Sabtu, 29 Desember 2012

KD 32 -HUBUNGAN ANTARA LAMA BERDIRI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH


HUBUNGAN ANTARA LAMA BERDIRI DENGAN TERJADINYA
NYERI PUNGGUNG BAWAH DADA MAHASISWA FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB .I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Nyeri punggung bawah (low hack pain) merupakan keluhan umum yang pernah dialami oleh semua orang, tetapi jarang berakibat fatal. Meskipun demikian sejak seseorang belajar berdiri dan berjalan, sejak saat itu juga dihadapkan pada risiko nyeri punggung bawah. Keluhan nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyebab utama meninggalkan aktivitasnya
Salah satu penyebab nyeri punggung bawah adalah lama berdiri karena tuntunan dari suatu pekerjaan, yang mengharuskan berdiri lama yang lebih dari satu jam tanpa ada kesempatan untuk duduk. Seseorang yang secara terus­menerus berdiri lama akan menambah keluhan nyeri punggung bawah karena punggung yang salah statik dan tegang. Sehingga mereka butuh edukasi untuk mengurangi kcluhan nyeri punggung bawah karena lama berdiri.
Kondisi ini merupakan yang sering terjadi pada mahasiswa farmasi saat praktek. Praktek pada mahasiswa farmasi membutuhkan waktu untuk berdiri lama kira-kira 5 - 6 jam. Faktor resiko terjadinya nyeri punggung bawah karena tegangnya postur tubuh yang disebabkan beberapa aktivitas yang dilakukan secara tidak benar seperti berdiri lama.
Waktu berdiri terjadi gerakan torsi adalah gerak putar korpus vertebra akibat gaya mckanik yang dipengaruhi oleh diskus intervertebralis I sendi faset dan ligamen-ligamen interspinal. Gerak torsi sering menimbulkan kerusakan diskus yang mempercepat proses degenerasi diskus. Gerak gesek (shering force) antara korpus vertebra menimbulkan pembebanan pada faset akan bertambah. Pembebanan asimetris berkaitan dengan postrrr tubuh saat aktivitas postur yang seimbang pada waktu berdiri terlalu lama (Pudjianto, 2001). Akibat lama berdiri mcnycbabkan nyeri punggung bawah yang dapat mengganggu aktivitas serta dapat meningkatkan biaya pengobatan.
Sebagian besar nyeri punggung tidak disebabkan oleh ganguan yang serius dan umumnya sembuh sendiri, pemeriksaan menjadi kurang teliti dan penyebab yang Iebih serius tidak dapat dikctahui dengan cepat. Seringkali diagnosis pasti tidak dapat ditegakkan karena kurangnya pendekatan diagnostik. Mengingat penyebab yang sangat beragam dan melibatkan banyak disiplin ilmu fisioterapi berperan penting dalam menegakkan diagnosis. Dengan melakukan pemeriksaan fisioterapi sangatlah dibutuhkan dalam menangani kondisi ini, sehingga nyari punggung bawah dapat dikurangi atau dihilangkan.
Nampir semua jenis sakit pinggang dianggap sebagai manifestasi perubahan degeneratif pada diskus intervertebralis yang mcngcnai unulus fibrosis. Pada tahap berikutnya, hernia nuklcus pulposus sebagai faktor etiologik sakit pinggang paling sering di diagnosa. Oleh karena peranan unsur miofasial, sakit pinggang scring dianggap scbagai manifestasi proses patologik pada komponen miofasial susunan neuro muskuloskeletal (Nuartha, 2008).
Mediagnosa nyeri pinggang atau low back pain harus sesuai dengan keadaan sebenarnya, yang dapat diungkapkan oleh anamesa dan tindakan pemeriksaan (diagnostik fisik). Karena sering terjadi penekanan serta berperan penting unsur miofasial dalam patogenesis neuro muskuloskeletal, sehingga sering di diagnosa sebagai Nyeri pinggang bawah atau moifasial (Nuartha, 2008).
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh lama berdiri mahasiswa farmasi UMS terhadap terjadinya nyeri punggung bawah. Dengan pemberian kuisioner pada mahasiswa farmasi UMS

B.      Identifikasi Masalah
Pemahaman tentang terbagai penyebab nyeri punggung bawah sangat penting mengingat nyeri punggung bawah hanyalah suatu diagnosa klinis bukan diagnosa etiologis. Diantara penyebab nyeri punggung bawah karena lama berdiri.Punggung harus bekerja non stop 24 jam sehari,dalam posisi berdiri punggung harus bekarja keras menyangga tubuh kita. $isa dibayangkan, jika kita tidak menjaga kesehatan punggung maka nyeri punggung akan terjadi. Nyeri punggung yuang paling sering terjadi yang disebabkan karena terlalu lama berdiri, sikap berdiri yang tidak terlalu tepat, postur tubuh yang tidak ideal, aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Mencegah nyeri punggung yang harus dilakuakan adalah menghindari faktor resiko (Gatam,2006)
Berdiri dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan bila, berlanjut terus akan menyebabkan penekanan pada bantalan tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Tekanan pada bantalan saraf pada saat berdiri dianggap 100%. Pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja I menit. Sedang pada pengerahan tenaga < 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama. Tetapi pengerahan otot satis sebesar 15 - 20% menyebabkan kelelahan dan nyeri jika berlangsung sepanjang hari ( Pudjianto, 2001).
Keluhan umum penderita nyeri punggung adalah pada regio lumbo sacral, tanda dan gejala lain yang dapat menyertai adalah nyeri yang menjalar sampai tungkai (iscialgia), deviasi postur (scoliosis, hyperlordosis, flat back) ganguan gerak tulang belakang, spasme otot paravertehralis, refered pain.
Disamping permasalahan yang tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui huhungan lama berdiri mahasiswa farmasi UMS terhadap terjadinya nyeri punggung bawah.

C.      Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya gangguan yang terjadi pada daerah kaki, disini peneliti lebih menfokuskan terhadap terjadinya nyeri punggung bawah yang disebabkan karena faktor lama berdiri.

D.      Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan :
Apakah ada hubungan lama berdiri terhadap terjadinya nyeri punggung bawah?
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2002. Prosedur Penelitian. Rieke Cipta :.lakarta. Basmajian, John V., 1989; Therapiutik Exercise; Third Edition, USA

Caillet, R., 1981. Low Back Pain Syndrome; Second Edition, FA Davis Company: Philedelpia.

Chusid, J.G., 1990. Neuroanatomi Korelatif dan Neuro Fungsional; Cetakan Kedua. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

De Wolf, A.N.& Mens, J.M.A., 1990; Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh; Cetakan Kedua; Penerjemah Steven Pandago: Netheriland.

Feldman, D. E.. 2001. Risk Factor for The Development of Low Back Pain in Andalescence. American Journal of Epidimologi. Diambil pada tanggal 18 Oktober dari www. ProquesU pqdauto

Gempur, S, 2005; Pengaruh Titik Behan Tumpu Tubuh karena Berdiri Terhadap Nyeri Punggung. Universitas Airlangga

Ig. Sujatno dkk, 2002; Sumher Fisis; Politeknik Kesehatan Surakarta; Surakarta. Imric, David. 1995. Mengatasi Nyeri Punggung. Arcan. Jakarta.

Kapandji, LA., 1990; The Physiology of Joint; Volume Three Cruchill, Livingstone, USA.

Netter, Frank, H., 1990. Atlas of Human Anatomy; Second Printing, Summit, New Jersey.

Notoadmodjo, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi revisi). Jakarta : PT. Rieka Cipta.

Nuartha, AA.Bgs. 2004, Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar, diambil pada tanggal 13 Februari 2008 dari www.search.epnet.com

Nurdwinuringtyas, 2007; Latihan Nyeri Pinggang; simposium awam RS Pelni Jakarta

Parjoto, S., 2006; Terapi Listrik untuk Modulasi Nyeri. Ikatan Fisioterapi Indonesia, Semarang.

Pearce, E., 2000; Anatomi dan Fisiologi untuk, Paramedis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA HANYA SEBAGIAN


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar