ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA ARAB
PADA MATA KULIAH ISTIMA’ I
ABSTRAK
Analisis Kesulitan
Belajar Bahasa Arab Pada Mata Kuliah Istima’ I
Bahasa adalah
sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang
dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan
berinteraksi. bahasa juga berfungsi sebagai alat yang digunakan seseorang untuk
mengemukakan pendapat, pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dengan bahasa
pula maka manusia bisa membentuk masyarakat dan peradaban. Andaikata tidak ada
bahasa, maka dia tidak akan dapat melakukan hal tersebut diatas. Atas dasar
inilah maka sangat wajar bila kita mengatakan bahwa semua aktivitas yang kita
lakukan sepanjang hidup kita selalu membutuhkan bahasa.
Tidak dapat
disangkal, bahwa seseorang yang mempelajari suatu bahasa asing akan mendapati
kesulitan-kesulitan, yang mana kesulitan-kesulitan ini dapat diperkecil apabila
dia memiliki faktor-faktor pendorong yang sangat kuat atau dengan kata lain dia
memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari bahasa tersebut.
Objek
penelitian di sini ialah Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab UPI.
Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa tingkat I Program
Pendidikan Bahasa Arab____tahun ajaran 2004/2005 yang telah menyelesaikan
pembelajaran mata kuliah Istima’ I. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket.
Tujuan
yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah untuk mengungkap
kesulitan-kesulitan yang didapat oleh para pembelajar bahasa Arab dalam
mempelajari Istima’I, untuk kemudian memberikan solusi dari permasalahan
tersebut.
Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa
dalam mempelajari mata kuliah Istima’ I ditinjau dari faktor intrinsik
pembelajar adalah adanya perasaan tidak senang terhadap bahasa Arab, sulitnya
materi bahasa Arab pada mata kuliah Istima’ I, adanya perasaan tidak senang
terhadap mata kuliah Istima’ I, kurangnya konsentrasi pada saat mengikuti
perkuliahan, kurangnya jumlah kehadiran, selalu malas untuk belajar di rumah
dikarenakan kurangnya fasilitas, dan kegiatan yang mereka pilih di luar
perkuliahan tidak berhubungan dengan perkuliahan. Sedangkan masalah-masalah
yang di tinjau dari faktor ektrinsik pembelajar adalah adanya paksaan dari
pihak orang tua untuk kuliah di Program Pendidikan Bahasa Arab UPI atau karena
faktor terpengaruh oleh teman, kurang memadainya alat bantu yang digunakan
dalam proses belajar mengajar pada mata kuliah Istima’ I, sulitnya tugas yang
diberikan oleh pengajar, kurangnya frekuensi mahasiswa dalam mengumpulkan
tugas, Metode yang digunakan pengajar dirasakan monoton dan membosankan,
sulitnya materi yang diberikan, ketidak hadiran pengajar, dan kondisi tempat
tinggal mereka yang tidak mendukung untuk belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Abin, S.M (1999). Psikologi Kependidikan.
Bandung: P.T Remaja Rosdakarya
Cipta Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta:
P.T. Rineka.
Djojosuroto, K dan Sumaryati, M.L.A. (2004). Prinsip-Prinsip
Dasar Penelitian Bahasa & Sastra. Bandung: Nuansa.
Effendy, A.F (2003). Metodologi Pengajaran Bahasa
Arab. Malang: Misykat
Garry, R and Kingsley, H.L (1970). The Nature And Condition Of
Learning, N.Y: Prentice-Hall, Inc. Parts 2 and 3.
Hamalik, Oemar (1995). Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani, Wagino Hamid. (2004). Pengantar
Linguistik. Bandung: PSIBA Press.
Hernowo (2004). Menjadi Guru Yang Mau Dan Mampu Mengajar Secara
Menyenangkan. Bandung: MLC.
Muin, Abdul (2002). Sintaksis Arab Jilid 1. Bandung: Fakultas
Pendidikan Bahasa Dan Seni IKIP
Nazir, Muhammad (1988). Metode Penelitian. Jakarta: PT Galia
Indonesia.
Poerwadarminta, WJS. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Ridwan, Muhammad (2004). “Identifikasi Kecakapan Hidup (Life Skill)
Dalam Muatan Kurikulum Pendidikan Tehnik Arsitektur Di Jurusan Pendidikan
Tehnik Bangunan FPTK UPI”.Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Tehnik Dan
Bangunan UPI.
Shihab, Quraish (2001). Mukjizat
Al-Qur'an. Bandung: Mizan
Subyakto, Sri Utari. (1993). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsono dan Paina Partana.(2004). Sosiolinguistik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian
Ilmiah. Bandung: Angkasa
Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Rosda
Tarigan, H.G. (1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
______________ (1986). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
---------------------------- (1996). Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
im. � e P� (#� nbsp; Bagaimanakah cara masyarakat menanggulangi
anak putus sekolah di Kecamatan Jangka?
Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah tersebut di atas maka timbullah keinginan penulis untuk
mengangkat permasalahan ini dalam sebuah karangan ilmiah (skripsi)dengan
menetapkan sebagai judul adalah: “Anak Putus Sekolah dan Cara pembinaannya
di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”.
B. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kekeliruan
dan lebih mengarahkan pembaca dalam memahami judul skripsi ini penulis merasa
perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut.
Adapun istilah- istilah yang perlu di jelaskan adalah sebagai berikut:
1. Anak
Artinya orang atau binatang
yang baru di teteskan. Anak adalah turunan kedua sesudah orang yang dilahirkan.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa anak adalah manusia yang hidup
setelah orang yang melahirkannya, anak itu merupakan rahmat Allah kepada
manusia yang akan meneruskan cita-cita orang tuanya dan sebagai estafet untuk masa
yang akan datang.[3]
Adapun anak yang penulis
maksudkan dalam skripsi ini adalah anak sebagai keturunan kedua dari sepasang
suami istri yang terikat dengan tali pernikahan yang sah yang tidak terlepas
dari didikan orang tua baik didikan agama maupun pendidikan umum sehingga anak
bisa bersaing dan tercapai cita-citanya.
2. Anak Putus
Sekolah
Putus sekolah (dalam bahasa
Inggris dikenal dengan Putus sekolah) adalah proses berhentinya siswa
secara terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar. Anak Putus
sekolah yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah terlantarnya anak dari
sebuah lembaga pendidikan formal, yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah
satunya kondisi ekonomi keluarga yang tidak memadai.
3. Cara Pembinaannya
Cara: 1). Aturan sistem. 2).
Gaya, laku, ragam. 3). Adat, resam, kebiasaan. Pembinaan merupakan suatu proses
kegiatan yang di lakukan secara berdaya guna memperoleh hasil yang baik.[4]
Adapun pembinaan yang dimaksud
dalam pembahasan ini adalah suatu usaha untuk pembinaan kepribadian yang
mandiri dan sempurna serta dapat bertanggungjawab, atau suatu usaha, pengaruh,
perlindungan dalam bantuan yang di berikan kepada anak yang tertuju kepada
kedewasaan anak itu, atau lebih cepat untuk membantu anak agar cakap dalam
melaksanakan tugas hidup sendiri, pengaruh itu datangnya dari orang dewasa
(diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku pintar hidup sehari-hari,
bimbingan dan nasehat yang memotivasinya agar giat belajar), serta di tujukan
kepada orang yang belum dewasa.
Menurut Yurudik Yahya,
pembinaan adalah “suatu bimbingan atau arahan yang dilakukan secara sadar dari
orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan
memiliki kepribadian yang utuh dan matang kepribadian yang dimaksud mencapai aspek
cipta, rasa dan karsa.[5]
Istilah pembinaan atau berarti
“ pendidikan” yang merupakan pertolongan yang diberikan dengan sengaja
oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa. Selanjutnya pembinaan atau
kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat kehidupan yang
lebih tinggi dalam arti mental.
Dari penjelasan di atas dapat
penulis simpulkan bahwa pembinaan merupakan suatu proses yang di lakukan untuk
merubah tingkah laku individu serta membentuk kepribadiannya, sehingga apa yang
di cita-citakan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak
penulis capai dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abu Abdullah
bin Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahihul Bukhari, Juz I, Mesir:
Maktabah al Husaini, t.t.
Abuddin Nata, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia, ed. 1, cet. 1, Jakarta: Kencana, 2003
Al-Husaini Abdul Hasyim, Pendidikan Anak Menurut Islam
(Terjemahan Abdullah Mahadi), cet.I, Bandung: Sinar baru Al-Gensiondo, 1994
Abdurrahman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan,
Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Ahmad Daudy, Kuliah
Filsafat Islam, Jakarta : Bulan Bintang. 1992
Ali Imran,
Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Cet. II Jakarta: Bumi Aksara, 2002
A.H. Harahap, Bina Remaja, Medan: Yayasan Bina
Pembangunan Indonesia, 1981
Baharuddin M, Putus Sekolah dan Masalah
Penanggulangannya, Jakarta: Yayasan Kesejahteraan Keluarga Pemuda 66, 1982
Farmadi, (Kumpulan Makalah Seminar Pendidikan), Pendidikan
Islam di Zaman Modern, (Selangor: Al-Jenderami Press, 2005
_________, Selamatkan Anak-Anak dari Putusnya
Pendidikan, Semarang: Mujahid Press, 2004
Hasan Langgulung, Azas-Azas Pendidikan Islam, cet.
II, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988
Ibnu Sina, Majalah
Santunan, no 24, Tahun ke IV 1978
Imam Muslim, Shahih
Muslim, Juz I, Mesir, Isa Al-Bay Al-Halaby, t.t
Irawati Istadi, Istimewakan Setiap Anak, Jakarta:
Pustaka Inti, 2005
Jamaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1995
Kartini
Kartono, Pengantar Metodelogi Research Sosial, Bandung: Grafika, 1974
M. Noor Syam, Pengantar Dasar-Dasar kependidikan, cet.
I, Surabaya: Usaha Nasional, 1980
DAFTAR PUSTAKA HANYA SEBAGIAN
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar