PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL KACANG ASIN BOGARES TAHUN
2001-2005 DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA LOKAL
DI DESA BOGARES KIDUL KECAMATAN PANGKAH
KABUPATEN TEGAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Tahapan-tahapan untuk mewujudkan sasaran dalam bidang ekonomi Pelita IV
PJP ke II, yaitu penataan dan pemantapan industri nasional yang mengarah pada
penguatan, pendalaman, peningkatan perluasan dan penyebaran industri keseluruh
wilayah Indonesia. Dewasa ini perhatian terhadap industri kecil di tanah air
semakin besar. Secara yuridis formal usaha kecil termasuk di dalamnya usaha
usaha non formal dan tradisional telah mendapatkan tempat dan memiliki landasan
berpijak yang kuat, karena secara resmi telah dicantumkan dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN).
Dibidang ekonomi sasaran pokok yang hendak dicapai dalam pembangunan
jangka panjang adalah terciptanya keseimbangan antara pertanian dan industri
serta perubahan-perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia,
sehingga produksi yang berasal dari luar pertanian menjadi bagian yang semakin
besar dan industri menjadi tulang punggung ekonomi. Dengan memperhatikan
sasaran pembangunan tersebut maka pembangunan industri memiliki peranan yang
sangat penting. Industri bukan saja harus semakin ditingkatkan tetapi harus
mampu meningkatkan rangkaian proses produksi industri untuk memenuhi kebutuhan.
(Kansil, 1986:4)
Hal diatas menunjukan betapa besar peran industri kecil dalam pembangunan
diantaranya:
1. Industri kecil memberikan
lapangan kerja pada penduduk pedesaan yang pada umumnya tidak bekerja secara
rutin.
2. Industri kecil memberikan
tambahan pendapatan bukan saja untuk pekerja, tetapi juga anggota keluarga dan
anggota masyarakat.
3. Dalam hal tertentu industri kecil
memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat secara lebih efisien dan
lebih murah dibanding dengan industri menengah dan besar. (Mubyarto,1983:216)
Industri-industri di Indonesia dewasa ini dalam perkembangannya mengalami
peningkatan, dan sudah mulai berjalan seperti yang diharapkan. Tetapi bukan
berarti industri-industri di Indonesia tidak mengalami hambatan, terutama pada
industri kerajinan rumah tangga dan industri kecil. Hambatan-hambatan yang
dialami industri rumah tangga dan industri kecil bukan berarti menjadikan
sektor industri kecil tidak mengalami perkembangan atau tidak berproduksi sama
sekali. (Bangun, 1989:21)
Pertambahan penduduk di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 1990, jumlah penduduk di Indonesia
179,4 juta jiwa dan pada tahun 1995 naik menjadi 194,8 juta jiwa atau naik
sebesar 1,7%. Sedangkan menurut proyeksi berdasarkan supas (survei penduduk
antar sensus 1999) jumlah penduduk tahun 1999 mencapai sekitar 206,5 juta jiwa,
jika dibandingkan dengan proyeksi tahun 1998 naik sebesar 1,04% (BPS,1999:33).
Hal ini tentu membawa konsekuensi masalah ketenagakerjaan terutama
pengangguran, sehingga perlu suatu kebijaksanaan untuk mengatasi masalah
pengangguran ini.
Permasalahan tersebut perlu diatasi dengan usaha perluasan lapangan
pekerjaan khususnya untuk daaerah pedesaan, mengingat sebagian penduduk
Indonesia masih bertempat tinggal di pedesaan. Hasil survei tahun 1999
menunjukan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perkotaan
sekitar 79.946.716 jiwa, sedang yang di pedesaan mencapai 126.553.284 jiwa,
artinya sekitar 61,28% penduduk Indonesia masih bertempat tinggal di pedesaan.
(BPS,1999:34)
Sejak dahulu Desa Bogares Kidul telah berdiri industri rumah tangga
kacang asin bogares. Adanya industri tersebut dikarenakan ada faktor
pendorongnya yaitu tersedianya bahan baku (kacang) dalam jumlah yang melimpah
serta ketrampilan yang didapat secara turun temurun dari nenek moyang mereka.
Kacang asin bogares merupakan makanan kecil khas Tegal. Dengan kualitas
kacang yang baik dengan ditambah bumbu garam dan digoreng dengan menggunakan
pasir maka menjadikan kacang asin ini bila dimakan akan terasa renyah dan
gurih. Kacang asin khas Bogares tidak seperti kacang asin yang diperjualbelikan
di daerah-daerah lain karena kacang asin ini masih ada kulit arinya dan di
goreng dengan menggunakan pasir.
Desa Bogares Kidul sebagai sentra pembuatan kacang asin bogares sehingga
menjadikan desa ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar jumlahnya
hingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan
menjadikan Desa Bogares Kidul menjadi terkenal di derah-daerah lain khususnya
di wilayah Kabupaten Tegal dan Kota Tegal.
Perkembangan industri kecil kacang asin bogares dari tahun 2001-2005
mengalami penurunan, baik dari bahan baku, modal maupn jumlah produksi meskipun
ada peningkatan pada daerah pemasaran tetapi belum bisa menjangkau secara
merata ke daerah lain. Perkembangan teknologi yang masih sederhana sehingga
jumlah produksi kacang asin masih kurang memenuhi kebutuhan pasar.
Atas dasar pemikiran tersebut maka diadakan penelitian dengan judul
“Perkembangan Industri Kecil Kacang Asin Bogares Tahun 2001-2005 dan
Kontribusinya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Desa Bogares Kidul Kecamatan
Pangkah Kabupaten Tegal”
1.2
Perumusan
Masalah
Masalah merupakan suatu hal yang timbul karena adanya tantangan,
kesangsian dan kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, baik yang
telah ada atau akan ada. Berkenaan dengan uraian diatas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan industri
kecil kacang asin bogares di desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah Kabupaten
Tegal tahun 2001-2005?
2. Seberapa besar kontribusi
industri kecil kacang asin bogares terhadap penyerapan tenaga kerja lokal?
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penetian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rhineka Cipta.
Ashari, Saleh.J. 1986. Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bangun, Darwin. 1989. Managemen Industri Perusahaan. Jakarta:
Depdikbud.
Bintarto, R. 1989. Buku Geografi Sosial. Yogyakarta: UP Spring
BP-7 Pusat. 1994. Bahan Penataran GBHN. Jakarta: BP-7
BPS. 2001. Jateng Dalam Angka 2001. Semarang. BPS
Budiharjo, 1997. Kutipan Skripsi Dengan Judul “Faktor-Faktor
Penghambat Perkembangan Gerabah di Desa Bumirejo Kecamatan Lendah Kabupaten
Kulonprogo”.
Daljoeni N. 1992. Geografi Baru, Organisasi Keruangan Dalam Teori dan
Praktek. Bandung: Alumni.
Depdikbud, 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Perusahaan Modern.
Jakarta: Balai Pustaka.
Djojohadikusumo, Sumitro. 1995. Ekonomi Pembangunan. Jakarta:
Pembangunan.
Irawan, Suparmoko. 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
DAFTAR ISI
HANYA SEBAGIAN
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar