HUBUNGAN
ANTARA LAMA BERDIRI DENGAN TERJADINYA
NYERI PUNGGUNG BAWAH DADA MAHASISWA FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NYERI PUNGGUNG BAWAH DADA MAHASISWA FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB
.I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Nyeri punggung bawah (low hack pain) merupakan keluhan umum
yang pernah dialami oleh semua orang, tetapi jarang berakibat fatal. Meskipun
demikian sejak seseorang belajar berdiri dan berjalan, sejak saat itu juga
dihadapkan pada risiko nyeri punggung bawah. Keluhan nyeri punggung bawah
merupakan salah satu penyebab utama meninggalkan aktivitasnya
Salah satu penyebab nyeri punggung bawah adalah lama berdiri karena
tuntunan dari suatu pekerjaan, yang mengharuskan berdiri lama yang lebih dari
satu jam tanpa ada kesempatan untuk duduk. Seseorang yang secara terusmenerus
berdiri lama akan menambah keluhan nyeri punggung bawah karena punggung yang
salah statik dan tegang. Sehingga mereka butuh edukasi untuk mengurangi kcluhan
nyeri punggung bawah karena lama berdiri.
Kondisi ini merupakan yang sering terjadi pada mahasiswa farmasi saat
praktek. Praktek pada mahasiswa farmasi membutuhkan waktu untuk berdiri lama
kira-kira 5 - 6 jam. Faktor resiko terjadinya nyeri punggung bawah karena
tegangnya postur tubuh yang disebabkan beberapa aktivitas yang dilakukan secara
tidak benar seperti berdiri lama.
Waktu berdiri terjadi gerakan torsi adalah gerak putar korpus vertebra
akibat gaya mckanik yang dipengaruhi oleh diskus intervertebralis I sendi faset
dan ligamen-ligamen interspinal. Gerak torsi sering menimbulkan kerusakan
diskus yang mempercepat proses degenerasi diskus. Gerak gesek (shering
force) antara korpus vertebra menimbulkan pembebanan pada faset akan
bertambah. Pembebanan asimetris berkaitan dengan postrrr tubuh saat aktivitas
postur yang seimbang pada waktu berdiri terlalu lama (Pudjianto, 2001). Akibat
lama berdiri mcnycbabkan nyeri punggung bawah yang dapat mengganggu aktivitas
serta dapat meningkatkan biaya pengobatan.
Sebagian besar nyeri punggung tidak disebabkan oleh ganguan yang serius
dan umumnya sembuh sendiri, pemeriksaan menjadi kurang teliti dan penyebab yang
Iebih serius tidak dapat dikctahui dengan cepat. Seringkali diagnosis pasti
tidak dapat ditegakkan karena kurangnya pendekatan diagnostik. Mengingat
penyebab yang sangat beragam dan melibatkan banyak disiplin ilmu fisioterapi
berperan penting dalam menegakkan diagnosis. Dengan melakukan pemeriksaan
fisioterapi sangatlah dibutuhkan dalam menangani kondisi ini, sehingga nyari
punggung bawah dapat dikurangi atau dihilangkan.
Nampir semua jenis sakit pinggang dianggap sebagai manifestasi perubahan
degeneratif pada diskus intervertebralis yang mcngcnai unulus fibrosis. Pada
tahap berikutnya, hernia nuklcus pulposus sebagai faktor etiologik sakit
pinggang paling sering di diagnosa. Oleh karena peranan unsur miofasial, sakit
pinggang scring dianggap scbagai manifestasi proses patologik pada komponen
miofasial susunan neuro muskuloskeletal (Nuartha, 2008).
Mediagnosa nyeri pinggang atau low back pain harus sesuai dengan
keadaan sebenarnya, yang dapat diungkapkan oleh anamesa dan tindakan
pemeriksaan (diagnostik fisik). Karena sering terjadi penekanan serta berperan
penting unsur miofasial dalam patogenesis neuro muskuloskeletal, sehingga
sering di diagnosa sebagai Nyeri pinggang bawah atau moifasial (Nuartha, 2008).
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh lama berdiri
mahasiswa farmasi UMS terhadap terjadinya nyeri punggung bawah. Dengan
pemberian kuisioner pada mahasiswa farmasi UMS
B.
Identifikasi Masalah
Pemahaman tentang terbagai penyebab nyeri punggung bawah sangat penting
mengingat nyeri punggung bawah hanyalah suatu diagnosa klinis bukan diagnosa
etiologis. Diantara penyebab nyeri punggung bawah karena lama berdiri.Punggung
harus bekerja non stop 24 jam sehari,dalam posisi berdiri punggung harus bekarja
keras menyangga tubuh kita. $isa dibayangkan, jika kita tidak menjaga kesehatan
punggung maka nyeri punggung akan terjadi. Nyeri punggung yuang paling sering
terjadi yang disebabkan karena terlalu lama berdiri, sikap berdiri yang tidak
terlalu tepat, postur tubuh yang tidak ideal, aktivitas yang berlebihan, serta
trauma. Mencegah nyeri punggung yang harus dilakuakan adalah menghindari faktor
resiko (Gatam,2006)
Berdiri dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot pinggang
menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan bila, berlanjut
terus akan menyebabkan penekanan pada bantalan tulang belakang yang
mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Tekanan pada bantalan saraf pada saat
berdiri dianggap 100%. Pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga 50%
dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja I menit. Sedang pada pengerahan
tenaga < 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama. Tetapi pengerahan
otot satis sebesar 15 - 20% menyebabkan kelelahan dan nyeri jika berlangsung
sepanjang hari ( Pudjianto, 2001).
Keluhan umum penderita nyeri punggung adalah pada regio lumbo sacral, tanda
dan gejala lain yang dapat menyertai adalah nyeri yang menjalar sampai tungkai (iscialgia),
deviasi postur (scoliosis, hyperlordosis, flat back) ganguan gerak
tulang belakang, spasme otot paravertehralis, refered pain.
Disamping permasalahan yang tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui
huhungan lama berdiri mahasiswa farmasi UMS terhadap terjadinya nyeri punggung
bawah.
C.
Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya gangguan yang terjadi pada daerah kaki, disini
peneliti lebih menfokuskan terhadap terjadinya nyeri punggung bawah yang
disebabkan karena faktor lama berdiri.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
masalah yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan :
Apakah ada hubungan lama berdiri terhadap terjadinya nyeri punggung
bawah?
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, S, 2002. Prosedur Penelitian. Rieke Cipta
:.lakarta. Basmajian, John V., 1989; Therapiutik Exercise; Third
Edition, USA
Caillet, R., 1981. Low Back Pain Syndrome; Second
Edition, FA Davis Company: Philedelpia.
Chusid, J.G., 1990. Neuroanatomi Korelatif dan Neuro
Fungsional; Cetakan Kedua. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
De Wolf, A.N.& Mens, J.M.A., 1990; Pemeriksaan Alat
Penggerak Tubuh; Cetakan Kedua; Penerjemah Steven Pandago: Netheriland.
Feldman, D. E.. 2001. Risk Factor for The Development of Low
Back Pain in Andalescence. American Journal of Epidimologi. Diambil pada
tanggal 18 Oktober dari www. ProquesU pqdauto
Gempur, S, 2005; Pengaruh Titik Behan Tumpu Tubuh karena
Berdiri Terhadap Nyeri Punggung. Universitas Airlangga
Ig. Sujatno dkk, 2002; Sumher Fisis; Politeknik
Kesehatan Surakarta; Surakarta. Imric, David. 1995. Mengatasi Nyeri Punggung.
Arcan. Jakarta.
Kapandji, LA., 1990; The Physiology of Joint; Volume
Three Cruchill, Livingstone, USA.
Netter, Frank, H., 1990. Atlas of Human Anatomy; Second
Printing, Summit, New Jersey.
Notoadmodjo, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi
revisi). Jakarta : PT. Rieka Cipta.
Nuartha, AA.Bgs. 2004, Penatalaksanaan Nyeri Pinggang
Bawah Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar, diambil
pada tanggal 13 Februari 2008 dari www.search.epnet.com
Nurdwinuringtyas, 2007; Latihan Nyeri Pinggang; simposium
awam RS Pelni Jakarta
Parjoto, S., 2006; Terapi Listrik untuk Modulasi Nyeri. Ikatan
Fisioterapi Indonesia, Semarang.
Pearce, E., 2000; Anatomi dan Fisiologi untuk, Paramedis.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA HANYA SEBAGIAN
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar