Sabtu, 28 November 2015

PTK SD 110 : Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Kooperatif Model TGT Pada Siswa …………………………………… Tahun Pelajaran 2001/2002

 PTK SD 110 : Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Kooperatif Model TGT Pada Siswa …………………………………… Tahun Pelajaran 2001/2002



 ABSTRAK

……………2001. Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Kooperatif Model TGT Pada Siswa …………………………………… Tahun Pelajaran 2001/2002
Kata Kunci: pembelajaran Bahasa Inggris, kooperatif model TGT
Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Apakah pembelajaran kooperatif model TGT berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris? (b)  Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model TGT?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model TGT terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model TGT
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa ………………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model TGT dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ………………………………, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative Bahasa Inggris.



DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Penilaian Program Pendidikan. Proyek Pengembangan LPTK Depdikbud. Dirjen Dikti.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.
Dayan, Anto. 1972. Pengantar Metode Statistik Deskriptif. Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Foster, Bob. 1999. Seribu Pena SLTP Kelas I. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikuum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah PanitianPelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Suryosubroto, b. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.  


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 109 = Pd 644 : Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Memanfaatkan LKS Dan Alat Peraga Papan Berpaku Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat Dan Pencerminan Bagi Peserta Didik Kelas V SD Rejosari 03 Semarang

 PTK SD 109 = Pd 644 : Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Memanfaatkan LKS Dan Alat Peraga Papan Berpaku Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat Dan Pencerminan Bagi Peserta Didik Kelas V SD Rejosari 03 Semarang



 ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, yaitu sebagai salah satu ilmu yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu keadaan ekonomi orang tua siswa tergolong kurang mampu ada yang buruh, tukang becak, ibu rumah tangga, pedagang bahkan yang tidak bekerja karena PHK. Dengan keadaan seperti ini penulis ingin meneliti siswa kelas V SDN Rejosari 03 dengan menerapkan model pembelajaran Tutor sebaya dengan memanfaatkan LKS dan alat peraga papan berpaku pada pokok bahasan simetri lipat dan pencerminan aktivitas belajar dan hasil belajar dapat meningkat. Di samping rata-rata hasil belajar matematika di SDN Rejosari 03 kurang memuaskan dan lebih rendah dibanding hasil belajar mata pelajaran yang lain. Permasalahan yang muncul adalah: apakah melalui implementasi model pembelajaran Tutor Sebaya dengan memanfaatkan LKS dan Alat Peraga Papan Berpaku dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik kelas V tahun ajaran 2006/2007 pada pokok bahasan Simetri Lipat dan Pencerminan di SD Rejosari 03 Semarang?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik kelas V tahun ajaran 2006/2007 pada pokok bahasan Simetri Lipat dan Pencerminan melalui implementasi model pembelajaran tutor sebaya dengan memanfaatkan LKS dan alat peraga papan berpaku di SD Rejosari 03 Semarang.
Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas V SDN Rejosari 03 dengan jumlah 25 anak. Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan penelitian dalam siklus I materi yang diberikan pada pertemuan I dan II adalah sub pokok bahasan Membahas tentang melakukan lipatan untuk membentuk simetri (bangun seimbang, sama bentuk/ukuran), banyaknya simetri lipat suatu bangun datar dan membuat hasil pencerminan suatu bangun datar dengan menggunakan alat peraga papan berpaku serta siklus II juga dilakukan pertemuan I dan II dimana sub pokok bahasan yang diberikan adalah membahas tentang materi simetri lipat dan pencerminan dengan melakukan pencerminan untuk membentuk bayangan terhadap sumbu tegak dengan latihan soal yang bervariasi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku. Hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas adalah:
1.      Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa meningkat.
2.      Kegiatan pembelajaran lebih hidup dengan keaktifan siswa dalam belajar baik secara kelompok maupun individu.
Adapun simpulan dari penelitian ini adalah dengan implementasi model pembelajaran tutor sebaya dengan memanfaatkan LKS dan alat peraga papan berpaku hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik kelas V SD Negeri Rejosari 03 meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Suyitno, Amin. 2005. Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang : Jurusan Pendidikan Matematika UNNES Semarang.
Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Dirjendikdasmen.
Djati Kerami dan Cormentyna Sitanggang. 2002. Kamus Matematika. Jakarta : Balai Pustaka.
Emi Pujiastuti dan Suhito. 2002. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika 2. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Isti Hidayah & Sugiharto. 2006. ”Workshop Pendidikan Matematika 2” Semarang : UNNES
Kusni. 2000. Geometri Dasar. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Herman Hudoyo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Bandung : Yrama Widya.
Nana Sujana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Suhito. 1987. ” Strategi Belajar Mengajar”. Semarang : FMIPA IKIP
Tim Bina Karya Guru. 2003. Terampil Berhitung Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas 5 SD. Jakarta : Erlangga.
Tim Matematika SD. 2002. Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas 5 Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
W.J.S Purwo Darminto. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 119 : Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ……Tahun …………

 PTK SD 119 : Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ……Tahun …………



 ABSTRAK

xxxxxxxxxxx. Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ……Tahun …………

Kata kunci: belajar ips, metode ceramah, kerja kelompok
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah: (a) Apakah gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial? (b) Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. (b) Untuk mengungkap gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas ……….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (64,29%), siklus II (78,57%), siklus III (90,47%).
Simpulan dari penelitian ini adalah gabungan metode ceramah dengan kelompok kerja dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar Siswa ………………………………………., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran ilmu pengetahuan sosial


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Foster, Bob. 1999. Seribu Pena SLTP Kelas I. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.
Melvin, L. Seiberman. 2000. Active Learning. Bandung: Nuansa dan Nusamedia
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah PanitianPelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Suryosubroto, b. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.  



Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 089 679 540 116

Rabu, 25 November 2015

PTK SD 107 : Meningkatkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Resitasi dan Diskusi Siswa Kelas VI SDN Bayem IV Kec. Kasembon Kab. Malang Tahun 2007/2008

 PTK SD 107 : Meningkatkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Resitasi dan Diskusi Siswa Kelas VI SDN Bayem IV Kec. Kasembon Kab. Malang Tahun 2007/2008



 ABSTRAK

xxxxxx 2007, Meningkatkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Resitasi dan Diskusi Siswa Kelas VI SDN Bayem IV Kec. Kasembon Kab. Malang Tahun 2007/2008

Kata Kunci :

Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode diskusi dan resitasi ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengetahui bagaimana implementasi metode diskusi dan resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, (2) Mengetahui apakah dengan adanya implementasi metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan pengumpulan data menggunakan observasi dan catatan lapangan, dan teknik analisis dengan melakukan reduksi data, inferensi, tahap tindak lanjut dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan metode diskusi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap  suatu mata pelajaran. Keaktifan siswa dalam proses diskusi dapat dirangsang melalui beberapa penghargaan seperti halnya memberikan nilai tambahan bagi siswa yang aktif dalam proses diskusi. Hal ini terbukti dengan kalencaran dalam belajar, menulis, menghafal, dan sebagainya. Bahkan proses kegiatan belajar siswa dapat lebih efisien.
Sedangkan saran yang dapat diajukan kepada guru sebaiknya metode diskusi dan resitasi secara kontinyu tetap diaplikasikan dalam kegiatan khususnya untuk materi PKn untuk SD, mengingat metode tersebut sangat relevan untuk menggembleng siswa agar mampu belajar lebih rajin lagi walaupun tidak sekolah. Sebelum menerapkan suatu metode pembelajaran baru, guru hendaknya dapat membaca situasi dan kondisi siswa, karena suatu metode belum tentu sesuai untuk diterapkan di lingkungan yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA
-----------. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Akksara.
Abdul Ghafur. 1980. Desain Instruksional. Solo : Tiga Serangkai.
Ardana, Wayan. 1980. Beberapa Metode Statistik untuk Keperlian Penelitian Pendidikan. Malang : Swadaya.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka Cipta.
------------. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
------------. 1986.  Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
------------. 1989. Penilaian Program Pendidikan. Proyek Pengembangan LPTK Depdikbud. Ditjen Dikti.
------------. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara.
Bahri Syaiful Djamara. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : UN.
Combs, Arthur W.1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc, Boston.
Darajat Zakiyah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaktif Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum SLTP 1994, Landasan Program Pengajaran Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Guru dan Anak Didik dalam Interaktif Edukatif. Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Sinar Baru : Bandung.
-----------. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Hasibuan JJ dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remandja Karya.
Hasibuan JJ dan Sulthoni. 2004. Kemampuan Dasar Mengajar. Departemen Pendidikan-Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Pendidikan.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Mursell, James L. Successful Teaching (terjemahan). Bandung : Jemmars.
Roestiyah N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Soeratno dan Arsyat, Lincolin. 1988. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : BPFE.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 106 : Peningkatkan Ketrampilan Bahasa Indonesia Dengan Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Kasembon I Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Tahun 2006/2007

 PTK SD 106 : Peningkatkan Ketrampilan Bahasa Indonesia Dengan Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Kasembon I Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Tahun 2006/2007



 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pengembanagan kemampuan berbahasa merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan mata pelajaran dan sebagai bekal untuk memasuki dunia informasi. Mengingat alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran bahasa indoneesia di sekolah dasar dalam kurikulum 1994, yaitu ( Kelas I, kelas II, Kelas III ), sepuluh  jam perminggu, sedangkan untuk kelas IV, V ,VI delapan jam perminggu ( Depdikbud, 1994 ).
Apabila melihat kurikulum sekolah dasar 1994, khususnya mata pelajaran bahasa indonesia akan ditemukan beberapa pembaharuan. Pembaharuan tersebut terutama tampak pada penggunaan pendekatan komunikatif anintegrative dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Hal ini sejalan dengan pendapat K. Goodman tentang konsep keterampilan materi pelajaran bahasa yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu :,keterpaduan antara materi bahasa dalam pembelajaran bahasa itu sendiri dan keterpaduan antara pembelajaran bahasa dengan materi pebelajaran mata pelajaran lain. Perubahan lain bukan hanya tampak pada pendekatan komunikatif yang menekan pembelajaran yang berpusat pada siswa, tetapi sumber belajar atau sarana, alokasi waktu dan evaluasi yang tidak ditemukan dalam garis-garis besar program pembelajaran ( GBPP ) akan memberikan keleluasaan bagi guru dalam menyusun program pembelajaran. Hal ini di dukung oleh keterampilan berbahasa.
Karakteristik lain kurikulum 1994, mata pelajaran bahasa Indonesia juga tampak pada tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu :
1.       Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
2.      Mengembangkan keterampilan dasar menggunakan bahasa yaitu terampil berbahasa ( siswa belajar berbahasa ) dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.      Menggunakan bahan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungannya ( Sukarman, 1997 :78).
Kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia 1994 mengandung komponen terpadu yaitu :
Kebahasaan ( lafal, ejaan, tanda baca, struktur, kosa kata, paragraph dan wacana), pemahaman ( menyimak, membaca dan penggunaan bahasa berbicara dan menulis).
      Namun pengalaman menulis selama ini dengan cara belajar verbal siswa hanya mendengarkan guru berceramah dari hari ke hari, tidak membuat siswa senang mengikuti pelajaran, tetapi siswa menjadi jenuh dan tidak ada minat belajar.
      Muchlisoh, dkk ( 1998:5 ) mengutip pendapat psikolg, siswa yang hanya belajar dengan mendengarkan informasi dari guru “ Tidak “ dapat menyerap dan memahami pengetahuan dengan sepenuhnya. Siswa perlu belajar bagaimana menemukan informasi dengan berbagai cara. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, guru bukanlah satu-satunya orang yang “ serba tahu “ di dalam kelas.
      Sejalan dengan teori belajar bermakna Ausubel ( 1963) dikemukakan bahwa kebermaknaan belajar di tandai oleh munculnya dua kriteria, yaitu (1) Terjadinya hubungan Substantif aspek-aspek konsep informasi atau situasi baru dengan komponen yang relevan yang terdapat di dalam bentuk hubungan-hubungan bersifat derivative, elaborative, korelatif, maupun yang bersifat kualitatif atau representasional, (2) hasil belajar yang diperoleh bersifat tahan lama “ Actual “ eksperimental berbasis paa pengalaman pribadi dan minat.
      Waktu belajar siswa yang selama ini digunakan guru untuk ceramah, hendaknya dikembalikan pada siswa agar mereka dapat belajar aktif, kreaitf. Untuk itu guru harus mempersiapkan kegiatan belajar mengajar yang menarik, merangsang, menantang dan menyenangkan, melalui cara belajar yang bermakna dan bervariasi agar siswa  gemar belajar.
      Karena membaca adalah kunci pokok didalam belajar, yang terpenting adalah bagaimana mengupayakan membaca dan menulis menjadi suatu kegemaran. Budaya membaca perlu dikembangkan karena mempelajari sesuatu dengan membaca lebih dalam pengalamannya dari pada mendengarkan informasi.
      Adapun yang menjadi dasar mempelajari suatu ilmu pengetahuan adalah mengetahui dan paham apa yang dipelajari terutama bahasa yang digunakan. Dengan demikian bahasa merupakan syarat mutlak bagi anak untuk memahaminya. Oleh karena itu alokasi waktu pelajaran Bahasa Indonesia yang diwajibkan di Sekolah Dasar paling besar dari mata pelajaran lainnya.
      Mengerti dan memahami bahasa yang digunakan di buku-buku membantu siswa untuk aktif belajar. Pada akhirnya siswa memiliki kegemaran tersendiri untuk belajar ( membaca) dan tidak terbatas di sekolah saja. Sehubungan dengan kreatfitas guru di sekolah diperlukan melalui kritik diri ( refleksi) terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk menumbuhkan minat membaca pada siswa. Kemampuan membaca pada siswa merupakan dasar untuk belajar lebih giat setelah siswa memiliki minat yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri.
      Dapat dikatakan bahwa membaca merupakan kegiatan manusia untuk mengembangkan jiwanya. Apabila telah terampil dalam membaca mereka dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan, membentuk pengertian, mengembangkan daya pikir dan imajinasi, serta dapat membentuk sikap hidup yang baik, sebagai warga Negara yang berguna bagi masyarakat dan negaranya. (Supriadi, dkk, 1995).
      Dalam hal ini siswa dituntut sering belajar membaca, untuk sering dan banyak membaca, diperlukan minat yang besar untuk membaca. Kemampuan membaca siswa hendaknya diiringi pada upaya meningkatkan minat siswa dalam membaca, sehingga dapat mengubah “ Learning to read “ secara berangsur-angsur menjadi “ reading to learn”. Sehingga siswa kelas I mampu dalam keterampilan berbahasa (membaca), Muchlisoh,dkk ( 1992).
      Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa minat membaca sangat menurun( rendah ), yang implikasinya terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa Indonesia juga rendah ( Hasil belajar siswa rendah ).
      Atas dasar kenyataan itu penulis mengadakan penelitian kelas yang berjudul “Meningkatkan Ketrerampilan Berbahasa Indonesia Dengan Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Kasembon I Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Pada semester II Tahun Pelajaran 2006/2007 “
      Dengan maksud setelah selesai melakukan penelitian, indakan kelas ini, melalui refleksi diri guru dan siswa, diharapkan siswa terampil dalam berbahasa Indonesia sehingga prestasinya meningkat.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atasa maka Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) ini rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.      Apakah dengan menumbuhkan minat membaca dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia?
2.      Bagaimana cara menumbuhkan minat membaca agar keterampilan berbahasa Indonesia dapat meningkat ?
Alokasi waktu penelitian ini selama satu semester, tepatnya semester II tahun Pelajaran 2006/2007 dalam siklus pembelajaran di sekolah dasar dengan pokok bahasan “Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia Dengan Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Kasembon I Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Pada semester II Tahun Pelajaran 2006/2007 “


DAFTAR PUSTAKA
Ausebel, D.P, 1963. The Psychology of meaning Verbal Learning. New York, grune & Srattim
Arikunto, S. 1983. Dasar-dasar evaluasi pendidikan, prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina Aksara.
Baso, M. 1999.Kapita Selekta Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Alkon Training.
Depdikbud, 1994. Garis-garis Besar program Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI Sekolah Dasar. Jakarta : Dikdasmen.
De Porter,B.M.dkk.2000. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.
Hopkins, David. 1985. Teaching’s Guide the Classroom Research. Philadelphia : Open University, Milton Keynes.
Muchlisoh, dkk. 1992. Materi Pokok pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mc, Niff, jean. 1992. Action Research, principle and Practice. New York, Rontledge Champman & Hall, Inc.
Nasution, S. 1992. Metodologi Penulisan Neturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Supriadi, dkk. 1995. Materi Pokok pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Bagian proyek peningkatan mutu guru SD, Setara D-II 1995.
Sudjana, N. 1997. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar baru.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 105 : Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Bilangan Cacah dengan Modeln Permainan Lacak Kartu Bilangan Siswa Kelas III SDN Bayem IV Kecamatan Kasembon Malang Tahun Pelajaran 2003/2004.

 PTK SD 105 : Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Bilangan Cacah dengan Modeln Permainan Lacak Kartu Bilangan Siswa Kelas III SDN Bayem IV Kecamatan Kasembon Malang Tahun Pelajaran 2003/2004.



 ABSTRAKSI

xxxxxxxxxxxx 2003 : Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Bilangan Cacah dengan Modeln Permainan Lacak Kartu Bilangan Siswa Kelas III SDN Bayem IV Kecamatan  Kasembon Malang Tahun Pelajaran 2003/2004.
Kata kunci :  Operasi hitung bilangan,  Permainan lacak kartu bilangan.
Latar belakang penelitian ini adalah mutu pendidikan yang dilihat dari berbagai segi, salah satunya adalah dengan melihat prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya bahan pelajaran, bakat dan minat, kecerdasan serta factor guru dan instrument lingkungan.
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : apakah model permainan lacak kartu bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III Sekolah Dasar tentang konsep operasi hitung bilangan cacah.
Tujuan penelitian ini adalah : meningkatkan prestasi belajar siswa kelan III Sekolah Dasar tentang operasi hitung bilangan cacah.
Metode penelitian : kegiatan penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Bayem IV yang berjumlah 20 orang.
Hasil penelitian : dari data yang diperoleh dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar siswa, yakni 80 % dari jumlah siswa sudah mencapai 75 % taraf penguasaan konsep yang diberikan.


DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.2003.Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar.Jakarta:Depdiknas
GBPP Kelas III SD.1993.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Mulyana. A2.2001.Rahasia Matematika.Surabaya.Edutama Mulia
Wardani, I.G.A.K, Wahirdit Kuswaya, Nasoetion Noehi.2003.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Pusat Penerbit UT
Wibawa, Basukio.2004.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 104 : Penggunaan Media Pembelajaran OHP untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2008/2009

 PTK SD 104 : Penggunaan Media Pembelajaran OHP untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2008/2009


ABSTRAK
XXXXXXXXX 2008. Penggunaan Media Pembelajaran OHP untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2008/2009.
.
Kata kunci : minat belajar, media pembelajaran OHP
            Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membang-kitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa (Hamalik, 1986:23). Siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan. Untuk memanfaatkan semua alat indera dalam kegiatan pembelajaran diperlukan rangsangan (stimulus).
            Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (1) Apakah penggunaan media pem-belajaran OHP dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2008/2009?, Bagaimanakah dampak penggunaan media pem-belajaran OHP dalam proses pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2008/2009?
            Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui penggunaan media pembelajaran OHP dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat bela-jar PKn siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2008/2009, (2) ingin mengetahui dampak penggunaan media pembelajaran OHP dalam proses pembelajaran PKn pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2008/2009.
            Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research). Penelitian melalui beberapa tahap yaitu 1. Refleksi awal, 2. Perencanaan, 3. Tindakan Observasi, 4. Refleksi Akhir. Subyek siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pandanrejo 01 Keca-matan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2008/2009.
            Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran OHP dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pandanrejo 01 Keca-matan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2008/2009.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2003. Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Afifudin. 1988. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Massa.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bum Aksara.
Arief, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bogdan, R.C. & Biklen, S.H. 1982. QualitativeResearch in Education. Boston Uni-versity.
Bruner., J., S. 1966. Toward a Theory of Instruction. Cambridge: Havard University.
Dale, E. 1969. Audiovisual Methods in Teaching. (Third Edition). New York: The Dryden Press, Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdikbud. 1990. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Pembinaan SD.
Guba, IJ. G., L Lincoln. Y- S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.
E-lamalik, O. 1994. Media Pendidikan (Cetakan ke-7). Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Abadi.
Jasin, Anwar. 1971. Pedoman Pembuatan & Pemakaian Alat-Alat Peraga Pendidikan di Sekolah Dasar . Bandung: Remadja Karya.
Kemp, J. F. dtt Dayton, I.K. 1985. Planning dan Producing Instructional Media. (Fifth Edition). New York: Harper & Row, Publisher.
Miles, M.B.S. Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, L.J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda-karya.
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Nuturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.
Spradley, J.P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudjana, N. dan Rival, A. 1990. Media pembelajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Bandung.
Sudjana, N. dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Sukidin dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insane Cendekia.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Re-maja Rosdakarya.
Sunarso, 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 4 Sekolah Dasar. Bogor: Yudhis-tira.
Sutoyo. 1979. Psikologi Belajar. Malang.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Re-maja Rosdakarya.
Wardani. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wahab, Aziz. 2007. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Per-tama. Malang: Bayu Media Publishing.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 103 : Peningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Perkalian Melalui Strategi Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada Siswa Kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2007/2008

 PTK SD 103 : Peningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Perkalian Melalui Strategi Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada Siswa Kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2007/2008



 ABSTRAK

xxxxxxxxxxxxxxx, 2007. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Perkalian Melalui Strategi Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada Siswa   Kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2007/2008.
.
 Kata kunci : minat belajar, media pembelajaran OHP
             Guru sebagai pelaksana terdepan harus dapat mengantisipasi perkembangan, dengan memberikan materi pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang diinginkan. Hal ini apabila tidak dibarengi pengetahuan guru yang baik, maka tidak menutup kemungkinan pengetahuan akan tertinggal dengan pengetahuan siswa. Bahwa dengan strategi pembelajaran yang benar akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
            Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (1) Apakah pengunaan strategi pembelajaran Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Matematika pada siswa kelas IV?
            Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui pengunaan strategi pembelajaran Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Matematika pada siswa kelas IV.
            Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Instrumen penelitian ini yaitu pedoman, pengamatan, catatan lapangan, angket, tes, dan dokumentasi. Subyek siswa kelas IV di SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2007/2008.
            Berdasarkan hasil temuan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran penemuan terbimbing mulai dari siklus 1 sebesar 76,19%; siklus 2 sebesar 79,76%, siklus 3 mencapai 80,10% yang berarti terjadi peningkatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan pengunaan strategi pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas IV SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2007/2008.
DAFTAR PUSTAKA
Afifudin, S., Psikologi Pendidikan Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Massa.
Depdikbud. 1996. Petunjuk Pengajaran Berhitung. Jakarta: Ben Makara Wisesa.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka.
Kasri, Khafid, dkk. 2006. Super Matematika Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Moleong. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhsetyo, Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Winston.
Spradley, J., P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Tim Penatar Keliling P3D. 1989. Ilmu Mendidik. Surabaya.
Wardani. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116

PTK SD 102 : Penggunaan CTL untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Mata Pela-jaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V Semester II di SDN Pandan-rejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2005/2006

 PTK SD 102 : Penggunaan CTL untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Mata Pela-jaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V Semester II di SDN Pandan-rejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2005/2006



 ABSTRAK

zzzzzzzzzzzzzzzzz. Penggunaan CTL untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Mata Pela-jaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V Semester II di SDN Pandan-rejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2005/2006.
Kata kunci : keaktifan belajar, CTL
            Reformasi pembelajaran merupakan perubahan cara guru dalam memilih stra-tegi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Pelak-sanaan pembelajaran selama ini lebih banyak dilakukan di kelas, akibatnya siswa tidak bersentuhan dengan dunia nyata atau lingkungan. Guru sangat fasih berbicara tentang konsep tetapi tidak mengaitkan langsung dengan kehidupan sehari-hari maupun lingkungan belajar siswa. Guru kurang menyadari bahwa pemahaman dari konsep yang diberikan memerlukan gambaran-gambaran bagi siswa yang sebenarnya ada di sekeliling siswa atau pengalaman dari siswa itu sendiri. Guru kurang menggali potensi siswa untuk menenangkan dan mengorganisasikan perolehannya serta pengalamannya dalam pembelajaran.
            Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (1) Apakah dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keaktifan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V? (2) Apakah dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas V?
            Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui penggunaan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keaktifan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V. (2) Ingin mengetahui penggunaan Contextual Teaching and Learning siswa kelas V.
            Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Actions Research). Penelitian ini menggunakan beberapa tahap yaitu perencanaan, pengamatan (observasi), refleksi. Subyek siswa kelas V semester II SDN Pandanrejo 01 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tahun pelajaran 2005/2006.
 
DAFTAR PUSTAKA
Borg, W.R. Gall, J.P. & M.D. 1993. Applying Education Research A Practical Guide (End, Ed), N.Y. : Logman.
Hammerley, M (Ed), Case Studies in Classroom Research. Philadelpia : Open Uni-versity Press.
M.A. Dhari dan Milan Rianto. 1998. Metodologi Pengajaran. Malang : Depdikbud.
Nurhadi, M.Pd, Dr. 2003. Pendidikan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL). Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Tim Pelatih Penelitian Tindakan Universitas Negeri Yogyakarta. 2000. Penelitian Tin-dakan (Action Research). Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Winkel WS. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
WJS. Poerwodarminto. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 089 679 540 116