Senin, 28 Januari 2013

PTK SMA 70 - PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK MELALUI


PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK
MELALUI DIALOG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENGUNGKAPKAN GAGASAN PADA PEMBELAJARAN
IPS SEJARAH PADA SISWA KELAS XI-IPA1 SMAN 101 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SEMESTER II

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 101 Jakarta)

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK MELALUI DIALOG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUNGKAPKAN GAGASAN PADA PEMBELAJARAN IPS SEJARAH PADA SISWA KELAS XI-IPA1 SMAN 101 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SEMESTER II (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri101 Jakarta)”.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh realita kondisi pembelajaran sejarah di sekolah yang lebih banyak diperankan sebagai penyampaian pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa sehingga guru berperan sebagai pusat kegiatan belajar dan siswa sebagai peserta pasif yang menerima materi dari guru. Maka, melalui penerapan pendekatan konstruktivistik melalui dialog diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam mengungkankan gagasan.
                Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA1 SMA Negeri 101 Jakarta, yang berjumlah 40 orang siswa yaitu 18 orang siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan lapangan (field notes), lembar panduan observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi.
                Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diperoleh hasil bahwa penerapan pendekatan konstruktivistik melalui dialog dalam pembelajaran sejarah telah dapat dilakukan dengan cukup baik oleh guru didalam kelas. Guru melakukan langkah-langkah sederhana yang dapat memudahkan untuk menerapkan pendekatan tersebut  langkah-langkah tersebut : (1) apersepsi, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mngungkap konsep awal siswa, memotifasi siwa, dan brandstroming (curah pendapat). (2) Eksplorasi, kegiatan siswa untuk mencari pengetahuan sendiri sampai mereka menemukan sendiri. (3) Diskusi dan penjelasan konsep, kegiatan dialog anatara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. (4) pengembangan aplikasi, setelah mempelajari materi pelajaran sejarah di harapkan siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya, dengan cara menyimpulkan dan mengungkapkan gagasan baik dalam bentuk tulisan ataupun secara lisan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan : (1) Dapat meningkatkan aktifitas dan kreaktifitas dsiswa dalam proses belajar dan mengajar, hal ini terlihat dari tiap siklus terdapat peningkatan keaktifan siswa seperti aktif bertanya, menjawab pertanyaan yang diajukan, mampu bertukar pikiran dengan teman sejawat mengenai materi pembelajaran, dan berani mengungkankan gagasan. (2) dapat meningkatkan kinerja guru, seperti kemapuan dalam mengawali pembelajaran. Megelola kelas, menjadi motifator dan fasilitator, melakukan evaluasi dan memberikan reword kepada siswa sehingga siswa lebih termotifasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian pendekatan konstruktivistik melalui dialog dapat dijadikan salah satu alternatif yang cocok dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan kualitas siswa baik dalam bentuk proses maupun dalam bentuk hasil.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar