HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN
TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH
PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR
TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH
PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan keluhan
yang sering kita dengar dari orang usia lanjut, namun tidak tertutup
kemungkinan dialami oleh orang usia muda (Paliyama, 2003). Low back pain atau
nyeri punggiuig bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kiu-ang baik (Maher, Salmond
& Pellino, 2002). Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai
penyakit muskuloskeletal, gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah.
Menurut Rakel (2002), low back pain adalah nyeri punggung bawah yang
berasal dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur lain pada daerah
tersebut. Low back pain diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu kronik
dan akut. Low back pain akut terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu.
Sedangkan low back pain kronik terjadi dalam waktu 3 bulan (Rogers,
2006). Dengan demikian low back pain adalah gangguan muskuloskeletal
yang pada daerah punggung bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan
aktivitas tubuh yang kurang baik.
Faktor resiko terjadinya low back pain karena tegangnya postur
tubuh, obesitas, kehamilan, faktor psikologi dan beberapa aktivitas yang
dilakukan dengan tidak benar seperti mengangkat barang yang berat dan duduk
yang lama. Duduk lama pada murid sekolah atau mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung
juga dapat mengakibatkan terjadi nyeri punggung (Klooch, 2006 dalam Zamna,
2007).
Usia merupakan faktor yang memperberat terjadinya low back pain, sehingga
biasanya di derita oleh orang berusia lanjut karena penurunan fungsifungsi
tubuhnya terutama tulangnya sehingga tidak lagi elastis seperti diwaktu muda.
Tetapi saat ini sering ditemukan orang berusia muda sudah terkena low back
pain (Paliyama, 2003). Penelitian yang dilakukan Klooch (2006) terhadap
murid sekolah di Skandinavia menemukan 41,6 persen yang menderita nyeri
punggung bawah selama duduk di kelas, terdiri dari 30 persen yang duduk selama
satu jam, dan 70 persen yang duduk lebih dari satu jam. Dengan demikian usia
bukan lagi faktor yang memperberat melainkan faktor pendukung.
Masalah nyeri punggung bawah yang timbul akibat duduk lama menjadi
fenomena yang sering terjadi saat ini. 60 % orang dewasa mengalami nyeri
punggung bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau
yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi
yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat
merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan
penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia
nukleus pulposus (Chang, 2006 dalam Zamna, 2007). Fenomena diatas sekarang
juga terjadi pada pengendara sepeda motor, terutama para sales
perusahaan-perusahaan yang memasok barang-barang ke toko-toko, pekerjaan yang
dijalani setiap hari diatas kendaraan memungkinkan terjadinya low back pain.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti pada PT. Sampoerna Telekomunikasi
Indonesia (Ceria) di Solo, dilihat dari jam kerja yang dimulai dari
pukul 09.00 - 17.00 wib, para sales bisa berkendara sampai 6 jam setiap harinya
dengan diselingi istirahat. Kegiatan diatas kendaraan yang dilakukan para sales
dalam setiap hari hampir lebih dari 80% dari waktu berkerja para sales
tersebut.
Sukarto (2007) mengatakan, "Saat manusia duduk, beban maksimal lebih
berat 6-7 kali dari berdiri. Tulang atlas yang menyangga tengkorak mengalami
beban terberat. Jika riding position-nya salah, bagian tulang belakang
yakni vertebra lumbal 2-3 (mendekati tulang pinggul) akan terserang nyeri
punggung bawah. Jika salah terus, berulang-ulang apalagi ditambah getaran
kontinu, akan timbul radang (artrosis lumbalis) lalu pengapuran tulang belakang
dan terjepitnya syaraf tulang belakang. Jika sudah parah bisa terjadi fraktur
atau patah". Putra (2007) mengatakan bahwa pabrikan harus merancang posisi
pengendara dan penumpang yang baik aman dan nyaman karena hal ini juga
mempengaruhi ergonomi motor. Kaitannya terhadap si pengendara yang didalamnya
mempelajari antropometri (human dimension), Bio Mechanic (ilmu tentang
gerak tubuh), fisiologi (faal, psikologi dan penginderaan). Berkendara pun
harus memperhatikan ketahanan tubuh, jangan berkendara lebih dari 2,5 jam
karena inilah waktu maksimal yang masih bisa dijalani tubuh. Namun variabel
waktu ini dapat berkurang bila pengendara tidak memiliki daya tahan tubuh yang
baik akan posisi berkendara yang salah. Keluhan nyeri punggung bawah akan mulai
dirasakan setelah 6 bulan, apabila pengendara sepeda motor secara rutin
berkendara setiap hari minimal 2,5 jam (Sukarto, 2007). Menurut Samara (2004) ,
setelah duduk selama 15-20 me-nit, otot-otot punggung biasanya mulai letih,
mulai dirasakan nyeri ptmggung bawah. Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan
Idyan tahun 2005 pada mahasiswa ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia sebanyak 35 responden yang duduk setiap perkuliahan selama 1- 3 jam.
Didapatkan data sebanyak 4 orang atau 11,4% responden mengalami nyeri ringan,
sedangkan 37,1% atau 13 responden yang mengalami nyeri sedang dan sebanyak 51,4
% atau 18 orang responden mengalami nyeri berat. Tingkatan nyeri yang dirasakan
mahasiswa sangat dipengaruhi oleh prilaku mahasiswa pada saat duduk.
Apabila kejadian duduk dalam waktu lama saat berkendara tersebut tenis
terjadi, sangat berpotensi sekali terjadinya keluhan nyeri punggung bawah pada
pengendara sepeda motor, khususnya para sales perusahaan yang menghabiskan
paling tidak 80% waktu berkerja mereka diatas motor. Apabila terjadi nyeri
punggung bawah pada para sales tersebut, secara tidak langsung akan menurunkan
tingkat produktifitas. Dan bagi perusahaan tempat mereka berkerja, akan
mengalami kerugian. Oleh karena itu peneliti menganggap sangat perlu untuk
mengetahui, apakah ada hubungan antara lama berkendara dengan timbulnya keluhan
nyeri punggung bawah. Dimana bila kondisi ini memiliki hubungan, diharapkan
timbulnya keluhan nyeri punggung bawah dapat diminimalisir atau dicegah
sehingga gangguan-gangguan yang disebabkan oleh nyeri punggung bawah, seperti
penurunan tingkat produktifitas dapat dicegah.
B.
Identifikasi Masalah
Punggung harus bekerja tanpa berhenti 24 jam sehari. Dalam posisi duduk,
berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, harus
bekerja keras menyangga tubuh kita. Bisa dibayangkan , jika kita tak jeli
menjaga kesehatan punggung, maka nyeri punggung atau nyeri tulang belakang atau
back pain pun menimpa. penyebab low back pain yang paling sering
adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat,postur tubuh yang tidak
ideal (improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Jadi, untuk mencegah
nyeri punggung, yang harus dilakukan adalah menghindari semua itu (Gatam,
2006).
Duduk lama dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot punggung
menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan, bila ini
berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang
yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf
pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang duduk tegak dapat
menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen. Tekanan
ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk
ke depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot
punggungnya lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih
ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar. Setelah duduk selama
15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih. Maka, mulai dirasakan
nyeri punggung bawah (Samara, 2004).
Pada sales perusahaan-perusahaan yang dalam berkerjanya menggunakan
kendaraan sepeda motor dalam memasarkan produknya, dalam sehari mereka bisa
berkendara minimal 6 jam.
C.
Batasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, teori dan biaya maka pada
penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan terhadap lama waktu berkendara yang
dijalani setiap hari minimal 2,5 jam dalam sehari, pada pengendara sepeda motor
jenis bebek, pada sales selular ceria di kota solo.
D.
Perumusan Masatah
Sukarto
(2007), mengemukakan bahwa dalam berkendara pun harus memperhatikan ketahanan
tubuh. Jangan berkendara lebih dari 2,5 jam karena
DAFTAR
PUSTAKA
Alimul, A.
Azis, 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta.
Salemba Medika.
Andargini,
Rivai, 2007. Beda Wanita dan Pria Saat Berkendara. Diambil pada tanggal
26 juli 2008 dari ww w.reader.com.
Anonim,
2007, Vibrasi : Pengaruh Getaran Motor Bagi Tubuh. Diambil pada tanggal
23 Desember 2008 dari www. Sd.irah;i-'I'htmdermet
Arikunto,
S, 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta. Rieke Cipta.
Apley, AG
and Louis S, 1995. Terjemahan Orthopedi dan Fraktur Sistem Apley. Edisi
ke-7, Widya Medika. Jakarta.
Caillet, R,
1981. Low Back Pain Syndrome. Second Edition, FA Davis Company,
Philadelphia.
Chusid,
J.G. 1994. Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional. Cetakan
kedua. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Free
Dictionary. 2006. Siting, diambil pada tanggal 31 Oktober 2007 dari httml
Ghozali,
Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariabel Dengan Program SPSS. Semarang
: Badan Penerbit UNDIP.
Idyan,
Zamna. 2007. Hubungan duduk lama saat perkuliahan dengan keluhan "low back
pain". Diambil pada tanggal 4 april 2008 dari
Kapandji,
LA, 1974. The Physiology of The Joint. Second Edition Churchill Living
Stone. New York.
Kuntono,
HT, 2007. Anatomi Fungsional Vertebrae. Diambil pada tanggal 1.7
November 2008 dari www.
PhysioSBY.com
Mardiman,
Sri, dkk, 1994. Buku Pegangan Kuliah: Dokuemntasi Persiapan Praktek
Profesional Fisioterapi II. Depkes RI, Akademi Fisioterapi Surakarta.
Surakarta.
Notoatmodjo,
2005; Metodologi Penelitian Kesehatan(Edisi Revisi); Jakarta: PT Rieke
Cipt
Paliyama,
J.M., 2003; Perbandingan Efek Terapi Arus Interferensi dengan TENS dalam
Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Muskuloskeletal; FK Undip Semarang,
Semarang.
DAFTAR
PUSTAKA HANYA SEBAGIAN
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar