PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN
KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASA GELOMBANG BERJALAN BAGI SISWA KELAS XII IPA
SMA NEGERI 7
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam diri siswa yang memungkinkannya untuk berfungsi
secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Pembelajaran bertugas mengarahkan
proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sesuai yang
diinginkan. Pengembangan kurikulum terus diupayakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Pembelajaran yang baik sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri
ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran guru seringkali menggunakan
beberapa metode yang bervariasi. Pemilihan berbagai metode pembelajaran yang banyak
jenisnya tentu harus dipertimbangkan sebelum digunakan. Dalam penggunaan metode
yang bervariasi kekurangan suatu metode dapat ditutup dengan metode mengajar
yang lain sehingga guru dapat menggunakan beberapa metode mengajar dalam
melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan
beberapa hal seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu
yang tersedia dan siswa serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Pendekatan kooperatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang
akhir-akhir ini sering digunakan. Pendekatan ini lebih menekankan kerja sama
antar siswa. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari
siswa-siswa yang bekerja sama dalam satu perencanaan kegiatan mengajar. Setiap
anggota kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama secara sportif satu sama
lain dan bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri maupun pada anggota
dalam satu kelompok. (Lie, 2008: 24)
Salah satu teknik dalam pembelajaran kooperatif adalah dengan pendekatan
kontekstual (contextual teaching and
learning-CTL). Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih
ditekakan pentingnya lingkungan alamiah yang diciptakan dalam setiap kegiatan
pembelajaran, agar kelas lebih ‘hidup’ dan lebih ‘bermakna’. Pengetahuan itu
akan bermakna manakala ditemukan ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa
untuk menguatkan, memperluas, menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik
mereka dalam situasi dan masalah yang memang ada dalam keseharian siswa.
Pembelajaran CTL tidak hanya menuntun siswa mengukuti pembelajaran dengan
konteks lingkungannya, namun juga menuntun siswa mengeksplorasi makna ‘konteks’
itu sendiri dimana tujuannya untuk menyadarkan siswa bahwa mereka memiliki
kemampuan dan tanggung jawab untuk mempengaruhi dan membentuk susunan konteks
yang beragam mulai dari keluarga, ruang kelas, kelompok, tempat kerja,
komunitas dalam suatu tatanan skosistem.
Beberapa alasan CTL dapat berhasil dalam pembelajaran karena sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, pendekatan CTL mampu mengaitkan inforamasi
baru dengan pengetahuan yang sudah ada, sesuai dengan cara kerja alam, sehingga
penerapan CTL diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih efektif dan
efesien. Khususnya kemampuan membaca siswa yang merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah
tindakan terpisah yang mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan
ingatan. Membaca juga suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan
kata–kata, menghubungkanya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik
kesimpulan mengenai makna tulisan baru.
Mata Pelajaran Fisika tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA) kelas XII merupakan merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) , yaitu sutau Ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa
atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hokum
smesta.Objek Fisika meliputi mempelajari karakter , gejala dan peristiwa yang
terjadi atau terkandung dalam benda - benda mati atau benda yang tidak
melakukan pengembangan diri.
Masalah utama dalam pembelajaran Fisika ialah mencari metode atau model
pembelajaran yang dapat menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang
memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri siswa,
sehingga siswa mampu mengimplementasikan hakekat nilai dalam kehidupan
sehari-hari. Materi gelombang berjalan menekankan pada penerapan konsep kelistrikan dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Berdasarkan latar belakang masalah yang
telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas tentang “Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Pengajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Dalam Upaya Peningkatan Prestasi
Belajar Fisika pada Pokok Bahasa Gelombang Berjalan bagi Siswa Kelas XII IPA
SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009”.
B.
IdentiBkasi Masalah
Upaya untuk meningkatkan prestasi
belajar fisika pada siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling
berhubungan baik dari diri siswa atau dari luar siswa. Beberapa masalah yang
berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi fisika antara
lain: siswa, guru, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran. Selain
itu masih banyak lagi masalah yang dapat dikemukakan dan yang herhubungan dengan upaya meningkatkan pemahaman siswa
dalam mengikuti pelajaran Fisika pada materi gelombang berjalan. Berdasarkan
latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dipandang cukup
penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang " Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Pengajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Dalam Upaya Peningkatan Prestasi
Belajar Fisika pada Pokok Bahasa Gelombang Berjalan bagi Siswa Kelas XII IPA
SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009".
C.
Pembatasan Masalah
Permasalahan yang berkaitan dengan
judul di atas sangat luas, sehingga tidalc mungkin semua permasalahan itu dapat
terselesaikan. Oleh karena itu perlu pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga
yang diteliti lebih jelas dan kesalah-pahaman dapat dihindari. Dalam penelitian
ini penulis membatasi variabel penelitian sebanyak dua jenis.
1. Variabel penggunaan strategi Contextual
Teaching and Learning sebagai variabel bebas. Adapun yang menjadi bagian
dari variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Siswa SMA Negeri 7 Surakarta
b. Kelas XII IPA Semester 2
c. Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Gelombang
Berjalan
2. Variabel prestasi belajar Fisika sebagai variabel terikat.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan
di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: "Apakah penggunaan
pendekatan pembelajaran contextual
teaching and learning dapat meningkatkan prestasi belajar fisika pada pokok
bahasan gelombang berjalan bagi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun
Pelajaran 2008/2009?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa pada pelajaran
fisika
b. Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalarn proses
kegiatan pembelajaran fisika
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan prestasi belajar
fisika pada pokok bahasan gelombang berjalan
F.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Dari hasil penelitian diharapkan mendapatkan teori
baru tentang peningkatan prestasi belajar fisika siswa melalui metode contextual teaching and learning..
b. Sebagai dasar untuk kegiatan selanjutnya yang
sejenis.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa, dapat memberikan nilai tambah dalam
memahami pelajaran fisika pada materi gelombang berjalan
b. Bagi guru, sebagai bahan evaluasi terhadap
keberhasilan dalam proses pembelajaran.
c.
Bagi sekolah,
memberikan input yang bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam melaksanakan
program kegiatan belajar bagi siswa di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Instruksional Prinsip dan Prosedur.
Bandung : CV Karya
Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya. University Press
Johnson, Elaine B. 2006. Contextual Teaching and Learning. Bandung
: Mizan Learning Center (MLC)
Lie, Anita. 2008. Cooperatif
Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Martinis Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Melvin K. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktiv.
Bandung: Nusamedia
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Slavin, Robert. 1994. Cooperatif
Learning. (Terjemahan Agus Susanto). Boston University
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Umaedi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama.
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap
(Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar