya, namun mudah diatasi asal punya kemauan dan kemampuan (Hudi Matnawy, 1989).
Sejak tanaman kedelai mulai tumbuh bahkan sejak benih berkecambah hingga menjelang pasca panen tanaman kedelai sering mengalami gangguan yang menyebabkan kerugian, penyebab kerugian adalah hama, penyakit dan gulma.
Hama yang sering menyerang tanaman kedelai adalah hama penggerak batang (Malanogroinyza sojae), hama pernakan daun (prodenia lilura), hama penghisap (Nezurci viridula, Riptortus linecaris) dan hama penggerak polong (Etiella zinckenella). Tanaman kedelai dapat bebas dari hama yang dapat mengancam mutu maupun produksinya yaitu dengan merawat tanaman kedelai secara baik dan benar.
B.      PEMBATASAN MASALAH
Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu lama dan tidak menimbulkan kesalahpahaman, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu sebagai berikut :
1.       Yang menjadi subjek penelitian ini adalah pengendalian hama dengan model tumpangsari.
2.       Yang menjadi obyek penelitian adalah produlai kedelai (Glycine max. L).
C.      PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mencoba merumuskan masalah-masalah yang perlu dijawab dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh pengendalian hama dengan model tumpang sari terhadap produksi kedelai (Glycine max.L).
D.      TUJUAN PENELITIAN
Setiap kegiatan yang dilakukan tentu mempunyai tujuan demikian pula kegiatan penelitian. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengaruh pengendalian hama dengan model tumpang sari terhadap produksi l:edelai (Glycine max.L).
E.       MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini manfaat yang diambil adalah :


Arsyad. 1986. Kedelai. Ungaran : Departemen Pertanian Balai Informasi Pertanian Ungaran.

AAK. 1991. Kedelai. Yogyakarta : Kanisius.

Adji S. 1995. Rancangan percobaan praktis untuk bidang pertanian. Yogyakarta Kanisius.

Dali. S. Naga. 1983. Statistik I. Jakarta : FPS IKIP

Hudi Matnawy. 1986. Perlindungan Tanaman. Yogyakarta : Kanisius.

Hasan Basri. 1994. Dasar- dasar Agronomy. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Haryono. 1991. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan Di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kemas. 1995. Rancangan Percobaan. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.

Lakitan. 1996. Fisikologi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Mary Louise dan Robert Van. 1990. Pengendalian Hama Terpadu. Yogyakarta : Kanisius.

Nur Tjahjadi. 1989. Hama Dan Penyakit Tanaman.Yogyakarta : Kanisius.

Nyakpa dkk. 1988. Kesuburan Tanah. Lampung : Universitas Lampung.

Pracaya. 1994. Bertanam Lombok. Yogyakarta : Kanisius.

Rukmana. 1994. Tomat Dan Cherry. Yogyakarta :.Kanisius.

Rinsema. 1993. Pupuk Dan Cara Pemupukan. Jakarta : Bharata.

Subiyakto Sudarmo. 1989. Pengendalian Hama Dan Penyakit. Yogyakarta : Kanisius

Steenis. 1987. Flora. Jakarta : PT. Pradya Paramita.

Suprapto. 1992. Bercocok Tanam Kedelui. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sudjana. 1982. Metode Statiska. Bandung : Penerbit Tarsito Bandung.

Wiyono. 1982. 13ionnelri. Jakarta : Karunika Jakarta Universitas Terbuka.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar