UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI SISWA SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI
ANTROPOSPER DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA
SISWA KELAS II G SEMESTER 2 SMA NEGERI 1
MADIUN
TAHUN
AJARAN 2004/2005
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses Pembelajaran adalah kegiatan yang bernilai
edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Harapan yang ada pada setiap guru adalah
bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapat dipahami
secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, karena
kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari
segi minat, potensi, kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri.Dari keberagaman
pribadi yang dimiliki oleh siswa tersebut, kita sebagai guru hendaknya mampu
memberikan pelayanan yang sama sehingga siswa yang menjadi tanggung jawab kita
di kelas itu merasa mendapatkan perhatian yang sama. Untuk memberikan pelayanan
yang sama tentunya kita perlu mencari solusi dan strategi yang tepat, sehingga
harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap Rencana Pembelajaran dapat
tercapai.Dari hasil penelitian dan pengalaman mengajar siswa untuk mata
pelajaran geografi di SMA N 1 Madiun,
dimana kami telah menggunakan Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM) dengan mempergunakan lembar tugas siswa kreatif, disini terlihat
keaktifan siswa tapi belum semua siswa berani mengemukakan pendapat atau
bertanya, dari hasil pengamatan kami
dalam proses pembelajaran ini disebabkan karena tingkat berpikir siswa yang
berbeda-beda, ada yang lambat dan ada yang cepat, sehingga dalam proses
pembelajaran masih didominan oleh siswa yang pintar.
Untuk mencapai harapan dan memecahkan persoalan
ini kami akan mengembangkan tehnik
pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru), sehingga
jalannya pembelajaran dapat membuat
siswa aktif bukan saja aktif secara fisik tetapi juga phisikisnya dan
saling berinteraksi antar siswa, siswa dan guru, serta siswa dan sumber
belajar.Tehnik pembelajaran ini kami rancang dengan memberikan kartu index pada
siswa untuk membuat pertanyaan sambil berdiskusi, mencari, menemukan dan
memutuskan jawabannya secara individual dan didiskusikan dalam kelompoknya
sendiri. Guru disini berfungsi sebagai fasilitator yang bertugas membimbing dan
mengarahkan siswa di dalam kelompok belajarnya. Selain tersebut di atas, tehnik
pembelajaran ini juga memberikan kebebasan pada siswa untuk melatih keberanian
dalam mengungkapkan gagasan, pendapat, yang dapat berfungsi mengubah pola
pembelajaran konvensional yang seluruh rangkaian belajar mengajar berpusat pada
guru tanpa sedikitpun memberikan kesempatan pada siswa, sehingga kadang-kadang
siswa terbelenggu oleh aturan dan penggunaan strategi yang monoton dan
membosankan, yang akhirnya anak didik kita menjadi anak-anak yang penakut.Belajar
dengan diskusi kelompok memudahkan bagi guru untuk memberikan bimbingan baik
klasikal maupun individual, karena posisi duduk siswa sudah diatur dengan model
kelompok. Didasari asumsi bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang
bisa memberi rasa senang kepada siswa sehingga membuat mereka asyik bernalar.
Sebagaimana dikemukakan oleh William Anyers, ahli pendidikan dari Amerika;
(dalam M. Sobry Sutikno, 2005) guru yang paling baik dari sepuluh mitos guru
yang baik adalah guru yang mampu menciptakan keasyikan siswa dalam belajar.
Penjabaran dari ide tersebut secara teknis dilakukan
dengan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah
guru), karena pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah
guru) adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar
dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kompetensi, untuk mengembangkan Interaksi pembelajaran siswa dilakukan
dengan siswa menulis pertanyaan dikartu index dan mempersiapkan jawabannya, dan
berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran dititik beratkan pada
hubungan antar individu dan sumber
belajar yang lain dan berorientasi pada kemampuan individu untuk berhubungan
dengan sumber belajar tersebut. Tehnik pembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan
memberi kesempatan pada siswa untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu
dengan baik pada waktu yang sama, serta dapat membuat pertanyaan dan
mengemukakan pendapat.
Laporan ini disusun
dengan sistematika secara garis besar meliputi Pendahuluan, Kajian Pustaka,
Pelaksanaan Perbaikan, Hasil Penelitian dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.
Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang kegiatan
perbaikan serta selama pelaksanaan, observasi dan diskusi yang dilakukan
penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran geografi di kelas II G /2.
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Menciptakan manusia yang cerdas dan maju perlu diimbangi dengan peningkatan
mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat erat kaitannya dengan mutu guru. Kunci
keberhasilan pelaksanaan sangat ditentukan oleh faktor guru sebagai pengelola
kegiatan pembelajaran. Namun semua juga tidak terlepas dari kemampuan siswa
dari proses pembelajaran berlangsung, dari proses belajar mengajar ini harus
kerja sama antara guru dengan murid ini akan menghasilkan hasil yang maksimal
dengan meminimalkan kendala yang ada dengan memaksimalkan keunggulan dari keduanya.
B. Identifikasi Masalah
Selama pembelajaran
berlangsung siswa kelihatan tidak sungguh – sungguh dalam mengikuti pelajaran,
kelihatannya diam tetapi diberi pertanyaan sering salah, bahkan sering guru
memberi pertanyaan pada akhirnya guru sendiri yang menjawab. Hal tersebut
terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh guru dan penjelasan guru kurang
didukung dengan alat peraga yang sesuai dan menarik perhatian siswa.
Pada umumya siswa
sekolah dasar kurang berminat terhadap mata pelajaran geografi karena dianggap
sebagai pelajaran yang kurang menyenangkan, akibatnya materi yang sebenarnya
mudah menjadi sulit untuk anak seperti materi tentang antroposfer. Berdasarkan
latar belakang masalah, dapat diidentifikasi kendala – kendala yang ada di
lapangan dalam proses pembelajaran, sehingga prestasi belajar geografi masih masuk
dalam kategori rendah. Adapun kendala – kendala atau masalah yang dimaksud
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a.
Siswa
mempunyai anggapan bahwa Geografi merupakan mata pelajaran yang sulit untuk
dipelajari.
b.
Siswa
tidak berani bertanya dan cenderung pasif.
c.
Motivasi
belajar siswa rendah sehingga tidak ada kompetisi antar siswa karena kurang
adanya pengakuan bagi siswa yang berprestasi.
d.
Guru
mendominasi pelajaran
e.
Guru
tidak menggunakan alat peraga yang sesuai.
Berangkat dari masalah – masalah yang sangat mengganggu dan menghambat siswa yang bersangkutan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, maka penulis mengadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Geografi pada diri siswa.
C. Perumusan masalah
Dari identifikasi
masalah, diketahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang menguasai materi
pelajaran yang diberikan oleh guru. maka dapat dikemukakan analisis pemasalahan
sebagai berikut :
a.
Metode
yang digunakan guru kurang bervariasi
b.
Pembelajaran
berpusat pada guru sehingga siswa kurang bisa menginterprestasikan
kemampuannya.
c.
Guru
sangat dominan sehingga keberhasilan siswa pada saat belajar sangat tergantung
kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran.
d.
Urutan
konsep pembelajaran yang masih kurang tepat.
e.
Kurangnya
perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan
identifikasi dan analisis masalah yang menjadi fokus perbaikan maka dapat
dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana
Meningkatkan prestasi siswa Siswa Dalam Pembelajaran Geografi materi
antroposper di Kelas II G semester 2 SMA Negeri 1 Madiun, Dengan Tehnik
Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here “
D. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang
yang telah dikemukakan maka penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Mendapatkan cara yang lebih efektif dalam membelajarkan
Geografi pada materi memahami alat-alat
musik daerah dan penggunaannya
2.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Geografi khususnya dalam materi memahami alat-alat
musik daerah dan penggunaannya melalui penggunaan Tehnik Pembelajaran Everyone
Is a Teacher Here.
3.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
Geografi
4.
Membangkitkan minat siswa untuk menyukai mata pelajaran
Geografi
E. Manfaat Penelitian
Dari
hasil perbaikan ini diharapkan agar dapat dimanfaatkan oleh guru dan merupakan
masukan bagi sistem pengajaran sehingga dapat :
1.
Membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Geografi
2.
Menciptakan lingkungan belajar yang efektif, anak dan
guru semua aktif
3.
Membangkitkan semangat siswa yang pasif
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zaena. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik
Prosedur. Bandung : Remadja Karya
Choiriyah, Siti (2006).
Acuan Pengayakan Ilmu Pengetahuan Alam . Solo : Sindhunata
Gredler,
Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta :
Rajawali
Supono, dkk (19760, Energi
Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.
Suryadi,
Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam .
Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT
Winkel. W.S (1987). Psikologi
Pengajaran. Jakarta : Gramedia
Yohanes Surya (1997), Olympiade,
Jakarta : Galaxy.
Daniel Muijs dan David
Reynolds 2000. EffectiveTteaching Teori dan Aplikasi ( Edisi ke -2 )
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. 1995. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Eerhi Suharini, Apik Budi
Santosa, Tjaturrahona. 2004. Geografi untuk Kelas XII (SMA dan MA), Bengawan Ilmu : Surakarta
Gagne, Robert M and
Leslie J. Briggs, 1978. Principles of Instructional Design. 2nd
Ed, New York : Holt Rinehart and Winstons.
Hisyam Zaini,
Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani, 2004, Strategi PembelajaranAktif,
CTSD,IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap
(Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar