Senin, 07 Desember 2015

PTK SD 127 : Model Pembelajaran Realistik dengan Menggunakan Contoh yang Relevan dengan Pengalaman Anak Serta Model Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Konsep Pemahaman Siswa Tentang Sifat Bangun Ruang Siswa SD

 PTK SD 127 : Model Pembelajaran Realistik dengan Menggunakan Contoh yang Relevan dengan Pengalaman Anak Serta Model Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Konsep Pemahaman Siswa Tentang Sifat Bangun Ruang Siswa SD



 

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga profesional dituntut untuk memiliki kompetensi paedagogi, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Upaya untuk menguasai keempat kompetensi itu melalui pendidikan formal hanyalah merupakan syarat mutlak bagi guru. Akan tetapi upaya peningkatan kemampuan terus menerus (continuous improvement) merupakan syarat yang tidak perlu ditawar-tawar lagi. Salah satu pilihan upaya yang bisa digunakan guru untuk melakukan  continuous improvement adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas  merupakan salah satu alternatif model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran dalam beberapa siklus secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kesejawatan dan saling membutuhkan (Suharsimi Arikunto, 2006 : 23). Dengan kata lain PTK merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikanyang tak pernah berakhir. Dari segi profesionalisme, PTK juga dipandang sebagai suatu unjuk kerja seorang guru yang professional karena studi sistemik yang dilakukan terhadap diri sendiri dianggap sebagai tanda (hallmark) dari pekerjaan guru yang professional (Hopkins, 1993 dalam Wardani, 2000).
            Alasan lain yang juga ikut memperkuat perlunya guru melakukan PTK adalah keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan mungkin ditingkat yang lebih luas, sehingga ia perlu melakukan reviu terhadap kinerjanya sendiri, untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai masukan terhadap kinerjanya sendiri, untuk selanjutnya dipakai sebagai masukan dalam reviu  kinerja sekolah. Kegiatan menilai daya serap, reviu muatan kurikulum, atau reviu teknik pembelajaran yang efektif memerlukan keterampilan untuk melaksanakan PTK, guru akan merasa lebih mantap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan inovatif. Dengan kata lain PTK adalah suatu tindakan perbaikan pembelajaran yang memerlukan kompetensi secara komperhensif.
Untuk itulah dan melalui program pendidikan sarjana guru sekolah dasar Universitas Terbuka yang program akhirnya adalah menyusun laporan PTK  dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) peneliti melakukan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti diarahkan pada mata pelajaran Matematika . Berdasarkan hasil analisis nilai siswa kelas V SDN.Tanjakan II Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang untuk topik sifat bangun rung  diperoleh data sebagai berikut :
  1. Pada pembelajaran  konsep sifat bangun ruang, nilai rata-rata siswa  pada topik ini hanya mencapai 5,00 dari Kriteria Ketuntasan Minimal 6,00.
  2. Berdasarkan catatan penulis, pada pembelajaran konsep sifat bangun ruang ini siswa cenderung pasif.
            Berdasarkan refleksi yang penulis lakukan, identifikasi penyebab masalahnya antara lain :
  1. Guru kurang memberikan contoh-contoh soal realistik (sesuai dengan         pengalaman keseharian siswa).
  2. Guru kurang memberikan latihan.
  3. Guru tidak menggunakan media/alat bantu pembelajaran untuk memperjelas konsep.
  4. Kurangnya waktu pembelajaran.
  5. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam        proses pembelajaran.
  6. Guru kurang terampil mengelola kegiatan pembelajaran.
Dari analisis penyebab masalah, penulis dengan bantuan rekan sejawat dan supervisor, dalam hal ini adalah pengawas SD Kecamatan Rajeg merencanakan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya sebagai berikut :
a. Matematika
 Pembelajaran Konsep sifat bangun ruang  akan menggunakan :
1. Pendekatan pembelajaran realistik.
2. Frekuensi latihan pemecahan masalah di tambah
3. Menggunakan alat peraga model kerangka bangun.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah model pembelajaran realistik dengan menggunakan contoh yang relevan dengan pengalaman anak serta model bangun ruang dapat meningkatkan konsep pemahaman siswa tentang sifat bangun ruang ?
C.  Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Kegiatan perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan bertujuan :
  1. Mendeskripsikan pembelajaran realiatik untuk sifat bangun ruang.
  2. Mendeskripsikan dampak penggunaan pembelajaran realistik dengan penambahan latihan terhadap hasil belajar siswa.
  3. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan model pembelajaran realistik.
  4. Menerapkan solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala dalam menerapkan model pembelajaran realiatik dan alat perga modek kerangka bangun.
D.  Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Bagi siswa pembelajaran model pembelajaran yang lain dari biasanya memberikan pengalaman baru dan diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan belajarnya. Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa. Disamping itu, melalui penelitian ini siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan pendekatan ilmiah dan siswa didorong aktif secara fisik, mental, dan emosi dalam pembelajaran.
            Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional, dan pembelajaran inkuiri menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa. Memberikan kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran. Guru mempunyai kemampuan dalam merancang model pembelajaran yang merupakan hal baru bagi guru, dan menerapkannya dalam pembelajaran. Dengan penelitian ini, kemampuan guru mengaktifkan siswa dan memusatkan pembelajaran pada pengembangan potensi diri siswa juga meningkat, sehingga pembelajaran lebih menarik, bermakna, menyenangkan, dan mempunyai daya tarik. Disamping itu penelitian ini dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan refleksi diri atas kinerjanya melalui PTK.
           Bagi kepala sekolah penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta perlunya kerjasama yang baik antar guru dan antara guru dengan kepala sekolah.


DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk.(2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka
Anonim (2006) Kurikulum Standar isi. Jakarta : Depdiknas
Arifin, Zainal (1994). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; & Supardi (2006) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Karso, dkk. (2000) Pembelajaran Matematika II. Jakarta : Universitas Terbuka
Wardani, I G. A. K.; Wihardit, K; & Nasoetion, N (2000). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka



Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 089 679 540 116

0 komentar:

Posting Komentar