UPAYA
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DALAM MENYUSUN DAN MENGGUNAKAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN MELALUI SANGGAR KEGIATAN MGMP
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mencapai tujuan
dengan mudah dan menyenangkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang sistematis. Hal tersebut
tentu dapat terlaksana jika didukung oleh suasana kelas yang kondusif,
keaktifan dan kreatifitas guru serta motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Namun pada intinya bahwa motivasi
merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar.
Berlakunya Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan mewajibkan
guru untuk memiliki Sertifikat Pendidik melalui ujian Sertifikasi. Salah satu
kompetensi yang dituntut adalah kompetensi pedagogik, dari merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan evaluasi dan analisis
hasil evaluasi serta tindak lanjut.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, merupakan
acuan utama bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, penilaian serta tindak lanjutnya. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 41 tahun 2007 telah disahkan pada tanggal 28 Maret 2007. Namun,
hingga penelitian ini dilaksanakan RPP yang ditunjukkan guru-guru umumnya masih
menggunakan skenario pembelajaran konvensional.
Masih dominan pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada guru (teacher centre oriented). Menggunakan strategi
pembelajaran ekspositori dengan didominasi oleh metode ceramah, diskusi dan
tanya jawab. Hampir tidak ada perangkat pembelajaran khususnya RPP yang
menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centre oriented)
dengan pendekatan diskoveri inkuiri. Tidak tampak adanya proses eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi oleh siswa. Pembuatan perangkat pembelajaran dan RPP
adalah sangat urgen, menurut Hamzah B. Uno (2006:4) : “Perbaikan
kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran”.
Perencanaan Pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan
kualitas pembelajaran.
Selain itu, permasalahan yang sering ditemukan di sekolah adalah
kurangnya persiapan Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang masih
monoton. Dan dari data yang ada, hanya sekitar 10% guru yang memiliki perangkat
pembelajaran yang lengkap, sementara yang lain masih belum memiliki. Jikapun
ada, perangkat yang digunakan belum maksimal, bahkan kebanyakan perangkat yang
ada bukan buatan sendiri. Sehingga dampak dari kegiatan proses belajar mengajar
di kelas menjadi tidak menarik dan tidak
memotivasi siswa.
Permasalahan tersebut timbul dikarenakan minimnya pengetahuan dan
kemampuan guru dalam menyusun dan menggunakan perangkat pembelajaran sehingga
kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak dipersiapkan dan dirancang dengan
baik.
Melalui PTS ini diharapkan guru-guru dapat lebih melatih diri dan
meningkatkan kemampuan menyusun dan menggunakan perangkat pembelajaran dengan
maksimal sehingga secara otomatis jika proses pembelajaran dirancang dengan
baik, maka akan menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dapat dengan mudah
mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, maka masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
(1)
Guru tidak menggunakan perangkat pembelajaran dengan
maksimal;
(2)
Pembelajaran tidak maksimal dan tidak menarik;
(3)
Pembelajaran masih verbalisme dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi;
(4)
Rendahnya motivasi dan kreatifitas guru dalam
melaksanakan tugas mengajar;
(5)
Lebih dari 50% guru tidak memiliki persiapan mengajar
yang maksimal;
(6)
Hanya sedikit guru yang datang tepat waktu pada jam
pertama mengajar;
(7)
Hanya sedikit dari siswa yang mencapai KKM yang telah
ditentukan.
C. Pembatasan
Masalah
Dari masalah-masalah yang telah teridentifikasi seperti telah disebutkan
di atas, maka masalah penelitian dibatasi pada masalah Guru yang tidak
menggunakan perangkat pembelajaran
dengan maksimal.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di
atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1)
Apakah dengan kegiatan MGMP akan meningkatkan kemampuan
guru dalam menyusun dan menggunakan perangkat pembelajaran?;
(2)
Model MGMP bagaimana yang tepat untuk dilakukan dalam
upaya meningkatkan kemampuan guru menyusun dan menggunakan perangkat pembelajaran?
E. Tujuan
Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini
bertujuan untuk:
(1)
Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan
menggunakan perangkat pembelajaran;
(2)
Meningkatkan motivasi, inovasi dan kreatifitas guru
melaksanakan tugas mengajar;
(3)
Meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
F. Manfaat
Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
kepala sekolah dalam memecahkan masalah guru, meningkatkan motivasi guru dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sehingga menjadi lebih profesional, meningkatkan
prestasi siswa dalam pembelajaran, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja dan
mutu sekolah secara keseluruhan.
Di samping itu
langkah-langkah yang tepat dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan
menggunakan perangkat pembelajaran dapat menjadi acuan dalam menyeselaikan
masalah yang sama bagi peneliti lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1993. Buku Pedoman MGMP Seluruh Indonesia. Jakarta: Ditjen
Dikdasmen
----------, 1998. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan MGMP SLTP dan
SLTA.
Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Danim, Sudarwan, 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Moleong, Lexy.J., 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: CV Alfabeta.
Sukmadinata, N.S, 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sutopo,HB., 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Wijaya, Ali Aksun, 2006. Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Semarang: CV Duta Nusaindo.
Zamroni, Dr, 2004. Pedoman Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.
-----------,http://www.google.com/. Kata kunci Musyawarah
Guru Mata Pelajaran, Model Perangkat Pembelajaran, Contextual Tecahing and
Learnong.
Sumber-sumber lain yang relevan.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar