PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMAHAMAN POKOK BAHASAN
INTEGRAL GUNA MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS III IPA-1
SMU NEGERI 1 MADIUN SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2003/2004
BAB I
PENDAHULUAN
A. A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar
mengajar harus diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan
segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas
belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi komponen-komponen
pembelajaran.
Pengajaran bukan hanya memindahkan pengetahuan ke generasi
muda, atau hanya proses perubahan kebudayaan dan mengembangkan kepribadian.
Pengajaran siswa yang baik melibatkan siswa secara aktif dan meniadakan pandangan
bahwa siswa sebagai makhluk pasif. Guru
sebagai pengajar tidak hanya menyampaikan materi, tetapi harus mampu
mengorganisir proses belajar mengajar, sehingga siswa termotivasi untuk
belajar.
Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan
pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan
penanaman konsep yang benar. Pembaharuan bersifat memperbaiki dan
menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan dengan adanya pembaharuan
pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan metode dan
penanaman konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat
diselesaikan dan dapat memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.
Pembenahan sistem pengajaran harus mampu
membangkitkan minat para siswa untuk belajar lebih aktif. Pembaharuan
pengajaran, penerapan metode yang tepat, penyediaan media pengajaran terutama
harus dilakukan dalam pendidikan matematika, karena dalam pendidikan matematika
secara umum masih banyak kendala dan masalah yang dihadapi, misalnya nilai anak
untuk mata pelajaran matematika rendah, pelajaran matematika belum mempunyai
makna sebagai bagian dalamkehidupans ehari-hari, pelajaran matematika masih
dianggap sebagai pelajaran yang sulit, pembelajaran matematika yang
dilaksanakan guru masih cenderung bersifat konfensional, minimnya penerapan
metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika, minimnya daya inovatif,
kreatifitas dalam pembelajaran matematika menjadikan mata pelajaran ini tidak
disukai anak.
Menurut Bloom yang dikutip oleh Djauzak
Ahmad (1994 : 9), “Ketuntasan pembelajaran siswa dapat ditunjukkan dengan
meningkatkan kemampuan intelektual yang terdiri dari: ingatan, pemahaman,
penerapan analisis, sintetis, dan evaluasi”.
Dari data di SMU NEGERI 1 MADIUN,
ternyata prestasi pembelajaran matamatika siswa masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), baik secara individual maupun secara klasikal. Hal
ini disebabkan karena di dalam kegiatan belajar hanya mengandalkan teori dan
kurang menyadari pentingnya pendekatan pembelajaran yakni metode pembelajaran.
Metode pembelajaran dalam matematika ini banyak sekali yang
tepat dan sesuai dengan tuntutan perkembangan pembelajaran matematika.
Metode-metode pembelajaran matematika yakni metode demontrasi, metode pemecahan
masalah, metode drill dan latihan, metode penemuan, metode tanya jawab, metode
inkuiri dan sebagainya.
B. Berdasarkan kajian latar belakang masalah tersebut di atas, maka ditemukan permasalahan dalam pembelajaran matematika di SMU Negeri 1 Madiun sebagai berikut:
1.
Prestasi matematika siswa SMU Negeri 1 Madiun masih
tergolong rendah.
2.
Pelajaran matematika belum memiliki makna sebagai
bagian dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran
yang sulit.
4.
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru
masih bersifat konvensional.
5.
Minimnya penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran matematika khususnya integral.
6.
Minimnya guru dalam pembelajaran menggunakan media atau
alat peraga.
Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru
harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar
yaitu model visual, auditorial, dan kinestetik. Visual adalah belajar melalui
indra penglihatan. Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran.
Kinestetik adalah belajar melalui peraba dan penglihatan. Dari ketiga cara
tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana dan tidak kalah pentingnya
dengan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi ini ketiga cara turut bisa
menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal. Dalam hal ini penulis mencoba
menerapkan metode demonstrasi dalam pemahaman integral guna meningkatkan
prestasi belajar matematika kelas III IPA-1 di SMU Negeri 1 Madiun.
Metode demonstrasi sejenis dengan metode
ceramah dan ekspositori. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru atau guru
mendominasi kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada metode demontrasi aktivitas
murid lebih banyak dilibatkan. Dengan demikian dominasi guru akan lebih
berkurang. Ciri metode demontrasi tampak dengan adanya penonjolan mengenai
suatu kemampuan, misalnya kemampuan guru membuktikan dalil, atau menurunkan
rumus, atau memecahkan soal cerita. Sedangkan yang berhubungan dengan alat,
maka guru dan murid sama-sama berperan dalam proses pembelajaran.
Pengajaran matematika akan menunjukkan
hasil memuaskan, jika pengajaran mampu menyampaikan konsep dengan benar, mampu
memilih pendekatan dalam mengajar dengan benar. Matematika tidak akan menjadi
sulit jika sejak dini ditanamkan dan diawali dengan penyampaian konsep-konsep
secara benar. Hal yang perlu
diperhatikan adalah penanaman konsep pada anak yang benar, pembelajaran yang menyenangkan,
dihadapkan pada benda-benda yang ada di sekelilingnya serta benda yang
sesungguhnya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka
judul dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: “PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
DALAM PEMAHAMAN POKOK BAHASAN INTEGRAL GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS III SMU NEGERI 1 MADIUN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2003/2004”.
C. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang masalah dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
“Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika konsep Integral siswa kelas III IPA-1 SMU Negeri 1
Madiun Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004?”
D. C. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian yang penulis harapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
“Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada
konsep Integral siswa kelas III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun Semester I Tahun
Pelajaran 2003/2004 melalui metode demonstrasi”
E. D. Manfaat Penelitian
Hasil pelaksanaan
penelitian penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika akan
memberikan manfaat yang berarti, yaitu:
1.
Bagi Guru
Dengan
dilaksanakannya penelitian penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran
matematika ini, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan metode
demonstrasi. Dengan penelitian ini diharapkan guru dapat memberikan penanaman
konsep yang benar.
2.
Bagi Siswa
Penelitian
ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun dalam
meningkatkan pemahamannya terhadap konsep penyelesaian integral. Keberhasilan
peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.
Bagi Sekolah
Setelah
keberhasilan penelitian ini yakini penerapan metode demontrasi dalam
pembelajaran matematika khususnya integral, akan memberikan sumbangan yang baik
pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan
belajar di kelas.
DAFTAR
PUSTAKA
|
Anita Lie. 2005. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang
Kelas. Jakarta : Gramedia.
Arifin Zaenal. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur.
Bandung : Remadja Rosda Karya
Elizabeth B. Hurlock. 1990. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Penerbit Gelora Aksara Pratama.
Gredler, Margaret E. Ball. 1991. Belajar dan Membelajarkan,
Jakarta : Rajawali
Herman Hudojo, 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang
: IKIP Malang.
Koko Martono, R. Eryanto, Firman Syah Noor, (2007). Matematika dan
Kecakapan Hidup, Untuk SMA 12A. Bandung : Ganeca Exact.
Prasetyawan Irawan, dkk. 1997. Teori Belajar, Motivasi, dan
Ketrampilan Mengajar. Jakarta: Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas
Instruktisional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Rini Budiharti. 2001, Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press.
Siti
Choiriyah. 2006. Acuan Pengayaan Matematika. Solo : Sindhunata
UU No. 2
Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Winkel. W.S.
1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap
(Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar