Rabu, 16 Januari 2013

PTK SMA 60 - UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA KELAS XII


UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA KELAS XII IPS DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SALATIGA
BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang Masalah
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. (Umaedi (1999 : 1) mengatakan bahwa “Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi  dengan proses peningkatan sumber daya manusia itu sendiri”. Salah satu strategi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Sejalan dengan perkembangan abad 21, yang dikenal dengan era globalisasi maka diperlukan profesionalisme di segala bidang termasuk dunia pendidikan.
Permasalahan yang selalu mengemuka dalam dunia pendidikan adalah bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang dan diturunkan dalam praktek. Baik dan buruknya kualitas pendidikan sangat berhubungan dengan kinerja guru dalam menjalankan profesinya sebagai pembelajar. Dalam ruang ini, seorang guru selalu ditantang untuk dapat menemukan format yang tepat dan memformulasikan dalam strategi yang taktis suatu rancangan pembelajaran yang mencerahkan (Parman, 2005 : 9).
Berangkat dari latar belakang tersebut, secara mikro (praksis pembelajaran) perlu ditemukan cara terbaik untuk menyampaikan konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep-konsep tersebut sebagai suatu kompetensi yang berguna. Di samping itu, guru dituntut kemampuannya untuk berkomunikasi secara efektif dengan siswanya. Konsekuensi logis dari tuntutan profesionalitas ini adalah kemampuan menemukan pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kekhasan mata pelajaran tertentu.
Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademis, secara teoritik idealnya Sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik yang berkembang di masyarakat. Karenanya, pengajaran Sosiologi perlu semakin tanggap dan sensitif terhadap perkembangan di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi semakin dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang didalamnya mencakup demokratisasi, meliputi desentralisasi dan otonomi, penegakkan HAM, good governance (kepemerintahan yang baik), emansipasi, dan masyarakat yang demokratis.
Pengajaran Sosiologi di Sekolah Menengah Umum berfungsi untuk meningkatkan kemampuan berfikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam keragaman realitas sosial dan budaya berdasarkan etika. Tujuan pengajaran sosiologi Sekolah Menengah Umum pada dasarnya mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan bersifat praktis. Secara kognitif pengajaran sosiologi dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar sosiologi agar siswa mampu memahami dan menelaah secara rasional komponen-komponen dari individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara itu sasaran yang bersifat praktis dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan, situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tataran realitas, pengajaran sosiologi di sekolah, sering kali guru terjebak dengan cara-cara konvensional yang hanya berorientasi pada pencapaian aspek-aspek kognitif yang mengandalkan metode ceramah dalam pembelajarannya.  Jika hal ini terjadi, yang terjadi kemudian sebuah verbalisme pengetahuan belaka. Siswa mampu menghafal sejumlah konsep-konsep sosiologi tertentu dalam dimensi akademis, tetapi tidak memiliki kemampuan memecahkan masalah.
Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Dengan asumsi dasar pada batasan masalah tersebut, Problem-Based Learning (PBL) menjadi relevan untuk diterapkan sebagai strategi pembelajaran Sosiologi. Dengan pendekatan PBL diasumsikan belajar Sosiologi akan menjadi menarik karena objek yang dipelajari situasi dunia nyata yang dekat dengan kehidupan siswa. Di samping itu, konsep pengetahuan esensial yang dipelajari akan menggerakkan pada kemampuan  berpikir tingkat tinggi, dan dengan sendirinya akan mendorong siswa untuk belajar pada situasi bagaimana belajar.

B.        Perumusan Masalah
 Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka secara spesifik masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaian Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Depdiknas Dikdasmen Dikmenum.
Ahmad Munib. 2004. KBK Sebuah Inovasi Kurikulum dalam Pembelajaran. Edukasi (Jurnal Ilmiah Pendidikan). FIP-UNNES. Edisi Mei – Agustus 2004.
Agus Purwito. 2006. Penerapan Metode Pembelajaran Problem-Based Learning dan Minat Belajar dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Sosiologi. Salatiga: Tesis S-2 Prodi Teknologi Pendidikan – UNS.
Arnie Fajar. 2002. Portopolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Anies. 2003. Problem-Based Learning. http://www.suara merdeka.com/harian/ 0304/28/kha2.html.(28 April 2003).
Anderson. C.W 1992. Strategic Teaching in Science. (Marchia K Pearshall Relevant Reasearch). Washington: TNSTA.
Asmawi Zainul 2001. Alternative Assesment Applied Approach Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 2.09, Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Bloom, Menjamin S. 1982. Human Characteristic and School Learning. New York: McGraw-Hill Book Company.
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Jakarta: Depdiknas.
Fred Percival and Herry Ellington alih bahasa Sudjarwo. S. 1988. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Hamzah, Upu. 2004. Makalah Workshop Metode-Metode Pembelajaran Problem Based-Learning. Sulawesi Selatan: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. http://www.eudel.edu/pbl
Moleong. J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa. E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004, panduan pembelajaran KBfC\Jakarta: Rosda Karya
Safari. 2004. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Dirken Dikdasmen Rirektorat Tenaga Kependidikan.
Sutarno. 2002. Pembelajaran Efektif: Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Salatiga: Sebelas Maret University Press.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar