Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Model
Pengajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Prestasi dan Penguasaan Materi
Pelajaran IPA Siswa SD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya
manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang
sungguh-sungguh dan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya. Sumberdaya yang berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi,
masyarakat, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi, mengatasi
persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada
kini dan masa depan.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan
menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menigkatkan mutu pendidikan
nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru,
penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana
dan prasarana pendidikan lain, dan peningkatan mutu manajemen sekolah, namun
demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang
memadai.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia
tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah
melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan
sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta
pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran.
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar
bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa.
Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan
pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa
membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar
menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus
menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang
mereka pelajari. Belajar akif harus
gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud)
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu
mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan
orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan
sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba
mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan
yang telah atau harus mereka dapatkan.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut
diatas, maka dalam penelitian ini penulis penulis mengambil judul “Efektivitas
Pembelajaran Kontekstual Model Pengajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan
Prestasi dan Penguasaan Materi Pelajaran IPA Pada Siswa ………………………………….. Tahun
Pelajaran .....”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis
merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:
- Bagaimanakah peningkatan prestasi dan penguasaan materi pelajaran IPA dengan diterapkannya metode pembelajaran kontektual model pembelajarn berbasis masalah pada siswa Kelas ……………………………………. Tahun Pelajaran ....?
- Bagaimanakah pengaruh pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah dalam membantu siswa meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar IPA pada siswa Kelas ……………………………………. Tahun Pelajaran ....?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui bagaimana prestasi, pemahaman dan penguasaan mata pelajaran IPA setelah diterapkannya pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah pada siswa Kelas …………………………………. Tahun Pelajaran .....
- Mengetahui pengaruhnya metode pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah dalam meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA setelah diterapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah pada siswa Kelas ………………………………………… Tahun Pelajaran .....
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada
permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang
dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ……………….
menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka
dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih
baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
sebelumnya".
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. ..... Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral
Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu.
Dayan, Anto. 1972. Pengantar Metode Statistik Deskriptif,
tt. Lembaga Penelitian Pendidian dan Penerangan Ekonomi.
Hadi, Sutrisno. 198. Metodologi Research, Jilid 1.
Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.
Melvin, L. Siberman. 2004. Aktif Learning, 101 Cara
Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2000. Belajar Mudah Penelitian untuk
Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2000. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Surakhmad, Winarno. 1990.
Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap
(Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar