Rabu, 27 Maret 2013

PTK SMP 59 - UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN


UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
MATERI PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN
MELALUI METODE BERMAIN PERAN  DAN DISKUSI
PADA SISWA KELAS IX-B SMPN 3 NGUNUT
KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Masalah
Setiap sekolah selalu berharap bahwa penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Secara umum keberhasilan ini dapat diukur dengan tingkat prestasi yang diperoleh. Sebenarnya pernyataan tersebut sangat keliru. Tolok ukur keberhasilan pendidikan seharusnya diukur dari ‘in-put’ dan ‘out-put’. Seberapa besar peningkatan dari prestasi yang dicapai oleh siswa pada saat dia masuk sekolah tersebut dan pada saat dia keluar dari sekolah tersebut.
Upaya-upaya yang dilakukan misalnya dengan mengirim para guru untuk mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di tingkat kepengawasan.  Pengetahuan  para guru dapat lebih meningkat, sehingga penyelenggaraan belajar-mengajar dapat lebih baik lagi. Penggunaan metode mengajar yang bervariasi juga merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran yang paling sesuai adalah pembelajaran yang berorientasi pada kepentingan siswa atau siswa sentris. Hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran diskaveri/inkuiri yang menunjukkan dominasi peserta didik selama proses pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator. Selaras dengan uraian di atas adalah penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat di mana dia berada.
Bermain peran merupakan salah satu metode mengajar yang dapat menumbuhkan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Metode bermain peran mengajak siswa untuk berperan menjadi orang tertentu dalam masyarakat. Pembelajaran ini membutuhkan pengalaman yang luas dari siswa. Dengan metode bermain peran yang dilaksanakan dengan baik, maka siswa dapat lebih mudah untuk dapat memahami materi pelajaran yang disajikan, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Selain itu, kegiatan diskusi juga dapat melatih siswa untuk berani mengungkapkan pendapatnya. Dengan metode diskusi juga dapat membantu siswa untuk dapat menghargai pendapat orang lain dan menerima pendapat orang lain. Kondisi ini dapat menjadi bekal bagi siswa untuk menghadapi kenyataan hidup di masyarakat, dengan segala macam kemajemukannya.
Dengan kedua metode di atas, yang dilaksanakan secara sinergis, diharapkan akan mampu membangkitkan minat belajar siswa sehingga penguasaan konsep materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan semakin meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul "Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Bermain Peran dan Diskusi Pada Siswa Kelas I SDN Merjosari V , Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang".

1.2  Fokus Penelitian
Setiap guru selalu berusaha agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Berbagai cara dilakukan, salah satu diantaranya adalah penggunaan metode mengajar secara tepat. Dengan metode bermain peran dan diskusi yang dikombinasikan secara tepat akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan metode bermain peran dan diskusi dapat meningkatkan penguasaan konsep materi Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang”

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penguasaan tentang konsep materi Pendidikan Kewarganegaraan  pada siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, melalui metode bermain peran dan diskusi.

1.4  Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Jika metode Bermain Peran dan diskusi digunakan dalam pembelajaran, maka penguasaan konsep materi Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, akan meningkat”.

1.5     Manfaat Penelitian
DAFTAR  RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi.  2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Pendidikan Kewarganegaraan, Buku 2. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama

Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999, Tentang GBHN. Surabaya: Penabur Ilmu.

Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi Pembelajaran. Malang: IPTPI.

Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nazir, Moh.  1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas P dan K Provinsi Jawa Timur.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700

0 komentar:

Posting Komentar