PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS KELAS III SDN TUGU NO. 48 KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006/ 2007
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai lembaga yang menyiapkan “generasi penerus bangsa” harus mampu membina generasi penerus yang sesua dengan keadaan serta kemajuan masa kini dan masa yang akan datang.
Penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar merupakan fondasi pendidikan dasar sembilan tahun. Yang mana mata pelajaran di Sekolah Dasar dan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama berkaitan dan berkesinambungan. Pendidikan di Sekolah Dasar menyajikan 10 mata pelajaran yaitu : PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, KTK, Penjaskes, serta Muatan Lokal. Dari sepuluh mata pelajaran tersebut lima diantaranya merupakan mata pelajaran yang menjadi tolok ukur untuk mengikuti jenjang pendidikan lanjutan, antara lain adalah : PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.
Mata Pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang cukup penting mendapatkan perhatian, karena pelajaran IPS sering dikeluhkan oleh anak-anak didik karena materinya yang begitu luas dan padat. Penguasaan terhadap materi IPS harus dengan banyak membaca buku, koran atau mengikuti berita dari radio dan televisi. Hal ini harus dilakukan karena sifat pelajaran IPS sendiri yang selalu mengikuti perkembangan jaman.
Pelajaran IPS di Sekolah Dasar terbagi menjadi dua yaitu IPS Sosial dan IPS Sejarah. Pengetahuan sosial mulai dikenalkan pada anak didik di kelas tiga, sedangkan Pendidikan Sejarah mulai dikenalkan di kelas empat. Pada saat inilah anak didik kelas tiga harus dihadapkan pada pelajaran baru yang lebih sulit dibandingkan saat kelas dua. Anak didik kelas dua baru diajarkan membaca, menulis, dan berhitung. Anak didik kelas tiga harus mulai memiliki pelajaran di kelas tiga, yang sifatnya lebih luas. Anak harus dibangkitkan motivasinya untuk memperbanyak membaca, menghafal, dan memahami materi. Namun kemampuan anak untuk menyerap materi pelajaran itu tidak cukup dipengaruhi oleh motivasi saja, namun ada beberapa faktor lain.
Pemahaman dan rasa cinta terhadap mata pelajaran IPS harus benar-benar ditanamkan sejak dini di kelas tiga, agar pada saat di kelas atas anak tidak akan mengalami kesulitan. Kurangnya kemampuan pemahaman terhadap mata pelajaran IPS akan mengakibatkan menurunnya prestasi IPS dibandingkan prestasi matematika yang dirasa lebih sulit bagi anak.
Dengan gambaran tentang mata pelajaran seperti tersebut diatas, maka guru harus pandai dalam mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar guru mempunyai tugas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dengan berbagai upaya, sehingga anak didik memiliki kemampuan di bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan sebagai pendidik guru berperan membentuk mental anak. Disini guru harus membangkitkan motivasi belajar, mengarahkan cara belajar, dan memanfaatkan fasilitas belajar sebaik-baiknya.
Fasilitas belajar yang memadai, cara penggunaan dan pengarahan dari orang tua yang tepat akan memberikan pengaruh positif terhadap belajar anak. Fasilitas yang dapat menunjang belajar anak di rumah itu banyak sekali. Segala sesuatu kemungkinan dapat dijadikan sebagai fasilitas belajar. Contoh adanya televisi dirumah secara tidak langsung dapat dijadikan sarana belajar. Dengan mendengarkan berita dan liputan ditelevisi anak akan memperoleh pengetahuan sosial tentang perekonomian misalnya. Sebuah sepeda pun dapat dijadikan sebagai fasilitas belajar. Misalnya dengan sepeda dapat memperlancar sekolah anak, dapat digunakan untuk sarana transport belajar kelompok, atau pergi ke toko buku.
Tapi sering kita jumpai orang tua yang kurang memperhatikan pentingnya fasilitas belajar. Orang tua kadang kurang paham hal-hal yang dapat dijadikan sebagai fasilitas belajar. Kadang orang tua hanya memandang fasilitas belajar anak itu hanya sebatas pemenuhan alat-alat sekolah yang berupa alat tulis, buku dan uang saku. Padahal yang dimaksud dengan fasilitas belajar itu adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan seseorang anak untuk dapat belajar, baik itu berupa sarana dan prasarana.
Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis sebagai guru perlu untuk menyelidiki seberapa besar pengaruh motivasi belajar dan ketersediaan fasilitas belajar anak di rumah terhadap prestasi IPS.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dalam penelitian akan muncul berbagai masalah yang dapat diidentifikasikan, antara lain :
1. Masalah faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pada diri seseorang.
2. Masalah upaya peningkatan motivasi belajar pada anak didik.
3. Masalah pengaruh motivasi terhadap belajar anak.
4. Masalah perlunya fasilitas dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah.
5. Masalah pengaruh ketersediaan fasilitas dalam belajar di rumah terhadap prestasi belajar anak.
6. Masalah pengaruh motivasi belajar pada anak didik dan ketersediaan fasilitas belajar anak di rumah terhadap prestasi belajar anak didik.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dapat dikaji dan mempermudah dalam melakukan penelitian, maka penulis berusaha membatasi masalah sebagai berikut :
1. Masalah pengaruh belajar anak terhadap prestasi belajar IPS, pada anak didik kelas III, Semester II SDN Tugu No. 48 Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta, tahun pelajaran 2006/ 2007.
2. Masalah pengaruh ketersediaan fasilitas belajar di rumah, terhadap prestasi belajar IPS pada anak kelas III, Semester II SDN Tugu No. 48 Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta, tahun pelajaran 2006/ 2007.
3. Masalah pengaruh motivasi belajar dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar IPS, pada anak kelas III, Semester II SDN Tugu No. 48 Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta, tahun pelajaran 2006/ 2007.
D. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas penulis dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh motivasi belajar anak didik terhadap prestasi belajar IPS?
2. Adakah pengaruh ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar IPS ?
3. Adakah pengaruh motivasi belajar dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar IPS ?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat bermanfaat bagi anak didik, guru, orang tua, maupun bagi instansi yang terkait. Manfaat penelitian tersebut antara lain adalah :
1. Bagi anak didik agar dapat meningkatkan prestasi pada pelajaran IPS pada khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.
2. Bagi guru memperoleh pengetahuan tentang pengaruh motivasi belajar anak didik terhadap prestasinya dan bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar anak didik.
3. Bagi orang tua akan dapat mengetahui pengaruh ketersediaan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar anak, sehingga orang tua dapat menyiapkan fasilitas belajar dengan tepat.
4. Bagi instansi yang bersangkutan terhadap hasil penelitian ini yang positif dapat diterapkan sebagai bahan acuan dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan pengaruh negatifnya dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Kosasi Djahiri, A. 1995. Petunjuk Guru IPS I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nana Sudjana. 1989. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Remaja Rusikarya.
Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitan, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. 1980. Statistik II. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologis UGM.
___________, 1982. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset.
Tabrani Rusyan, A. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Karya.
The Liang Gie. 1988. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi.
Winkel, J. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 081 567 745 700
0 komentar:
Posting Komentar