UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
MATERI PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN
MELALUI METODE BERMAIN PERAN DAN
DISKUSI
PADA SISWA KELAS IX-B SMPN 3 NGUNUT
KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Setiap sekolah selalu berharap bahwa penyelenggaraan pendidikan yang
dilakukan dapat berhasil dengan baik. Secara umum keberhasilan ini dapat diukur
dengan tingkat prestasi yang diperoleh. Sebenarnya pernyataan tersebut sangat
keliru. Tolok ukur keberhasilan pendidikan seharusnya diukur dari ‘in-put’ dan ‘out-put’. Seberapa besar
peningkatan dari prestasi yang dicapai oleh siswa pada saat dia masuk sekolah
tersebut dan pada saat dia keluar dari sekolah tersebut.
Upaya-upaya yang dilakukan misalnya dengan mengirim para guru untuk
mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di tingkat kepengawasan. Pengetahuan
para guru dapat lebih meningkat, sehingga penyelenggaraan
belajar-mengajar dapat lebih baik lagi. Penggunaan metode mengajar yang
bervariasi juga merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh guru untuk dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran yang paling sesuai adalah pembelajaran yang
berorientasi pada kepentingan siswa atau siswa sentris. Hal ini sesuai dengan
pendekatan pembelajaran diskaveri/inkuiri yang menunjukkan dominasi peserta
didik selama proses pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator. Selaras
dengan uraian di atas adalah penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep pembelajaran yang membantu
guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan membantu siswa
untuk menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota
keluarga dan masyarakat di mana dia berada.
Bermain peran merupakan salah satu metode mengajar yang dapat menumbuhkan
motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Metode bermain peran mengajak siswa untuk berperan menjadi orang
tertentu dalam masyarakat. Pembelajaran ini membutuhkan pengalaman yang luas
dari siswa. Dengan metode bermain peran yang dilaksanakan dengan baik, maka
siswa dapat lebih mudah untuk dapat memahami materi pelajaran yang disajikan,
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Selain itu, kegiatan diskusi juga dapat melatih siswa untuk berani
mengungkapkan pendapatnya. Dengan metode diskusi juga dapat membantu siswa
untuk dapat menghargai pendapat orang lain dan menerima pendapat orang lain.
Kondisi ini dapat menjadi bekal bagi siswa untuk menghadapi kenyataan hidup di
masyarakat, dengan segala macam kemajemukannya.
Dengan kedua metode di atas, yang dilaksanakan secara sinergis,
diharapkan akan mampu membangkitkan minat belajar siswa sehingga penguasaan
konsep materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan semakin meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami mengadakan penelitian tindakan
kelas dengan judul "Upaya
Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode
Bermain Peran dan Diskusi Pada Siswa Kelas I SDN Merjosari V , Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang".
1.2 Fokus
Penelitian
Setiap guru selalu berusaha agar dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta didik. Berbagai cara dilakukan, salah satu diantaranya adalah
penggunaan metode mengajar secara tepat. Dengan metode bermain peran dan
diskusi yang dikombinasikan secara tepat akan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan metode bermain peran dan diskusi dapat meningkatkan penguasaan
konsep materi Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas I SDN Merjosari V,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang”
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dalam penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan penguasaan tentang konsep materi Pendidikan
Kewarganegaraan pada siswa kelas I SDN
Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, melalui metode bermain peran dan diskusi.
1.4 Hipotesis
Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Jika metode Bermain Peran dan diskusi
digunakan dalam pembelajaran, maka penguasaan konsep materi Pendidikan
Kewarganegaraan siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang, akan meningkat”.
1.5 Manfaat
Penelitian
DAFTAR
RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Pendidikan
Kewarganegaraan, Buku 2. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani.
2004. Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: CTSD.
Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999, Tentang GBHN. Surabaya: Penabur Ilmu.
Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal
Teknologi Pembelajaran. Malang: IPTPI.
Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional,
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Nazir, Moh.
1988. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Saiful Rachman,
Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006.
Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan
Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas P dan K Provinsi Jawa
Timur.
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem
Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi
Belajar Mengajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar