Kamis, 18 Oktober 2012

E-195 ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENARIKAN SUMBER DANA JANGKA PANJANG TERHADAP KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM BIASA


ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENARIKAN SUMBER
DANA JANGKA PANJANG TERHADAP KEPENTINGAN
PEMEGANG SAHAM BIASA PADA PT PERKEBUNAN
NUSANTARA IX (PERSERO) DI SURAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian telah menjadikan kemakmuran masyarakat semakin bertambah. Oleh karena itu dengan perkembangan tersebut telah menjadikan masyarakat mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan berbagai sumber daya guna meningkatlcan kemalamrannya Menurut Adam Smith, meningkatnya kemalanuran akan mendorong berhambahnya jumlah penduduk Di samping itu jumlah penduduk yang bertambah berarti kebutuhan manusia juga semakin bertambah pula, dan ini berarti pasar yang cukup luas bagi penisshaan apabila terdapat cukup daya beli. Konsekuensi logis dari perkembangan ini mengakibatkan semakin meningkattrya permintaan akan produk dan di sisi lain semakin luasnya pasar semakin mendorong berkembangnya investasi.
Teknologi industri selalu mengalami perkembangan, efisiensi dan pemanf'aatan yang semakin besar terus dihasilkan dan diciptakan sehingga pereaingan menjadi semakin ketat, ditambah lagi dengan luasnya hubungan perdagangan intemasional, sehingga teijadi pola pola persaingan di antara perusahaan-perusahaan di dunia. Untuk kepentingan tersebut masing-masing perusahaan sudah barang tentu dituntut untuk terus bisa hidup dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Di sisi lain supaya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dibutuhkan adanyapembentukan modal secara terus menerus yang akan digimakan oleh penisahaan untuk membiayai perluasan usaha di masa yang akan datang. Dalam usaha memenuhi kebutuhan akan tambahan modalnya, penrsahaan dapat menarik modal saham maupun hutang (yang menurut jangka waktunya dapat dibedakan menjadi hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) (Munawir, 1983:18). Pada umumnya usaha untuk memenuhi modal dapat dilakukan dengan cara menarik hutang/kredik Cara ini relatif lebih mudah dan dapat diperoleh jumlah dana yang relatif lebih banyak dari pada menggimakan modal sendiri. Hutang pada dasarnya merupakan sumber pembelanjaan bagi perusahaan. Menunit Bambang Riyanto (1980:6) ditinjau dari sumber modal itu diperoleh, sumber pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi sumber pembelsnjaan intern dan ekstern. Sumber pembelanjaan intern dapat dipenuhi dari laba ditahan dan pembelaujaan intensii; yaitu dengan menggunakan penyusutan-pemyusutan aktiva tetap. Sedangkan sumber pembelaujaan ekstern antara lain berasal dari modal saham serta pembelanjaan asing yang dapat diperoleh dari kreditur.
Dengan litang yang ditarik setiap perusahaan mengharapkan agar perusahaannya dapat maju dan berkembang dengan lebih cepat Oleh karena itu dengan mengambil hutang berarti perusahaan siap menghadapi berbagai kemungkinan risiko di masa yang akan datang. Adapun secara shvkhir manajerial, dalam proses penarikan hutang direksi dihadapkan path kepentingan para pemegang saham, yang menghendaki adanya kemakmuran yang maksimum yang ditunjukksn dengan harga saham yang selalu naik.
PT. Perkebunan Nusantara IX merupakan Persero yang melaksanaksn aktivitas usaha pada proses produksi gala untuk memenuhi kebutuhan konsttmsi gula dalam negeri. Kebutuhan gula terus meningkat karenah jumlah konsumsi masyarakat akan gula semakin bertambah. Di satu pihak  permintaan akan gula terus meningkat dan pangsa pasar bagi produk penisahaan semskin bertambah luas. Di lain pihak terjadi penunman nilai ekonomis mesin mesin pengolah gula, yang mengakibatkan rendahnya produktivitas mesin.tersebut. Sehingga kapasitas produksi yang tersedia tidak dapat mengimbangi meningkatnya permintaan Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan berbagai alternatif tindakan. Salah satu alternative tersebut adalah adalah menanbah jumlah mesin atau mengganti mesin yang sudah tidak layak operasi. Investasi semacam ini sudah barang tentu membutuhkan dana untuk operasionalisasinya. Karena terbatasnya sumber dana intern yang tersedia, peausa6aan mengambil kebijakan untuk memsnfaatkan sumber dana ekstern yaitu dengan hutang janglta ganjang sebagai sumber investasi aktiva tetap penusahaan.

B.      Perumusan Masalah
Penggimaan hutang jangka panjang untuk membiayai kepentingan imrestasi menimbulkan kewajiban tetap bagi perusahaan yang berupa persentase bunga tertentu pertahun dari jumlah pinjaman. Biaya ini akan dikurangkm pada besamya keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum dikurangi pajak. Di sisi lain pihak manajemen yang sama sekali tidak mau menggunakan dana ekstern akan merugikan pemegang saham dengan hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari sumber tersebut Atas dasar pemikiran itulah maka penumusan masalah yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:
1.       Bagaimanakah pengaruh kebijakan penarikan sumber dana jangka panjang terhadap kesejahteraan para pemegang saham biasa ?.
2.       Bagaimanakah prospek pemegang saham atas usaha yang dilakukan oleh perusahaan ?
3.       Bagaimanakah tingkat pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang atas kebijakan penarikan hutang jangka panjang ?

C.      Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.       Untuk mengetahui pengaruh penarikan hutang jangka panjang perusahaan terhadap kesejahteraan paraa pemegang saham.
2.       Untuk mengetahui prospek pemegang saham atas usaha yang dilakukan oleh perusahaan.
3.       Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan perusahaan atas kebijakan penarikan sumber dana jangka Panjang

D.      Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:
1.       Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan unhik pengambilan keputusan terhadap masalah masalah investasi yang akan dilakukan
2.       Memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan atau terkait dengan perusahaan dalam upaya untuk meningkatklan kesejahteraan para pemegang saham.

E.       Kerangka Pemikiran
Hutang jangka panjsng yang ditarik oleh perusahaan merupakan bagian usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal yang digunakan untuk membiayai ekspansi guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Ekspansi yang dilakukan dimaksudkan untuk mengganti mesin-mesin yang sudah tidak produktif dengan mesin mesin yang lebih baru dengan demikian dapat dicapai batas kapasitas yang dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan sehingga target produksi dan penjualan dapat ditingkatkan.
Hutang yang ditarik menimbulkan kewajiban tetap berupa prosentase bunga tertentu pertatiun dari besarnya jumlah pinjaman yang merupakan komponen biaya sebelum biaya pajak Konsekuensi dari biaya ini akan menurunkan bessrnya laba yang tersedia bagi para pemegang saham. Apabila jumlah laba yang tersedia kecil maka rate of return akan semakin kecil. Dengan demikian akan terjadi penurunan nilai saham, yang berakibat mernmmnya kemakmuran bagi para pemegang saham.
Secara lebih jelas kerangka pemikiran dapat kami gambarkan sebagai berikut:

GAMBAR 1
KERANGKA PEAEIIMRAN PENGARUH KEBIJAKAN PENARIKAN
UMBER DANA JANGKA PANJANG TERHADAP PEMEGANG SAHAM BIASA –

F.       Hipotesis
Jika bunga pinjaman lebih tinggi dari rate of return, maka penarikan hutang jangka panjang mengakibatkan :
1.       Turunnya kemakmuran para pemegang saham
2.       Buruknya prospek pemegang saham atas usaha yang dilakukan penisahaaa
3.       Rendahnya tingkat peitumbuhan perusahaan.


G.      Metode Penelitian
1.       Daerah penelitian
Sebagai daerah atau lingkup dari penelitian ini adalah PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) di Surakarta. Pernilihan atas perusahaan ini didasarkan path pertimbangan bahwa lokasi pabrik tersebut di wilayah Kotamadya Surakarata. Dengan demikian akan lebih memudahkan peneliti dalam mengadakan penelitian.
2.       Sumber Data
Sumber data untuk penelitian ini berasal dari PT.Perkebunan Nusantara IX serta data data dari sumber lain yang relevan.
3.       Jenis Data
a.       Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari gerusahaan. Data primer ini antara lain berupa informasi-informasi yang berkaitan dengan saham dan hutang jangka panjang untuk periode 1993-1996 diperusahaan
b.       Data sekunder, yakni data yang pengumpulannya diusahakan secara tidak langsung oleh peneliti.
Data ini meliputi: - laporan nigi laba periode 1993 - 1996
- laporan neraca periode 1993 - 1996
4.       Teknik Analisis Data
Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan, teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a.       Analisis Nilai Saham - Franco Modgliani dan Merton RMiller.
Digunakan untuk menghitung harga sahatu/nilai saham perusahaan pada awal suatu periode dengan menggimakan rumus sebagai berikut (Abas  Kardinata,1987 : 235)
PO
Keterangan :
Po =Nilai saham/perusahaan pada awal periode
D1 =Nilai tunai deviden
P1 =Nilai sahamlperusahaan pada akhir periode
r = Tingkat kapitalisasilpemulihan
b.       Tingkat Kapitalisasi
Untuk mengetahui besarnya tingkat pemulihan/kapitalisasi yang dicapai perusahaan digunakan rumus sebagai berikut (Indriyo Gitosudarmo, 1986 : 103)
r =  
-          Laba yang tersedia bagi pemegang saham :
Penjualan netto                                                                           Rp. xxx
Harga Pokok Produksi                                                             Rp. xxx   (-)
Laba kotor                                                                                   Rp. xxx
Biaya Operasi                                                                             Rp. xxx   (-)
EBIT                                                                                              Rp. xxx 
Bunga pinjaman                                                                         Rp. xxx   (-)
Laba bersih sebelum pajak                                                      Rp. xxx
Pajak                                                                                              Rp. xxx   (-)
Laba yang tersedia bagi pemegang saham                         Rp. xxx
c.        Penilaian tingkat perhmibuhan nilai saham/perusahaan
Tingkat pertumbuhan pada suatu tahun dihitung dengan menggunakan tahun sebagai dasar dan dinyatakan dalam persentase. Untuk mengetahui  tingkat/ laju pertumbuhan digunakan rumus sebagai berikut (Abas kartadinata, 1983 :39)
G     = Tingkat pertumbuhan dalam persentase
Po    = Nilai saham/peivsahaan sebelumnya (tahun dasar)
Pi     =Nilai sahamlperusahaan sekarang
Langkah selanjutnya untuk membuktikan hipotesis, cara yang digunakan adalah membandingkan besamya nilai saham sebelum hutang jangka panjang dengam nilai saham setelah hutang jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Abas Kartadinata 1987. Analisis Belanja PT. BinaAksara Jakarta

Alex Nitisemito. 1979. Pembelanjaran Perusahaan. Ghalia Indonesia Jakarta

Bambang Riyanto. 1990. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada Yogyakarta

Goris Keraf 1984. Komposisi. Nusa Indah. Ende Flores.

Indriyo Gitosudarmo. 1986. Prinsip Dasar Manajemen. BPFE UGM. Yogyakarta.

R. Subekti. 1994. Kitab Undang-Undang Huktun Dagang dan Kepanitian. Jakarta

Sukanto Reksohadiproio. 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan. BPFE UGM. Yogyakarta

Winarno Stwachmad. 1986. Dasar dan Teknik Research. CV. Tarsito. Bandung


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar