Meningkatkan prestasi belajar
Matematika pada pokok bahasan Operasi Pada Bentuk Aljabar bagi siswa kelas VIII
B Matematika SMP Negeri 2 Randublatung Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan nasional yang sedang
dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Ini
berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil
tidaknya program pembangunan faktor manusia memegang peranan yang sangat
penting. Untuk pembangunan ini diperlukan manusia yang berjiwa pemikir, kreatif
dan mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki
pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sifat positif terhadap etos kerja.
Sekolah
sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dan
menonjol dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang
peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara
optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal
seperti yang diharapkan.
Menurut Syah (1998) ditemukan bahwa penguasaan
guru tentang metode pengajaran masih berada
dibawah standar. Maka guru merasa tergugah untuk memperbaikinya melalui
peningkatan penguasaan metode mengajar.
Pendidikan
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Menciptakan
manusia yang cerdas dan maju perlu diimbangi dengan peningkatan mutu
pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam
menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang
tercapainya tujuan belajar.
Mutu
pendidikan sangat erat kaitannya dengan mutu guru. Kunci keberhasilan
pelaksanaan sangat ditentukan oleh faktor guru sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran. Namun semua juga tidak terlepas dari kemampuan siswa dari proses
pembelajaran berlangsung, dari proses belajar mengajar ini harus kerja sama
antara guru dengan murid ini akan menghasilkan hasil yang maksimal dengan
meminimalkan kendala yang ada dengan memaksimalkan keunggulan dari keduanya.
Untuk mencapai tujuan ini peranan guru
sangat menentukan. Menurut Wina Sanjaya (2006 : 19), peran guru adalah:
“Sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, dan
evaluator”. Sebagai motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa
agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu
cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah
dengan mengganti cara / model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi
oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab,
model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar
mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya
menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang
dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan
fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini adalah siswa yang lebih
banyak berperan (kreatif).
Matematika sebagai salah satu
bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan
penalarannya di samping aspek ilmu pasti banyak memuat materi bersifat hitungan
sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa lebih banyak dengan
menggunakan perhitungan. Sifat materi pelajaran Matematika tersebut membawa
konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan
ekspositoris, biasanya guru menggunakan metode ceramah maupun tanya jawab terjadi dialog imperatif. Padahal dalam
proses belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan
pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya
sambil menulis). Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus
mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi
kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tangapan, sehingga
terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang
interaktif. Situasi belajar ini dapat tercipta melalui penggunaan “pendekatan Teams
Games Tournaments (TGT)”
Pada SMP Negeri 2 Randublatung sejak
peneliti mengajar, dalam pembelajaran Matematika, peneliti sering menggunakan
model pembelajaran ceramah. Model pembelajaran ini tidak dapat membangkitkan
aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang
cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru. Siswa
tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat tentang materi yang diberikan.
Sebagai seorang
guru yang professional hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode yang
efektif agar materi yang dipelajari oleh siswa dapat dMatematikahami dengan
baik serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Lebih menarik lagi jika pada
pembelajaran ditemukan metode dan cara-cara yang baru agar dapat terjadi
interaksi yang menarik antara siswa dengan guru. Diantara cara dan metode yang
digunakan dengan menggunakan sarana yang ada di sekolah diantaranya TGT (Teams
Games Tournaments) dengan menggunakan turnamen games akademik yang mana
siswa bersaing sebagai perwakilan home team (tum rumah) dengan anggota
tim lain. TGT hampir sama dengan STAD adalah model cooperative learning (CL)
yang diciptakan Yang diciptakan oleh Robert E. Sulevin dan koleganya dari
Universitas John Hopkins Amerika Serikat, titik berat pada pengajaran ini
adalah siswa dituntut aktif belajar dengan cara berkelompok. Perbedaan dengan model
STAD adalah pada tes dan sistem perbaikan skor individu diganti dengan
turnamen game akademik ini diharapkan
siswa dapat meningkatkan prestasinya.
B.
Identifikasi
Masalah
Dalam proses belajar mengajar di
sekolah, siswa kelihatan belum serius dalam mengikuti pelajaran, motivasi
belajar Matematika masih kurang, kurang memiliki bekal yang cukup untuk
mengikuti kegiatan belajar di sekolah hal ini dapat dibuktikan dengan sering
guru memberi pertanyaan pada akhirnya guru sendiri yang menjawab. Hal tersebut
terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh guru dan penjelasan guru kurang
didukung dengan alat peraga yang sesuai dan menarik perhatian siswa. Dari
kondisi ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari guru, perbaikan
pembelajaran itu dapt dimulai dari diri guru yaitu dengan melakukan perbaikan
dengan memperbaiki metode belajar, media, dan system belajar mengajar. Dari
diri siswa dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Banyak siswa
kurang berminat terhadap mata pelajaran Matematika karena dianggap sebagai pelajaran
yang kurang menyenangkan, akibatnya materi yang sebenarnya mudah menjadi sulit
untuk siswa. Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi kendala –
kendala yang ada di lapangan dalam proses pembelajaran, sehingga prestasi
belajar Matematika masih masuk dalam
kategori rendah. Dari kendala – kendala tersebut dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
a.
Siswa
kurang memperhatikan dalam pembelajaran.
b.
Siswa kurang berani dalam mengemukakan
pendapat.
c.
Siswa beranggapan bahwa dalam belajar
kelompok tidak perlu semua bekerja.
d.
Adanya siswa yang suka membicarakan hal
lain, yang tidak berhubungan dengan tugas kelompok.
e.
Tanggung
jawab siswa terhadap kewajiban masih rendah.
f.
Anggapan bahwa pelajaran Matematika itu
sulit.
g.
Nilai pelajaran matematika cenderung
rendah.
h.
Guru mendominasi pelajaran
i.
Guru belum menggunakan metode dan alat
peraga yang sesuai.
Berangkat
dari masalah – masalah yang sangat mengganggu dan menghambat siswa yang
bersangkutan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, maka penulis mengadakan
perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Matematika pada diri siswa.
C.
Perumusan
masalah
Dari
identifikasi masalah, diketahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang
menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru. maka dapat dikemukakan
analisis pemasalahan sebagai berikut :
1.
Metode yang digunakan guru tidak tepat
sehingga diperlukan metode yang baru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2.
Pembelajaran berpusat pada guru, siswa kurang bisa menginterprestasikan
kemampuannya. Sehingga perlu metode yang dapat mengembangkan kemampuan individu
maupun kelompok.
3.
Guru sangat dominan sehingga
keberhasilan siswa pada saat belajar sangat tergantung kemampuan guru dalam
memberikan materi pelajaran. Pada pembelajaran selanjutnya siswa diharapkan
untuk lebih aktif baik secara individu maupun kelompok.
4.
Kurangnya perhatian siswa ketika
pembelajaran berlangsung, perlu metode interaktif yang mampu menumbuhkan
kreatifitas siswa.
Berdasarkan identifikasi dan
analisis masalah yang menjadi fokus perbaikan maka dapat dirumuskan sebagai
berikut : “Penggunaan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) untuk
meningkatkan prestasi belajar Matematika pada pokok bahasan Operasi Pada Bentuk
Aljabar bagi siswa kelas VIII B Matematika SMP Negeri 2 Randublatung Semester I
Tahun Pelajaran 2008/2009”.
D.
Tujuan
Penelitian
Dari latar
belakang yang telah dikemukakan maka penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Mendapatkan metode yang tepat dalam membelajarkan Matematika
pada materi Gelombang Bunyi.
2.
Meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika pada
materi Gelombang Bunyi melalui penggunaan Metode TGT.
3.
Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran Matematika
4.
Membangkitkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim
Nasution. 1982. Landasan Matematika.
Jakarta : Bharata Karya Aksara.
Daniel
Muijs dan David Reynolds 2008. EffectiveTteaching
Teori dan Aplikasi (Edisi ke -2 ) Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hisyam
Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani, 2007, Strategi Pembelajaran Aktif, CTSD,IAIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Gagne,
Robert M and Leslie J. Briggs, 1978. Principles
of Instructional Design. 2nd Ed, New York : Holt Rinehart and
Winstons.
Russeffendi
1988. Pengantar kepada membantu guru
mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan
CBSA. Bandung : Tarsito
Nana
Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sudirman,
2007. Cerdas Aktif Matematika.
Jakarta : Ganeca Exact.
Untuk mendapatkan file skripsi /
Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar