KARAKTERISTIK BAKTERI DAN KHAMIR PADA LIMBAH
FERMENTASI (RESIDU) TETES TEBU DALAM
PEMBUATAN ALKOHOL
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mikrobiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari
mikroorganisme. Mikrobia merupakan organisme yang benmanfaat untuk menelaah
prose-proses kehidupan karena sifat keragamanya yang luas. Pengetahuan mengenai
mikroorganisme telah memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu khususnya
bidang Biologi. Mikroorganisme dapat membantu memecahkan beberapa permasalahan
manusia yang sebagian besar diantaranya disebabkan oleh persaingan dalam
pemanfaatan sumberdaya yang terbatas jumlahnya. Misalnya mikroorganisme dari
jenis khamir dapat menghasilkan alkohol sebagai sumber energi dan zat
pelarut.
Semakin majunya teknologi semakin banyak pula industri-industri
bermunculan untuk menunjang kebutuhan hidup manusia yang semakin kompleks, baik
industri kecil maupun industri besar baik yang dikelola oleh perorangan maupun
oleh kelompok. Begitu juga industri etanol atau ciu yang ada di desa Bekonang
yang menggunakan bahan dasar tetes tebu.
Penggunaan tetes untuk media fermentasi tidak hanya sebagai sumber karbon
saja tetapi juga sebagai sumber nutrien-nutrien esensial seperti nitrogen dan
phospor. Sebenarnya dalam tetes hanya mengandung sebagian kecil mineral sebagai
nutrien yang diperlukan oleh yeast, sehingga harus ditambah dari luar. Tetes
sebagai proses kristalisasi dari pabrik gula yang masih mengandung gula yang
potensial untuk dimanfaatkan. Kadar gula dalam tetes bervariasi antara 50% -
60% gula tersebut merupakan substrat, yang sangat bagus bagi mikroorganisme
yang berperan dalam prose fermentasi.
Pada fermentasi secara spontan atau alami mikroorganisme yang tumbuh
berasal dari substrat dan lingkungan sekitamya. Jenis khamir yang penting dalam
fermentasi alkohol adalah genus Saccharomyces, karena kekhususan genus khamir
ini maka dalam penentuan speciesnya didasarkan atas kemampuan fermentasinya.
Misalnya senyawa yang dihasilkan dan kemampuan menggunakan gula-gula sederhana
(glukosa, maltosa, sukrosa, laktosa dan rafinosa).
Pada proses industri pada akhirnya akan menghasilkan bahan buangan atau
limbah, begitu juga dengan industri alkohol. Limbah cair dari industri alkohol
berasal dari air bekas pencucian tangki-tangki dan alat-alat lain serta ceceran
dari kolam rektivikasi atau pengolahan. Sedangkan limbah padat berasal dari
menara pendingin. Aliran limbah alkohol terdiri dari bahan yang tidak
difermentasi dan dapat juga dikumpulkan dari berbagai lokasi dalam proses
produksi.
Pada dasarnya limbah industri pangan tidak membahayakaan kesehatan
masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit, akan
tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat berfungsi sebagai sumber
makanan untuk pertumbuhan mikroba dan dengan hasil limbah yang berIimpah
mikrooreanisme akan berkembang biak dengan cepat
Limbah yang dihasilkan dibuang dilingkungan terbuka yang mudah mengalir
ketempat lain, dan banyak mengandung mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut ada yang menguntungkan dan merugikan serta
mempunyai keragaman bentuk, ukuran dan sifatnya, maka penulis tertarik untuk
mengadakan suatu penelitian skripsi berjudul "Karakteristik Bakteri dan Khamir Pada Limbah Fermentasi (Residu)
Tetes Tebu Dalam Pembuatan Alkohol".
B.
Pembatasan Masalah
Agar permasalahan tidak berkembang, maka dibatasi
masalah sebagai berikut :
1. Limbah yang digunakan dalam penelitian adalah limbah cair hasil dari fermentasi
tetes tebu yang tedapat di desa Bekonang kecamata Mojolaban.
2. Karakteristik bakteri dan khamir pada residu didasarkan pada ciri-ciri morfologis
dan sifat-sifat uji biokimia mikrobanya.
3. Ciri-ciri morfologis dilakukan dalam keadaan makroskopis dan
mikroskopis.
C.
Perumusan Masalah
Pada penelitian
ini dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Bakteri dan khamir apa sajakah
yang terdapat pada limbah fermentasi (residu) tetes tebu dalam pembuatan
alkoho/etanol ?
Buckle.
Edwards. FlettWotton. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta
Chan E-C.S. dan JR. Pelezar J. Michacer. 1988. Dasar-
dasar Mikrobiologi II. UI Press. Jakarta.
Cmeger. 1990.
Bioteknologi Texbook Microbiologi. Second Edition. Sunderland: Sinaver Assosiation.
Dwidjosaputro
D- 1994. Dasar- dasar Mikrologi. Djambatan Jakarta.
Demobar.
1969. Teknik Pengawatan PanganUniversitas Indonesia Jakarta
Frazier 1967. Food Microbiologi. Edition II.
Company. Mc Graus Hillbook: Universitas of Wisconsin
Imam, Supardi, Sukarnto. 1999. Mikrobiologi Dalam
Pengelolahan dan Pengamanan Pangan. Alumni Bandung
Judoamijoyo 1990.
Teknologi Fermentasi Edisi I. Bogor .IPB. Press.
Lay, Bibiarta
W. 1994. Analisi Mikroba di Labolatorium Raja Grafindo Persada. Jakarta
Nurwanto. Djarliali, Abbas Sir,-Far. 1997. Mikrobiotik Pangan
Hewani Nabati . Kamesius. Jakarta
Mulyadi,
Suharni. Endang, Langkah. 2000. Pedoman Pratikum Mikro Boilogi Industri Lab Miktobiotik Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Potter. Soeparmadi Gani 1994. Limbah Cair Berbagai Industri di
Indonesia, EMDI BAPEDAL. Jakarta.
Purriomo.
1987. Ilmu Pangan. Edisi II. UI
Press. Jakarta.
Rijj, Kreher
Van NJW. 1984. The Yeast. Groningen. The Nederlands. Elsevier science
Publisher B.V. Amsterdam
Sandjaya B.
1992. Isolasi dan Identifikasi Mikribakteri. Widya Medika. Jakarta
Wheeler. Volk
1993. Mikrobilogi dasar. Air Langga Jakarta.
Winarno, F.G.
1994. Sterilisasi Komersial Produk.
Gramedia Pustaka Utama.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar