Jumat, 21 September 2012

PTK SMA - 05 PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA


PENGGUNAAN  PENDEKATAN  PEMBELAJARAN  DAN  PENGAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASA GELOMBANG BERJALAN BAGI SISWA KELAS XII IPA
SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam diri siswa yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Pembelajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sesuai yang diinginkan. Pengembangan kurikulum terus diupayakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang baik sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran guru seringkali menggunakan beberapa metode yang bervariasi. Pemilihan berbagai metode pembelajaran yang banyak jenisnya tentu harus dipertimbangkan sebelum digunakan. Dalam penggunaan metode yang bervariasi kekurangan suatu metode dapat ditutup dengan metode mengajar yang lain sehingga guru dapat menggunakan beberapa metode mengajar dalam melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia dan siswa serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Pendekatan kooperatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang akhir-akhir ini sering digunakan. Pendekatan ini lebih menekankan kerja sama antar siswa. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam satu perencanaan kegiatan mengajar. Setiap anggota kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama secara sportif satu sama lain dan bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri maupun pada anggota dalam satu kelompok. (Lie, 2008: 24)
Salah satu teknik dalam pembelajaran kooperatif adalah dengan pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning-CTL). Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih ditekakan pentingnya lingkungan alamiah yang diciptakan dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar kelas lebih ‘hidup’ dan lebih ‘bermakna’. Pengetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa untuk menguatkan, memperluas, menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka dalam situasi dan masalah yang memang ada dalam keseharian siswa. Pembelajaran CTL tidak hanya menuntun siswa mengukuti pembelajaran dengan konteks lingkungannya, namun juga menuntun siswa mengeksplorasi makna ‘konteks’ itu sendiri dimana tujuannya untuk menyadarkan siswa bahwa mereka memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk mempengaruhi dan membentuk susunan konteks yang beragam mulai dari keluarga, ruang kelas, kelompok, tempat kerja, komunitas dalam suatu tatanan skosistem.
Beberapa alasan CTL dapat berhasil dalam pembelajaran karena sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, pendekatan CTL mampu mengaitkan inforamasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada, sesuai dengan cara kerja alam, sehingga penerapan CTL diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih efektif dan efesien. Khususnya kemampuan membaca siswa yang merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah tindakan terpisah yang mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan. Membaca juga suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan kata–kata, menghubungkanya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai makna tulisan baru.
Mata Pelajaran Fisika tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII merupakan merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) , yaitu sutau Ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hokum smesta.Objek Fisika meliputi mempelajari karakter , gejala dan peristiwa yang terjadi atau terkandung dalam benda - benda mati atau benda yang tidak melakukan pengembangan diri.
Masalah utama dalam pembelajaran Fisika ialah mencari metode atau model pembelajaran yang dapat menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri siswa, sehingga siswa mampu mengimplementasikan hakekat nilai dalam kehidupan sehari-hari. Materi gelombang berjalan menekankan pada penerapan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang “Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Dalam Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Fisika pada Pokok Bahasa Gelombang Berjalan bagi Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009”.
B. IdentiBkasi Masalah
Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar fisika pada siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan baik dari diri siswa atau dari luar siswa. Beberapa masalah yang berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi fisika antara lain: siswa, guru, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran. Selain itu masih banyak lagi masalah yang dapat dikemukakan dan yang herhubungan dengan upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran Fisika pada materi gelombang berjalan. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang " Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Dalam Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Fisika pada Pokok Bahasa Gelombang Berjalan bagi Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009".

C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang berkaitan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidalc mungkin semua permasalahan itu dapat terselesaikan. Oleh karena itu perlu pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga yang diteliti lebih jelas dan kesalah-pahaman dapat dihindari. Dalam penelitian ini penulis membatasi variabel penelitian sebanyak dua jenis.
1.       Variabel penggunaan strategi Contextual Teaching and  Learning sebagai variabel bebas. Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Siswa SMA Negeri 7 Surakarta
b. Kelas XII IPA Semester 2
c. Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Gelombang Berjalan
2.       Variabel prestasi belajar Fisika sebagai variabel terikat.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: "Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning dapat meningkatkan prestasi belajar fisika pada pokok bahasan gelombang berjalan bagi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009?

E. Tujuan Penelitian
1.       Tujuan Umum
a.       Untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa pada pelajaran fisika
b.       Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalarn proses kegiatan pembelajaran fisika
2.       Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan prestasi belajar fisika pada pokok bahasan gelombang berjalan

F. Manfaat Penelitian
1.       Manfaat teoritis
a.       Dari hasil penelitian diharapkan mendapatkan teori baru tentang peningkatan prestasi belajar fisika siswa melalui metode contextual teaching and learning..
b.       Sebagai dasar untuk kegiatan selanjutnya yang sejenis.
2.       Manfaat praktis
a.       Bagi siswa, dapat memberikan nilai tambah dalam memahami pelajaran fisika pada materi gelombang berjalan
b.       Bagi guru, sebagai bahan evaluasi terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran.
c.        Bagi sekolah, memberikan input yang bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam melaksanakan program kegiatan belajar bagi siswa di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Instruksional Prinsip dan Prosedur. Bandung : CV Karya

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. University Press

Johnson, Elaine B. 2006. Contextual Teaching and Learning. Bandung : Mizan Learning Center (MLC)

Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Martinis Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

Melvin K. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktiv. Bandung: Nusamedia

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurhadi. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Slavin, Robert. 1994. Cooperatif Learning. (Terjemahan Agus Susanto). Boston University

Sudjana, Nana. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umaedi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700





0 komentar:

Posting Komentar