MENINKATKAN
KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI
SUPERVISI DI SMA PAKET BINAAN SANGGAR 07
JAKARTA BARAT
ABSTRAK
Oleh
:
DRS.H.MAHNURI. M.Si.
NIP : 131273034
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus mampu memilih dan
menggunakan model pembelajaran. Keterbatasan guru menerapkan model pembelajaran
kooperatif dipengaruhi oleh penguasaan guru. Pembinaan melalui supervisi akan
menambah wawasan guru sehingga guru dalam melaksanakan pembelajarannya lebih
inovatif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajarannya.
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan guru biologi
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dalam kegiatan pembelajaran di SMA
Peket Binaan Sanggar 07 Jakarta Barat.
Populasi penelitian seluruh guru biologi berjumlah 16 orang di SMA Paket
Binaan Sanggar 07 Jakarta Barat. Teknik
analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif.
Hasil analisa menunjukkan bahwa kemampuan guru menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif dalam kegiatan pembelajaran meningkat setelah dilakukan
tindakan pembinaan melalui supervisi pada siklus 1 dan siklus 2, untuk:
-
Komponen
Prapembelajaran kemampuan awal guru 72,56% (balk), pada sikius I meningkat
menjadi 75% (baik), dan pada siklus 2 meningkat menjadi 82,51% (baik).
-
Komponen
Kegiatan inti model STAD kemampuan awal guru 42,18% (kurang), pada siklus 1
meningkat menjadi 50,91% (kurang), dan pada siklus 2 meningkat menjadi 58,63%
(cukup).
-
Komponen
Penutup pembelajaran kemampuan awal guru 56,67% (cukup), pada siklus 1
meningkat menjadi 61,67% (cukup), dan pada siklus 2 meningkat menjadi 80%
(baik).
-
Komponen
Pengelolaan waktu kemampuan awal guru 65% (cukup), pada sikius I meningkat
menjadi 70% (balk), dan pada siklus 2 meningkat menjadi 80% (balk).
-
Komponen
Teknik bertannya kemampuan awal guru 65% (cukup), pada siklus I meningkat
menjadi 75% (baik), dan pada siklus 2 meningkat menjadi 80% (baik)
-
Komponen
Penggunaan bahasa lisan dan tulisan kemampuan awal guru 75% (balk), pada sikius
1 meningkat menjadi 80% (balk), dan pada siklus 2 tetap 80% (balk).
-
Komponen
Pengamanan suasana kelas kemampuan awal guru 50% (kurang), pada sikius I
meningkat menjadi 65% (cukup), dan pada siklus 2 meningkat menjadi 70% (baik)
-
Untuk
keseluruhan komponen aspek parameter yang diamati pada aksi pembelajaran guru
pada awal (sebelum tindakan dilakukan) sejumlah 16 orang. guru pada kriteria
kurang, pada siklus 1 sejumlah 4 orang guru pada kriteria kurang dan 12 orang
guru pada kriteria cukup, dan pada siklus 2 sejumlah 8 orang pada kriteria
cukup dan 8 orang guru pada kriteria baik.
Impilkasi hasil penelitian ini adalah bahwa supervisi dapat meningkatkan
kemampuan guru biologi menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di SMA Paket
Binaan Sanggar 07 Jakarta Barat. Dengan demikian hasil penelitian ini diharap
kan dapat menjadi masukan bagi Guru dalam menggunakan Model Pembelajaran Saran
Kooperatif pada kegiatan pembelajaran, dan bagi Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah sebagai masukan dalam melakukan pembinaan terhadap guru.
DAFTAR PUSTAKA
Lie,A.,(2004), Cooperative
Learning, Mempraktikkan Cooperative
Learning di
Ruang-Ruang
Kelas, Jakarta: Gramedia
Gulo,W.,(2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Grasindo.
lsjoni (2007), Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan
Belajar Berkelompok, Bandung: Alfabeta
Sahertian P.A. dan F. Mataheru.
(1982) Prinsip dan Teknik Supervisi
Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Sukardi (2003) Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Uno H.B. (2006) Orienrasi
Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wiles, K.
(1967). Supervision for Better School.
Wood - Cliff. New Jersey:
Prentice
Hall,inc.Engle.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar