ANALISIS FAKTOR KARAKTERISTIK KERJA,
SITUASI
KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN KANTOR
KECAMATAN JEBRES SURAKARTA
KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN KANTOR
KECAMATAN JEBRES SURAKARTA
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Suatu instansi dalam proses operasinya mempunyai
beberapa tujuan, di antaranya adalah tujuan untuk mengembangkan instansi. Di
dalam mencapai tujuan tersebut instansi berusaha untuk meningkatkan kualitas
kinerja. Hal ini dilakukan untuk dapat memberikan kontribusi yang memadai.
Bertambahnya kualitas tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah sebagai suatu konsep yang menunjukkan
adanya kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari seorang pegawai. Seorang pegawai dinilai produktif
jika ia mampu menghasilkan output atau produk yang lebih besar dari tenaga
kerja lain untuk satuan waktu yang sama (Ravianto, 1985: 11).
Kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi kerja pada
diri pribadi pegawai dari instansi tersebut. Motivasi ialah konsep yang
menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri pegawai yang memulai
dan mengarahkan perilaku. (Gibson, 1989:94).
Motivasi yang ada pada diri seseorang merupakan
kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan
kepuasan dirinya (Handoko; 1995:94). Suatu hal yang perlu digaris bawahi
bahwa untuk menumbuhkan motivasi kerja tersebut perlu dicari penyebab yang dapat
menumbuhkan motivasi tersebut. Motivasi dapat ditimbulkan oleh faktor internal
dan faktor eksternal, tergantung dan mana suatu kegiatan dimulai. Motivasi
internal berasal dari pribadi seseorang. Motivasi eksternal menjelaskan
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor
intern yang dikendalikan oleh manajer yang meliputi suasana kerja, kondisi
kerja, kebijaksanaan instansi dan hubungan kerja, seperti penghargaan, kenaikan
pangkat dan tanggung jawab (Reksohadiprodjo; 1990:258). Kebutuhan dan keinginan
yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kebutuhan
ialah kekurangan yang dirasakan seseorang pada suatu saat tertentu. Jadi secara
singkat dapat dikatakan dengan pemenuhan kebutuhan pegawai oleh pimpinan,
merupakan salah satu hal yang dapat mendorong pegawai untuk dapat melaksanakan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.
Segala macam kebutuhan yang dapat dinilai dengan uang
kita masukkan dalam kebutuhan mateial, sedangkan segala macam kebutuhan yang
tidak dapat dinilai dengan uang kita masukkan dalam kebutuhan non material.
(Manullang; 1992:125). Mengingat kebutuhan dikelompokkan ke dalam dua golongan,
maka pemenuhan kebutuhan juga dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu
material dan non material.
Semakin diperhatikan tujuan-tujuan perseorangan dalam
suatu instansi, akan semakin giat masing-masing perseorangan/pegawai melakukan
pekerjaannya, yaitu berarti semakin mudah untuk mencapai tujuan instansi.
Kalau dihubungkan dengan masalah kinerja, bagian yang
mendasar pada manajemen adalah anggapan bahwa kinerja karyawan dapat diperbaiki
bila para karyaxvan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, kapan mereka
diperbolehkan berperan serta dalam proses menetapkan harapan-harapan tersebut,
dan kapan mereka dinilai hasil-hasilnya. Apabila karyawan gagal berperan secara
wajar, seorang pimpinan harus menilai penyebab masalah tersebut. Prestasi
karyawan di bawah standar mungkin disebabkan sejumlah, faktor, mulai dari
ketrampilan kerja yang buruk hingga lingkungan keija yang buruk. Wahyusumidjo
(1984) dalam bukunva Kepemimpinan dan Motivasi mengatakan bahwa motivasi kerja
adalah dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Terdapat tiga faktor variabel karakteristik yang
mempengaruhi timbulnya motivasi kerja karyawan di lingkungan organisasi, yaitu
karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan situasi kerja (Porter dan
Miles dalam Stoner dan Freeman, 1989). Karakteristik individu, terdiri dari
minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja. Karal.-teristik
pekerjaan adalah sifat dan tugas karyawan dan meliputi jumlah tanggung jawab,
macam tugas, dan tingkat kepuasan yang seseorang peroleh dari karakteristik
pekerjaan itu sendiri. Karakteristik situasi kerja adalah faktor-faktor, dalam
lingkungan kerja seseorang.
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seorang karyawan
di dalam menyelesaian pekerjaan. Ada enam faktor yang menentukan tingkat kerja
(prestasi kerja) seorang karyawan. Faktor penentu ini adalah lingkungan,
perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan balik, dan sistem
penggajian. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suatu lingkungan kerja
yang menyenangkan mendorong tingkat kinerja karyawan yang paling produktif.
Dalam banyak kasus, uraian jabatan merupakan penyumbang kinerja yang jelek.
Definisi-definisi tugas yang tidak jelas dengan mudah dapat mengikis tingkat
kinerja. Menurut pendapat Porter dan Miles (dalam Stoner dan Freeman, 1989),
ada tiga hal yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu motivasi, kemampuan clan
persepsi peran.
Penilaian kinerja yang efektif melibatkan komunikasi
dua arah. Dalam komunikasi ini, atasan dan bawahan berbagi peluang untuk saling
bertukar pikiran yang bersifat konstruktif dan akan meningkatkan kontribusi
karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
Kinerja sebuah instansi merupakan akumulasi kinerja
semua individu yang ada di dalamnya. Perusahaan yang mampu bersaing adalah
perusahaan yang senantiasa berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya dengan cara
meningkatkan kinerja semua individu yang ada di dalam perusahaan.
Lingkungan Kantor Kecamatan sebagai salah satu kantor
pelayanan publik pada era reformasi ini dituntut memberikan pelayanan yang baik
bagi penggunanya atau masyarakat.
Suatu tantangan bagi instansi tersebut untuk dapat
mewujudkan strategi tersebut. Seiring dengan berkembangnya tuntutan masyarakat
tersebut maka seluruh aparat atau perangkat, diharapkan untuk terus
meningkatkan profesionalisme baik pada pengembangan kegiatannya, manajemen
intern, maupun sumberdaya manusia.
Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta.
Walaupun motivasi bukanlah satu-satunya determinan yang mempengaruhi kinerja
pegawai, tetapi penulis ingin membuktikan apakah ada pengaruh faktor-faktor
motivasi kerja yang berupa Krakteristik kerja, situasi kerja clan karakteristik
individual terhadap kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres
Surakarta.
B.
Perumusan Masalah
Oleh karenanya dalam penelitian ini, penulis mencoba
untuk mengidentifikasi masalah utama dalam penelitian adalah :
Apakah faktor motivasi kerja yang berupa karakteristik
pekerjaan dan situasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres baik secara individual maupun
bersama-sama ?
C.
Batasan Masalah
Banyak faktor motivasi kerja yang mempengaruhi kinerja
pegawai, tetapi penulis membatasi hanya pada faktor motivasi kerja yang berupa
motivasi kerja yang berasal dari karakteristik pekerjaan dan situasi kerja.
D.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui secara lebih jelas pengaruh antara
faktor-faktor motivasi kerja yang berupa karakteristik pekerjaan dan situasi
kerja terhadap kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres
Surakarta.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan teoritis, ke dalam situasi nyata, serta
menambah pengetahuan praktis di bidang SDM terutama mengenai motivasi kerja
yang berkaitan dengan kinerja pegawai.
2.
Bagi
Instansi
Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada Lingkungan Kantor Kecamatan
Jebres Surakarta terutama mengenai masalah-masalah personalia yang dihadapi
oleh instansi dalam rangka pengambilan keputusan.
F.
Hipotesis
Berdasarkan pengertian motivasi kerja dan kinerja
pegawai, maka penulis merumuskan hipotesa adalah : Diduga ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara faktor-faktor motivasi kerja yang berupa
karakteristik pekerjaan, situasi kerja dan karakteristik individual terhadap
kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Sritua, 1992. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi, Ghalia,
Jakarta Damodar Gujarati. (1995). Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Drucker, Peter, 1985, Inovation and Entrepreneurship, (Alih
bahasa oleh Rusydi Naib), Erlangga, Jakarta.
Edwin Flippo, 1976, Personal Management, Edisi ke lima, Mc.
Grow Hill Inc, Singapore.
Frederick Herzverg, 1966. Motivation in Work, Harvard Business
Review.
Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, Manajemen Personalia, Bagian
Satu, BPFE UGM, Yogyakarta, 1990.
J. Ravianto, 1985, Productivitas dan Manusia Indonesia, Lembaga
SIUP, Jakarta John Soeprihanto, 1984, Manajemen Personalia, BPFE,
Yogyakarta. Koeswara, Motivasi, Teori dan Penelitian, Angkasa, Bandung,
1989.
Manullang, Manajemen Personalia, Cetakan Ketiga, Aksara Baru,
Yogyakarta, 1972.
Riyanto, Produktivitas dan Mutu Kehidupan Seri Produktivitas I, 1985.
Saiffudin Azwar, Reabilitas dan Validitas, Interprestasi, dan
Komputasi, Liberti, Yogyakarta, 1986.
Siagian, Sondang P, Teori Motivasi dan Aplikassinya, Bina
Aksara, Jakarta, 1989.
Sukanto Resohadiprojo, M Com Phd dam Drs. T. Hani Handoko, Organisasi
Instansi, Teori, Struktur dan Perilaku, BPFE, Yogyakarta, 1988.
Sutrisno Hadi, Analisa Regresi, Andi Offset, Cetakan Ketiga,
1985. Sutrino Hadi, 1993. Metodologi Research. Andi Offset. Yogyakarta.
Steers, Richard, 1980, Efektivitas Organisasi Kaidah Tingkah Laku, Alih
Bahasa Magdalena Jamin, Erlangga, Jakarta.
T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1985.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar