Selasa, 01 Januari 2013

PD 423 - KARAKTERISTIK BAKTERI DAN KHAMIR PADA LIMBAH FERMENTASI


KARAKTERISTIK BAKTERI DAN KHAMIR PADA LIMBAH
FERMENTASI (RESIDU) TETES TEBU DALAM
PEMBUATAN ALKOHOL


PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Mikrobiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari mikroorganisme. Mikrobia merupakan organisme yang benmanfaat untuk menelaah prose-proses kehidupan karena sifat keragamanya yang luas. Pengetahuan mengenai mikroorganisme telah memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu khususnya bidang Biologi. Mikroorganisme dapat membantu memecahkan beberapa permasalahan manusia yang sebagian besar diantaranya disebabkan oleh persaingan dalam pemanfaatan sumberdaya yang terbatas jumlahnya. Misalnya mikroorganisme dari jenis khamir dapat menghasilkan alkohol sebagai sumber energi dan zat pelarut.
Semakin majunya teknologi semakin banyak pula industri-industri bermunculan untuk menunjang kebutuhan hidup manusia yang semakin kompleks, baik industri kecil maupun industri besar baik yang dikelola oleh perorangan maupun oleh kelompok. Begitu juga industri etanol atau ciu yang ada di desa Bekonang yang menggunakan bahan dasar tetes tebu.
Penggunaan tetes untuk media fermentasi tidak hanya sebagai sumber karbon saja tetapi juga sebagai sumber nutrien-nutrien esensial seperti nitrogen dan phospor. Sebenarnya dalam tetes hanya mengandung sebagian kecil mineral sebagai nutrien yang diperlukan oleh yeast, sehingga harus ditambah dari luar. Tetes sebagai proses kristalisasi dari pabrik gula yang masih mengandung gula yang potensial untuk dimanfaatkan. Kadar gula dalam tetes bervariasi antara 50% - 60% gula tersebut merupakan substrat, yang sangat bagus bagi mikroorganisme yang berperan dalam prose fermentasi.
Pada fermentasi secara spontan atau alami mikroorganisme yang tumbuh berasal dari substrat dan lingkungan sekitamya. Jenis khamir yang penting dalam fermentasi alkohol adalah genus Saccharomyces, karena kekhususan genus khamir ini maka dalam penentuan speciesnya didasarkan atas kemampuan fermentasinya. Misalnya senyawa yang dihasilkan dan kemampuan menggunakan gula-gula sederhana (glukosa, maltosa, sukrosa, laktosa dan rafinosa).
Pada proses industri pada akhirnya akan menghasilkan bahan buangan atau limbah, begitu juga dengan industri alkohol. Limbah cair dari industri alkohol berasal dari air bekas pencucian tangki-tangki dan alat-alat lain serta ceceran dari kolam rektivikasi atau pengolahan. Sedangkan limbah padat berasal dari menara pendingin. Aliran limbah alkohol terdiri dari bahan yang tidak difermentasi dan dapat juga dikumpulkan dari berbagai lokasi dalam proses produksi.
Pada dasarnya limbah industri pangan tidak membahayakaan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit, akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat berfungsi sebagai sumber makanan untuk pertumbuhan mikroba dan dengan hasil limbah yang berIimpah mikrooreanisme akan berkembang biak dengan cepat
Limbah yang dihasilkan dibuang dilingkungan terbuka yang mudah mengalir ketempat lain, dan banyak mengandung mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut ada yang menguntungkan dan merugikan serta mempunyai keragaman bentuk, ukuran dan sifatnya, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian skripsi berjudul "Karakteristik Bakteri dan Khamir Pada Limbah Fermentasi (Residu) Tetes Tebu Dalam Pembuatan Alkohol".

B.      Pembatasan Masalah
Agar permasalahan tidak berkembang, maka dibatasi masalah sebagai berikut :
1.       Limbah yang digunakan dalam penelitian adalah limbah cair hasil dari fermentasi tetes tebu yang tedapat di desa Bekonang kecamata Mojolaban.
2.       Karakteristik bakteri dan khamir pada residu didasarkan pada ciri-ciri morfologis dan sifat-sifat uji biokimia mikrobanya.
3.       Ciri-ciri morfologis dilakukan dalam keadaan makroskopis dan mikroskopis.

C.      Perumusan Masalah
Pada penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.       Bakteri dan khamir apa sajakah yang terdapat pada limbah fermentasi (residu) tetes tebu dalam pembuatan alkoho/etanol ?


Buckle. Edwards. FlettWotton. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta

Chan E-C.S. dan JR. Pelezar J. Michacer. 1988. Dasar- dasar Mikrobiologi II. UI Press. Jakarta.

Cmeger. 1990. Bioteknologi Texbook Microbiologi. Second  Edition. Sunderland: Sinaver Assosiation.

Dwidjosaputro D- 1994. Dasar- dasar Mikrologi. Djambatan  Jakarta.

Demobar. 1969. Teknik Pengawatan PanganUniversitas Indonesia Jakarta

Frazier  1967. Food Microbiologi. Edition II. Company. Mc Graus Hillbook: Universitas of Wisconsin

Imam, Supardi, Sukarnto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengelolahan dan Pengamanan Pangan. Alumni Bandung

Judoamijoyo 1990. Teknologi Fermentasi Edisi I. Bogor  .IPB. Press.

Lay, Bibiarta W. 1994. Analisi Mikroba di Labolatorium Raja Grafindo Persada. Jakarta

Nurwanto. Djarliali, Abbas Sir,-Far. 1997. Mikrobiotik Pangan Hewani Nabati . Kamesius. Jakarta

Mulyadi, Suharni. Endang, Langkah. 2000. Pedoman Pratikum Mikro Boilogi Industri  Lab Miktobiotik Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Potter. Soeparmadi Gani 1994. Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia, EMDI BAPEDAL. Jakarta.

Purriomo. 1987. Ilmu Pangan.  Edisi II. UI Press. Jakarta.

Rijj, Kreher Van NJW. 1984. The Yeast. Groningen. The Nederlands. Elsevier science Publisher B.V. Amsterdam

Sandjaya B. 1992. Isolasi dan Identifikasi Mikribakteri. Widya Medika. Jakarta

Wheeler. Volk 1993. Mikrobilogi dasar. Air Langga Jakarta.

Winarno, F.G. 1994. Sterilisasi Komersial  Produk. Gramedia Pustaka Utama.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar