PENERAPAN BUDGER PRODUKSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAAN DAN PENGENDALIAN
HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. CAHAYA SURYA TUNAS TAPIOKA
DI SONOHARJO WONOGIRI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada umumnya suatu perusahaan didirikan
dengan tujuan mencari keuntungan. Keuntungan diperoleh jika pendapatan yang
diterima lebih besar dari jumlah biaya keseluruhan yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut.
Dalam usahanya untuk mencapai tujuan
tersebut, perusahaan menghadapi banyak masalah. Hal ini disebabkan karena pada
masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Misalnya apakah
persaingan akan semakin ketat ataukah tidak, apakah keadaan usaha dimana stabil ataukah tidak, apakah
sumber bahan baku dipasar tersedia cukup banyak ataukah berkurang dan
sebagainya. Disamping itu pada masa yang akan mungkin akan banyak alternatif
pilihan. Untuk memilih alternatif yang tepat dan untuk memperkirakan keadaan
usaha dimana yang akan datang. perusahaan memerlukan perencanaan yang dapat
dijadikan sebagai pedoman kerja yang sekaligus sebagai alat koordinasi seta
alat pengawasan.
PT. Cahaya Surya Tunas Tapioka adalah
suatu perusahaan tepung tapioka yang melaksanakan produksinya aecara terus-menerus
(kontinyu). Oleh sebab itu dalam kegiatan produksinya sehari-hari, jumlah barang yang diproduksi harus
diperhitungkan agar tidak terlalu banyak perbedaan
antara jumlah produksi dan jumlah penjualannya. Jika produksi barang banyak dan
penjuahannya sedikit maka barang akan menumpuk di gudang, sedangkan jika
permintaan pasar tinggi tetapi produksi sedikit akan terjadi kekurangan barang.
Selain masalah budget (rencana)
produksii hal yang tidak kalah pentingnya adal.ah perhitungan harga pokok
produksi barang tersebut. Karena harga pokok produksi dipergunakan untuk
menentukan harga pokok produksi. Kesalahan dalam menghitung harga pokok produk
akan dapat merugikan perusahaan. Misalnya jika harga pokok produk ditetapkan
terlalu rendah sehingga harga jual rendah maka perusahaan akan rugi. Tetapi
jika harga ditetapkan terlalu tinggi maka ada kemungkinan konsumen akan beralih
ke produk yang dihasilkan oleh pesaing.
Berdasarkan alasan tersebut diatas maka
penulis mengambil judul "PENERAPAN BUDGET PRODUKSI SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. CAHAYA SURYA TUNAS
TAPIORA DI SOT3OHARJO G70NOGIRI ".
B.
Perumusan
Masalah
Rencana yang telah ditetapkan agar dapat
tercapai dengan baik maka diperlukan kegiatan pengendalian. Suatu rencana harga
pokok produksi diperlukan perencanaan serta pengendalian terhadap unsur-unsur
harga pokok produksi yang merupakan unsur dari biaya produksi, yeitu Biaya
bahan mentah, biaya tenaga kerja maupon Biaya overhead pabrik. Dengan penetapan
budget produksi maka diharapkan, suatu perusahaan dapat merencanakan serta
mengendalikan biaya produksi maaka harga pokok produksi dapat terkendali juga.
Dalam penetapan budget produksi masih banyak perusahaan melakukan budget
produksi yang kurang baik, begitu juga perusahaan tepung tapioka PT Biaya Surya
Tunas Tapioka dalam penetapan budget produksi masih kurang baik, sehingga dapat
merugikan perusahaan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka dapat
disusun perumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah dengan penyusunan budget
produksi dapat dipakai sebagai dasar kebijaksanaan penentuan barge pokok
produksi pada perusahaan Tepung Tapioka PT. Cahaya Snrya Tunas Tapioka.
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun
beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah dengan bndget produksi dapat dipakai
sebagai kebijaksanaan penentuan harga pokok produksi pada perusahaan Tepung
Tapioka PT Cahaya Surya Tunas Tapioka ?
2. Untuk mengetahui kebiOaksanaan perwahaan dalam menialankan
usahanya
D. Kegunaan
Penelitian
Dari berbagai masalah dan tyinan dalam
penelitian ini 3eperti yang telah dikemukakan, maka penelian ini diharapkan
berguna untuk:
1. Menerapkan
teori yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya di
dalam suatu perusahaan.
2. Sebagai
bahan masukan bagi perusahaan yang dapat dipergunakan untuk menghitung
harga pokok produksinya secara cermat dan teliti
3. Diharapkan
pula bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk kepentingan suatu
perbandingan bagi peneliti yang lain yang akan meneliti lebih lanjut mengenai
masalah serupa.
E.
Kerangka Pemikiran
Untuk
memberikan gambaran agar mempermudah dalam menganalisis, maka dibuat secara
skematis kerangka pemikiran sebagai berikut:
GAMBAR I
SKEMA KERANGKA PENTUAN ANGGARAN PRODUKSI
DAN HAGA POKOK PRODUKSI
Keterangan:
Variabel dependen :
Harga Pokok Produksi
Varianbel independen :
Anggaran BR. Anggaran FTKL dan Anggaran
BOP
BBB :
biaya bahan Baku
BTKL :
biaya Tenaga Kerja langsung
BOP :
Biaya Overhead pabrik
Dari skema diatas yang merlebih dahulu ditentukan adalah
anggaran penjualan. Anggaran penjualan ditambah dengan anggaran persediaan
akhir dipakei untuk menentukan anggaran produksi yang dipergunakan sebagai
pedoman oleh Perusahaan untuk memproduksi barang tersebut.
Anggaran biaya bahan baku. Biaya tenaga keria langsung dan
biaya overhead pabrik dapat diketahui setelah anggaran produksi diketahui.
Kemudian dari berbagai unsur biaya dijumlahkan untuk mengetahui harga pokok
produksinya.
F.
Definisi
Operasional Terhadap Variabel Yang Digunakan
1. Anggaran Penjualan
Adalah perkiraan jumlah
barang yang bira terjual dalam suatu periode tertentu. Secara sederhana hisa
dihitung dengan menggunakan metode trend Arend garis lurus.
2. Anggaran Persediaan Akhir
Anggaran persediaan
akhir dipakai untuk mengisi persediaan barang di gudang, yang kemudian dipakai
sebagai persediaan awal pada periode berikutnya.
3. Anggaran produksi
Diperoleh dengan cara
meniumlahkan anggaran penjualan dan anggaran persediaan akhir. Anggaran
produksi inilah yang dipakai untuk menentokan jumlah barang yang harms
diproduksi oleh perusahan
4. Biaya bahan baku
Adalah harga pokok dari
bahan yang digunakan untuk mebentuk suatu produk dan dapat langsung dibehankan
dalam perhitungan harga pokok produk.
5. Biaya tenaga keria langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan
untuk gaji /upah tenaga keria yang langsung menangani hingga terbentuknya
produk tersebut.
6. Biaya overhead pabrik
adalah semua biaya yang
dibutuhkan untuk memproduksi barang tersebut selain Biaya hahan baku dan Biaya
tenaga kerja langsung
7. Harga pokok produk
Menunjukkan keseluruhan
hiaya-biaya yang dibebankan untuk mengolah suatu produk.
G. Anggapan Dasar
dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
Dalam penelitian ini
didukung adanya anggapan dasar. yaitu sebagai berikut:
a.
Perusahaan
menganut perhitungan harga pokok produk dimana biaya produksinya dikumpulkan
selama langka waktu tertentu.
b.
Perusahaan
menghasilkan produk yang homogen sifatnya, standar dan tidak tergantung dari
spesifikasi yang diminta oleh.pembeli
c.
Karena sifat
produk yang homogen maka kegiatan produksinya dapat dilaksanakan secara
kontinyu.
2. Hipotesis
Untuk memecahkan
masalah serta untuk pedoman dan pengarahan penelitian maka diperlukan
hipotesis.
Hipotesis adalah merupakan jawaban
sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan
masalah. Hipotesis ini harus dibuktikan kebenarannya atau ketidekhenarannya
lewat pengumpolan data dan penganalisaan data. (Djarwanto Ps. 1.987:13).
Mengingat pentingnya hipotesis yaitu
sebagai petunjuk sementara pemecahan masalah, maka dalam penelitian ini dikemukakan suatu hipotesisi sebagai berikut:
“Bahwa harga pokok produk yang
ditetapkan oleh perusahaan tepung tapioka PT Cahaya Surya Tunas Tapioka terlalu
tinggi sehingga membuat harga jual terlalu tinggi"
H.
Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Obyek penelitian dalam
masalah ini adalah PT. Cahaya Surya Tunas Tapioka di Wonogiri Kengan
pertimbangan:
a. Dalam perusahaan ini terdapat kasus yang diteliti
b. Perusahaan ini bersedia memberikan data yang dibutuhkan
c.
Letak perusahaan
strategis mudah dijangkau sehihgga akan
sangat mempermudah komunikasi serta menghemat waktu, tenaga den biaya bagi
peneliti.
2. Data yang diperlukan
a.
Data Primer
Adalah
data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Adapun jenis data tersebut
terdiri dari:
1)
Laporan
penjualan tahun 1997-1999
2)
Laporan hasil
produksi tahun 1997-1999
3)
Laporan biaya
prodaksi tahun 1997-1999
4)
Laporan biaya
tenaga kerja langsung dan Biaya overhead pabrik tahun 1997-1999
5)
Laporan penggunaan behan baku tahun 1997-1999
6)
Laporan
pembelian bahan baku tahun.1997-1999
7)
Laporan
perhitungan harga pokok produksi tahun 1997-1999.
b.
Data Sekunder
Adalah
data diperoleh bukan oleh peneliti sendiri namun diperoleh dari pihak-pihak
lain yang mungkin telah meneliti masalah yang sama.
1)
Studi pustaka
yaltu mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan mata kuliah
manejemen produksi dan akuntensi biaya serta buku-buku lain
2)
Pihak-pihak lain
yang mengatahui tentang perusahaan tersebut yang bersedia dijadikan sumber
informasi
3. Teknik Pengumpulan Data
a.
Interview atau
wawancara
Yang
mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan atau petugas yang
bersangkotan dengan masalah tersebut di dalam lingkongan perusahaan.
b.
Questionare
Yaitu
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan penelitian.
4. Metode Analisis Data
Untuk keperluan
penghitungan harga produk digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Menentukan
Forecast penjualan
Forecasat
penjualan ini dipakai untuk menentukan besarnya rencana (anggarar) produksi
untuk tahun-tahun berikutnya. Metode yang dipengunakan adalah metode trend
(garis lurus), dengan rumus:
Y
= a
+ bx
dimana:
a
= dan b =
Keterangan:
y
= Volumen penjualan tahun yang diramalkan
x
= Jumlah tahun yang dibitung dari tahun dasar
a
= Bilangan konstanta atau sama dengan penjualan pada waktu x = 0
b
= Bilangan perubah satuan waktu pangkat satu
n
= Jumlah tahun dasar
b.
Menentukan
anggaran produksi
Rumus
budget/anggaran produksi adalah:
Tingkat Penjualan (rencana penjulan) XXX
Tingkat persediaan akhir XXX +
Jumlah kebutuban XXX
Persediaan awal XXX -
jumlah unit yang diproduksi XXX
c.
Menghitung
kebutuhan bahan mentah
Kebutuhan
bahan mentah pada poriode tersebut dihitung
untuk digunakan menentokan anggaran pembelian bahan mentah
d.
Menentukan
anggaran pembelian bahan mentah
Menghitung
jumlah pembelian bahan mentah yang paling ekonomis dengan rumus:
EOQ
=
Dimana
R
= Kebutuhan bahan baku
s
= Biaya pesan
P
= Harga beli per unit.
I
= Biaya simpan
e.
Menghitung biaya
tenaga kerja langsung
f.
Menghitung biayaa
overhead pabrik
g.
Perhitungan
harga pokok produksi
Dihitung berdasarkan anggaran Biaya hahan mentah. anggaran
biaya tenaga kerja lansung dan anggaran biaya overhead pabrik. Cara perhitungan
adalah:
Biaya bahan baku x
x x
Biaya tenaga kerja langsung x
x x
Biaya overhead pabrik x
x x +
Harga pokok produksi x
x x
DAFTAR PUSTAKA
Agus Ahyari, 1988, Anggaran
Perusahaan, Bagian Penerbiatan Fakultas EkonomiUGM, Yogyakarta.
Bambang Riyanto, 1984, Dasar-
Dasar Pembelajaran Perusahaan, Yayasan Badan Penerbitan Gajah mada,
Yogyakarta.
Gunawan Adisaputra dan marwan
Asri, 1992, Anggaran Perusahaan, Bagian Penerbiatan Fakultas Ekonomi
UGM, Yogyakarta.
Indriyo Gito Sudarman, 1994, Sistem
Perencanaan dan pengendalian Produksi, Bagian penerbiatan Fakultas Ekonomi
UGM, Yogyakarta.
M. Munandar, 1992, Buidgeting,
Bagian Penerbiatan Fakultas Ekomoni UGm, Yogyakarta
Mulyadi, 1992, Akuntasi
Biaya, Penemtuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, bagian penerbiatan
STIE YKEU, Yogyakarta
Supriyono, 1992, Akuntansi
Biaya, Pengumpulan dan Penentuan Harga Pokok, BPFE UGM, Yogyakarta.
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS
lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar